Nunez Liverpool Problem GFXGOAL

DILEMA Darwin Nunez: Memangnya Liverpool Kuat Dibebani Cadangan £85 Juta?

Menarik melihat bagaimana pra-pertandingan Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Newcastle United (yang dimiliki PIF-nya Arab Saudi) didominasi oleh kabar bahwa Al-Ittihad (yang dimiliki PIF-nya Arab Saudi) menginginkan Mohamed Salah.

Namun kita sudah tahu, Jurgen Klopp tidak akan sudi menjual sumber gol utamanya hanya beberapa hari sebelum jendela transfer ditutup - menggantikan salah satu winger terbaik di dunia dalam waktu sesingkat ini bukan cuma sulit, melainkan mustahil.

Tetapi agak lucu membayangkan kalau Arab Saudi (Al-Ittihad ya, bukan Newcastle...) memilih mengejar Darwin Nunez alih-alih Salah. Sepertinya, sih, reaksi The Reds tidak akan seprotektif ini.

Nunez mungkin memang belum mencapai level sesembahan seperti Salah di mata Kopites, tetapi striker Uruguay itu adalah pemain yang populer di kalangan fans. Ialah sang sumber ke-chaos-an: tiap kali ia menginjakkan kakinya ke lapangan hijau, kita tidak akan bisa menebak apakah kita akan menonton Darwin versi sangar atau Darwin versi ambyar.

Tetapi potensi Nunez tak bisa diragukan: berbadan tinggi, kuat, dan sangat cepat. Ia juga bermain dengan penuh hasrat dan rajin bekerja, yang artinya ia memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi seorang No. 9-nya Klopp. Ya, ia bahkan mewarisi nomor punggung Roberto Firmino itu musim panas ini, setelah striker Brasil tersebut hijrah ke Liga Pro Saudi.

Klopp sendiri yang melabeli Nunez sebagai "proyek jangka panjang" dan percaya bahwa pemain yang membuatnya "jatuh cinta" ketika Liverpool menghadapi Benfica di Liga Champions 2021/22 pada akhirnya akan mekar menjadi seorang penyerang kelas dunia.

Arab Saudi (kali ini Newcastle, bukan Al-Ittihad...) memang menjadi korban Darwin versi sangar di Saint James' Park, setelah dua golnya mengantarkan 10 pemain Liverpool comeback luar biasa dan mengalahkanThe Magpies 2-1 kemarin Minggu (27/8), tetapi dia belum sampai di sana, di level kelas dunia. Dia masih sangat jauh dari status itu, sehingga tak mengejutkan jika tawaran setinggi langit akan membuat Klopp dan Liverpool goyah.

  • Darwin Nunez Liverpool 2023-24 Premier LeagueGetty

    Banyak "momen super", tetapi cuma pilihan kelima

    Nunez baru tiba di Anfield musim panas tahun lalu - dan dengan harga £64 juta yang bisa meningkat sampai £85 juta, yang akan menjadikannya transfer termahal dalam sejarah Liverpool.

    Namun sejauh ini kontribusinya belum cukup untuk membuktikan bahwa ia pantas dibeli bahkan dengan harga sebelum bonus. Sejujurnya, statistik musim debutnya di Inggris tak buruk-buruk amat: 19 keterlibatan gol dalam 42 penampilan lintas ajang, dan cuma 26 kali sebagai starter.

    Sesekali, kita bisa melihat kualitasnya, "momen-momen super" kalau kata Klopp, seperti gol back-heel kontra Real Madrid di Liga Champions, kecepatannya di laga Piala Liga versus Manchester City yang membuat Aymeric Laporte tunggang-langgang, dan tentu saja brace-nya ke gawang Newcastle.

    Namun faktanya Nunez memulai musim ini di posisi yang sama dengan akhir musim lalu: sebagai penyerang pilihan kelima Liverpool. Kenapa? Pertama, karena persaingan lini depan The Reds benar-benar ketat. Klopp bisa dibilang memiliki kuintet penyerang terbaik di Eropa saat ini.

    Sudah barang tentu Mo Salah starter di sayap kanan, dan Luis Diaz juga memulai musim ini seolah ingin merebut posisi sayap kiri untuk dirinya sendiri. Nunez bisa dimainkan di sayap berkat kecepatannya, tetapi sulit membangun argumen masuk akal yang menyatakan Nunez sebagai opsi yang lebih baik dibandingkan duo kompatriot Amerika Selatannya itu.

    Maka, striker 24 tahun tersebut bersaing melawan Diogo Jota dan Cody Gakpo memperebutkan posisi No. 9 - dan menyalip salah satu dari mereka bukanlah tugas mudah.

    Jota, yang dipercaya menjadi ujung tombak di dua laga pertama, sudah kembali bugar dan tajam, sementara Gakpo dipilih memimpin trisula Liverpool kontra Newcastle dari menit pertama, dan bisa dibilang memiliki keahlian yang lebih lengkap dibandingkan Jota untuk menjadi suksesor Firmino.

  • Iklan
  • Darwin Nunez Liverpool 2022-23Getty Images

    Defisiensi defensif Darwin

    Tetapi, masalah terbesar Nunez adalah membuktikan bahwa dia bisa pressing sebaik dua rivalnya. Tidak ada yang bisa meragukan energi dan kerja kerasnya - tapi soal efektivitas, itu perkara lain.

    Nunez adalah salah satu pemain terbaik Liverpool di pramusim. Ia terlihat tajam dan mencetak empat gol dalam tiga laga pertama. Namun kentara sekali, bahkan ketika musim 2023/24 sudah di depan mata, ia masih punya banyak PR untuk bisa meyakinkan Klopp bahwa ia pantas dipercaya sebagai starter.

    "Dia bagus," ucap Klopp setelah bomber Uruguaynya itu mencetak gol dalam kemenangan 4-0 atas Leicester di pramusim, 30 Juli kemarin. "Kalian bisa meliaht bagaimana ia merepotkan [lawan]: cepat, mencetak gol, mengendus gol dan menyelesaikannya."

    "Tetapi situasi Darwin sama dengan striker lainnya: saya tahu soal semua kualitas yang mereka miliki tetapi mereka harus melakukan dua-duanya – bertahan, sembari tetap memberi pengaruh di semua situasi menyerang."

    Nunez cuma mencatatkan total 28 menit dalam dua laga pertama musim ini, yang artinya Klopp merasa ia masih belum mampu melakukan dua tugas tersebut secara bersamaan. Namun musim masih panjang dan sejarah berkata Nunez bisa meledak di musim keduanya di Anfield.

  • Erling Haaland Darwin NunezGetty/GOAL

    "Jawaban Liverpool terhadap Erling Haaland"?

    "Jika kalian melihat riwayat kariernya, ia ke Benfica dan cuma mencatatkan musim yang oke-oke saja di musim debutnya, mirip seperti di Liverpool," ucap mantan winger The Reds Jermaine Pennant kepada GOAL. "Tetapi lalu ia menyala di musim kedua. Jadi, menurut saya ia akan membaik dan terus membaik."

    "Sekarang dia sudah mendapatkan waktu untuk beradaptasi di Liverpool, yang memang tak pernah mudah, dan sudah sempat beradaptasi di Liga Primer Inggris, yang merupakan liga tersulit di dunia. Jadi, kini dengan pramusim dan pengalamannya di musim pertama, situasinya harusnya jauh lebih baik."

    "Seandainya ia bisa memperbaiki finishing-nya, maka ia bisa menjadi jawaban Liverpool terhadap Erling Haaland. Dengan segala peluang yang ia dapatkan di pertandingan, itu membuat Anda frustrasi. [Sekarang], alih-alih mendapatkan enam atau tujuh peluang dan cuma mencetak satu gol, ia bisa mencetak tiga gol."

    "Dia cepat, perkasa di udara, dan kuat. Dia memiliki kualitas yang mirip dengan Haaland. Tetapi Haaland mendapatkan tiga peluang dan bisa mengonversinya menjadi satu gol - itulah perbedaan di antara mereka."

    Tidak ada yang bisa memungkiri jurang efisiensi antara Nunez dan striker yang selalu dibanding-bandingkan dengan dirinya itu, mengingat mereka berdua tiba di Inggris di periode yang sama sebagai striker masa depan dua tim terbaik di Liga Primer.

  • Darwin Nunez Liverpool sub 2023-24 Premier LeagueGetty

    "Saya kaget melihat betapa mentahnya Nunez"

    Haaland gagal mengonversi paling tidak 10 peluang bersih (Big Chances) lebih banyak dibandingkan pemain mana pun di lima besar liga Eropa - total melewatkan 42 'Big Chances' - tetapi rasio golnya dibandingkan peluang bersih mencapai angka 51,72 persen. Sementara Nunez cuma bisa menyelesaikan 30 persen peluang bersih yang ia dapatkan.

    "Coba ingat awal musim [lalu], semua orang berdebat siapa yang akan mencetak gol lebih banyak, Haaland atau Nunez?" ucap mantan striker Liverpool kepada GOAL. "Dan saya kira sekarang orang-orang menganggap Nunez belum sukses besar, murni gara-gara dahsyatnya pencapaian Haaland. Saat ini, mereka tak bisa dibandingkan."

    "Tetapi Haaland sudah menjelma menjadi pemain all-rounder. Saya rasa Nunez bisa mencapai level itu. Mungkin butuh dua atau tiga tahun karena harus diakui bahwa saya kaget melihat betapa mentahnya dia."

    "Kesannya dia masih harus banyak berkembang. Dan menurut saya Liverpool dan staf kepelatihan mereka akan mengemban tanggung jawab besar menyulap bakat yang mentah ini menjadi seorang pemain jempolan."

  • Didier Drogba 2012 FA Cup finalGetty

    Mampukah Darwin mengikuti jejak Drogba?

    Yang jelas, Nunez bukan pemain pertama yang tiba di Anfield sebagai bakat mentah sebelum menjelma striker buas.

    Eks-manajer Liverpool Rafa Benitez mengaku bahwa ia dan staf-stafnya menghabiskan berjam-jam membantu Fernando Torres memperbaiki finishing-nya setelah striker Spanyol tersebut bergabung dari Atletico Madrid pada 2007.

    Owen juga menyarankan agar Nunez mengambil inspirasi dari legenda Chelsea Didier Drogba, yang "ditertawakan di tahun-tahun pertama kariernya".

    "Semua orang berkata dia (Drogba) tidak cukup bagus, sebelum akhirnya ia berubah menjadi salah satu penyerang sentral terbaik yang pernah kita saksikan di negeri ini," lanjut Owen kepada GOAL. "Dan menurut saya Nunez punya kualitas yang tak bisa Anda ajarkan kepada seorang pemain. Ia direct, kuat, agresif, cepat, ia menendang bola dengan baik - ia adalah striker yang lumayan apik."

  • Darwin Nunez Liverpool 2023Getty

    Liverpool butuh Darwin yang mematikan - bukan Darwin yang lumayan

    Nah, itu dia masalahnya. Liverpool tidak mencari seorang "striker yang lumayan"; mereka menginginkan seorang "striker yang mematikan" - dan Nunez belum sampai di situ - setidaknya sampai saat ini.

    Namun setelah lagi-lagi dicadangkan di laga versus Newcastle, muncul pertanyaan-pertanyaan besar - yang terbesar adalah apakah Liverpool sebenarnya mampu membiarkan seorang pemain £85 juta jadi pemain cadangan sepanjang musim? Mereka bukan klub yang disokong kas negara, lho. Duit Fenway Sports Group (FSG) bisa habis. Liverpool bukanlah Newcastle United, Manchester City, apalagi Paris Saint-Germain.

    Salah terlalu berharga untuk dijual, tetapi apakah hal yang sama bisa dikatkan soal Nunez? Apalagi jika ia cuma berperan sebagai No.9 Liverpool di nama saja.

    Memang, dua golnya menciptakan keajaiban di Saint James' Park. Tetapi apakah saat itu kita cuma sedang menyaksikan Darwin versi sangar sebelum kembali ke setelan pabrik dan menjadi Darwin versi ambyar? Sudahkah ia naik level dari "lumayan" menjadi "mematikan"? Hanya waktu dan Nunez sendiri yang bisa menjawabnya.