Fenerbahce SK v Antalyaspor - Trendyol Süper LigGetty Images Sport

Dilempari Benda Keras Oleh Fans, Eks Kiper Manchester City Ederson Balas Di Instagram Dengan Nada Menantang!

  • Kekacauan di Istanbul saat Fenerbahce mencatat kemenangan comeback dalam Derby

    Derby Istanbul antara Fenerbahce dan Besiktas pada hari Minggu seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan gairah sepak bola yang mengebu-gebu di Turki. Namun, malah berubah menjadi kekacauan. Menjelang akhir babak pertama, saat Fenerbahce tertinggal 2-0, para penggemar Besiktas mulai melempar Ederson dengan gelas dan botol dari tribun di belakang gawangnya. Pemain asal Brasil itu, yang terlihat frustrasi, mengisyaratkan pada wasit dan mengangkat bahu tanpa percaya sebelum bahkan mencoba menendang salah satu gelas yang dilempar.

    Ketegangan telah memanas jauh sebelum pertandingan dimulai. Pertandingan ini melihat pemain Besiktas, Orkun Kokcu, dikartu merah setelah 35 menit, mengubah momentum ke arah Fenerbahce. Dengan para pengunjung bangkit kembali melalui gol kemenangan akhir dari Jhon Duran untuk memastikan kemenangan 3-2, ketenangan Ederson di tengah badai menjadi gambar malam ini. Tanggapan Instagram Ederson setelah pertandingan adalah foto dirinya menghadap penggemar Fenerbahce dengan emotikon jempol dan lapangan yang penuh dengan gelas.

  • Iklan
  • Dari kejayaan Etihad ke ketangguhan Turki

    Kedatangan Ederson di Turki menandai akhir dari sebuah era di City. Setelah delapan musim gemilang di bawah Pep Guardiola, penjaga gawang Brasil tersebut meninggalkan Premier League sebagai salah satu kiper paling berprestasi. Warisannya termasuk enam gelar liga, 18 trofi utama, dan 122 clean sheet dalam 276 penampilan, catatan yang meneguhkan posisinya di antara yang hebat di era modern.

    Kepergiannya terjadi di tengah transisi di City. Dengan kedatangan Gianluigi Donnarumma dari Paris Saint-Germain dan promosi James Trafford ke status pilihan kedua, Ederson memilih tantangan baru. Fenerbahce membayar sekitar €14 juta untuk mendapatkan tandatangannya, menandatangani kontrak tiga tahun. Sejak debutnya pada September 2025, dia telah membawa ketenangan dan kepemimpinan ke tim yang berambisi untuk sukses di tingkat domestik dan Eropa.

    Di Turki, pemain berusia 32 tahun itu dengan cepat menjadi kekuatan stabil, membantu Fenerbahce meraih empat clean sheet dalam delapan pertandingan pertamanya dan membimbing lini pertahanan yang sebelumnya dikritik karena inkonsistensi. Kehadiran tenangnya dan jangkauan umpannya telah mendapatkan pujian dari rekan setim dan media Turki, membuktikan bahwa kelas, bahkan jauh dari Manchester, tetap abadi.

  • FBL-TUR-FENERBAHCE-BESIKTAS-ZIRAATAFP

    Rivalitas Fenerbahce-Besiktas dipicu oleh kekacauan dan hasrat

    Derbi Fenerbahce–Besiktas adalah salah satu pertandingan sepak bola paling bergejolak, sebuah acara di mana kebanggaan olahraga dan identitas lokal bertabrakan. Dikenal sebagai “Derbi Interkontinental,” ini adalah pertempuran yang membagi Istanbul menjadi dua dan sering kali mendorong emosi melampaui batas.

    Sejarah persaingan ini dipenuhi dengan titik-titik kritis yang telah melampaui sepak bola. Pada tahun 2018, sebuah semifinal Piala Turki dibatalkan setelah pelatih Besiktas Senol Gunes terkena benda dari tribun, memaksa intervensi polisi. Pada tahun 2013, kekacauan terjadi di Stadion Fenerbahce Şukru Saracoglu ketika penggemar merangsek ke lapangan dan bentrok dengan keamanan setelah keputusan wasit yang kontroversial. Derbi tahun 2022 melihat pertandingan dihentikan selama hampir sepuluh menit saat suar dan bom asap memenuhi lapangan, sementara pada tahun 2024, penggemar Besiktas menghentikan permainan dengan melemparkan kembang api ke arah bangku Fenerbahce.

    Bahkan dengan keamanan yang lebih ketat, pemisahan penggemar, dan peringatan liga, ketidakstabilan tetap menjadi bagian yang tak tergoyahkan dari pertunjukan ini. Bagi kedua kelompok pendukung, derbi ini lebih dari sekadar pertandingan sepak bola. 

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Ederson tetap tenang saat Fenerbahce naik ke posisi kedua

    Sementara rudal dan permusuhan menjadi berita utama global, ketenangan Ederson menjadi gambar yang mendefinisikan malam itu. Respons tenangnya, baik selama maupun setelah pertandingan, menarik kekaguman dari seluruh kalangan sepak bola. Media Turki memujinya sebagai "dingin seperti es dalam kekacauan," sementara media internasional memuji profesionalisme dan kepemimpinannya.

    Kemenangan tersebut mendorong Fenerbahce dalam jarak dua poin dari puncak Super Lig, dengan penyelamatan penting Ederson di babak kedua menjaga mereka tetap dalam perjuangan. 

0