Declan Rice West Ham 2022-23Getty Images

Declan Rice: Dibuang Chelsea, Dipupuk West Ham - Kini Jadi Kapten Juara Eropa & Siap Wujudkan Transfer £100 Juta Ke Arsenal!

Jika malam mirakel di Praha adalah laga terakhir Declan Rice bersama West Ham United, itu akan jadi perpisahan yang sempurna.

Kepergiannya mungkin akan ditangisi para loyalis The Hammers, tapi Nama sang kapten akan tetap harum semerbak meninggalkan legasi yang tak akan pernah terlupakan.

Saat Fiorentina tampaknya akan memaksa West Ham untuk berlelah-lelah memainkan extra-time, kepemimpinan Rice menjadi pembeda di atas lapangan, bagaimana dia membakar motivasi koleganya untuk kemudian mampu mencetak gol penentu kemenangan di pengujung laga lewat aksi Jarod Bowen setelah laga sempat berimbang ketika gol pembuka Said Benrahma dari titik putih dibalas Giacomo Bonaventura dalam rentang lima menit.

Dramatis, emosional. Bukankah final seperti ini yang ingin kita tonton dengan bumbu drama dan cerita epik di dalamnya?

Ini harinya West Ham, malam pestanya para Hooligan, tapi lampu sorot kebintangan menjadi milik sang kapten Rice.

  • Declan Rice West Ham 2022-23Getty

    Tersia-siakan di Chelsea

    Jauh sebelum malam ajaib Eropa, Rice punya keterkaitan dengan Chelsea selama periode terbaik klub tersebut.

    Ya, Rice pernah menimba ilmu di sana. Namun, setelah tujuh tahun duduk di 'bangku sekolah' Chelsea, Rice dilepas begitu saja oleh klub London Biru pada 2014 saat usia 14 tahun, meski dia sejatinya merupakan salah satu pemuda berbakat dan prospektif.

    West Ham kemudian menampungnya. Di bawah gemblengan Trevor Bumstead, sang pelatih akademi mengungkapkan bahwa tekad kuat dan kegigihan Rice mengantarnya sampai ke pintu tim utama The Hammers di mana ikatan kontrak profesional jatuh ke tangannya hanya setahun setelah dibuang Chelsea.

    Lucunya, sekarang Chelsea terus menggodanya untuk kembali ke Cobham.

  • Iklan
  • Melejit di West Ham sejak belia

    Melakoni debut profesional pada 2017, Rice muda tak pernah gagal mencuri perhatian fans West Ham. Tak pelak, saking dipercayanya di tim utama, Rice sudah mampu mengumpulkan 50 penampilan di musim 2017/18 -- jadi pemain pertama yang mencapai itu di usia remaja sejak Michael Carrick.

    Dengan balutan seragam West Ham pula, Rice sukses memenangkan tiga kali penghargaan pemain muda terbaik Liga Primer Inggris, dan tiga kali dinobatkan sebagai pemain terbaik The Hammers.

  • Declan Rice lifts the Conference League trophy with West HamGetty

    Melanjutkan tongkat estafet 'tokoh' West Ham

    Duo legenda sekaligus 'tokoh' berpengaruh di West Ham, Bobby Moore dan Billy Bonds, jelas akan bangga dengan prestasi Rice.

    Butuh waktu 58 tahun bagi West Ham untuk mengulangi kejayaan di Eropa sebelum generasi Rice melanjutkan tongkat estafet Moore, yang kala itu memenangkan Piala Winners UEFA.

    Dan persembahan trofi Liga Konferensi Europa oleh Rice malam ini merupakan trofi mayor pertama West Ham sejak era Bonds, di mana klub mendulang Piala FA pada edisi 1979/80.

    Pada akhirnya, hanya ada tiga kapten dalam sejarah West Ham yang pernah memenangkan trofi mayor: Moore, Bonds dan Rice sendiri!

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Ganti kapten Inggris jadi Rice!

    Memang, tidak ada kaitannya sama sekali dengan timnas Inggris perihal apa yang baru saja diraih Rice bersama West Ham. Namun, jika berbicara bagaimana gelandang 24 tahun itu memimpin timnya mengakhiri paceklik trofi selam 43 tahun sebagai kapten, Rice seyogyanya layak memimpin The Three Lions mulai sekarang.

    Mengapa demikian? Mungkin ini jawaban konyol, tapi juga fakta yang tak terbantahkan. Tahukah Anda, Rice sudah meraih trofi mayor bersama West Ham sebelum Kane meraih gelar juara kompetisi apa pun bersama Spurs!

    Ya, sampai saat ini, prestasi terbaik Kane hanya menjadi runner-up selama pengabdian 14 tahun lamanya bagi Tottenham Hotspur.

  • Mikel Arteta Declan Rice splitGetty/GOAL

    Di ambang transfer mewah £100 juta ke Arsenal

    Berkat dedikasi, pengorbanan, kegigihan dan kerja kerasnya menembus batas, mahar £100 juta untuk menjadikan Rice salah satu gelandang termahal dunia sedang disiapkan Arsenal.

    Rice pun kini berada di posisi tak bisa mengucap salam perpisahan, tapi juga tak bisa menolak takdir bila harus berpaling ke klub yang lebih besar.

    Transfer ke Emirates Stadium diyakini sejengkal lagi terwujud setelah kesepakatan personal sebetulnya sudah tercapai sejak beberapa waktu lalu.

    "Ada banyak sekali spekulasi mengenai masa depan saya, memang benar ada banyak ketertarikan dari klub di luar sana. Saya mencintai klub ini, saya bahagia bermain untuk klub ini. Fokus saya adalah menikmati malam ini, dan kita lihat saja. Kita lihat saja apa yang terjadi [soal transfernya ke Arsenal]," ujar Rice sesaat setelah angkat trofi UECL.

    Saat kembali dipertegas apakah ini adalah pertandingan terakhirnya, Rice merespons: "Mari kita tunggu, siapa yang tahu?"

    Seperti di awal artikel, andai malam magis ini jadi romansa terakhir Rice dengan West Ham, maka ini akan jadi kisah terbaik untuk pergi tanpa mengakhiri ikatan asmara.

0