Debut Impresif Jonathan David & Gol Dusan Vlahovic Bawa Juventus Taklukkan Parma 2-0 Meski Diwarnai Kartu Merah

Juventus memulai musim Serie A 2025/26 dengan kemenangan penting 2-0 atas Parma, Senin (25/8) dini hari WIB tadi. Pertandingan berjalan alot di babak pertama dengan kedua tim saling menciptakan peluang, namun tidak ada yang berhasil membuahkan gol. Koordinasi lini serang Juventus sempat terlihat kurang padu, sementara pertahanan Parma beberapa kali mendapat ancaman serius.

Kebuntuan pecah di babak kedua pada menit ke-59. Berawal dari aksi individu brilian Kenan Yildiz di sisi kiri, ia mengirimkan umpan datar yang berhasil disontek oleh rekrutan baru, Jonathan David, untuk mencatatkan namanya di papan skor pada laga debutnya. Kemenangan Juventus sempat terancam ketika Andrea Cambiaso diusir wasit pada menit ke-83.

Namun, bermain dengan sepuluh orang tidak membuat Juventus gentar. Hanya satu menit setelah kartu merah, mereka justru melancarkan serangan balik cepat. Kerja sama apik antara Kenan Yildiz dan Dusan Vlahovic diakhiri dengan sontekan mudah oleh Vlahovic yang mengunci kemenangan 2-0 untuk Si Nyonya Tua.

Kemenangan ini menjadi awal yang ideal bagi Juventus untuk memulai kampanye perebutan gelar Serie A. Tiga poin di laga pembuka, terutama setelah melalui pertandingan yang sulit dan harus bermain dengan kekurangan pemain, memberikan suntikan moral yang luar biasa bagi skuad. Penampilan solid dari pemain yang baru pulih cedera seperti Gleison Bremer dan gol dari debutan Jonathan David menunjukkan kedalaman dan kualitas tim.

Bagi para pemain kunci, laga ini menjadi panggung pembuktian. David langsung menjawab ekspektasi dengan gol debut, Vlahovic menegaskan bahwa ia masih menjadi mesin gol andalan, dan Yildiz semakin memantapkan posisinya sebagai motor serangan utama tim dengan sumbangan dua assist-nya. Performa impresif mereka menjadi sinyal kuat bagi para rival di Serie A.

Sementara itu, bagi Parma, kekalahan ini adalah pelajaran berharga. Meski mampu memberikan perlawanan, mereka gagal memanfaatkan peluang dan keunggulan jumlah pemain. Hasil ini menyoroti tantangan berat yang akan mereka hadapi untuk bisa bertahan di Serie A musim ini.

David melanjutkan tren impresifnya dalam mencetak gol di laga debut musiman. Golnya ke gawang Parma adalah yang keempat dalam empat laga pembuka musim terakhirnya di level liga (Serie A dan Ligue 1). Ia juga menorehkan sejarah sebagai pemain Kanada kedua yang mampu mencetak gol di Serie A, menyusul jejak Tajon Buchanan.

Peran Yildiz sebagai denyut nadi serangan Juventus tidak bisa diremehkan. Sejak Maret 2025, pemain muda asal Turki ini menjadi yang paling produktif di Serie A dalam hal keterlibatan gol di semua ajang. Ia telah terlibat langsung dalam 11 gol (6 gol dan 5 assist) hanya dalam 14 penampilan terakhirnya untuk Juventus.

Laga ini juga menandai kembalinya Gleison Bremer sebagai starter setelah absen panjang akibat cedera ACL. Ia langsung menunjukkan kualitasnya dengan melakukan beberapa blok penting, termasuk satu penyelamatan krusial di awal babak kedua yang menjaga skor tetap imbang dan menjadi fondasi kemenangan tim.

Untuk Juventus, fokus selanjutnya adalah mempertahankan momentum positif ini. Mereka harus menghadapi laga berikutnya tanpa Cambiaso yang terkena skorsing, sehingga pelatih perlu mencari solusi di posisi bek sayap. Kemenangan ini akan menjadi dasar untuk membangun konsistensi demi bersaing di papan atas klasemen sejak awal musim.

Bagi Parma, mereka harus segera melupakan kekalahan ini dan bersiap untuk laga selanjutnya. Pertandingan melawan Juventus menjadi tolok ukur level persaingan di Serie A. Pelatih Carlos Cuesta perlu memperbaiki penyelesaian akhir timnya dan membenahi pertahanan agar bisa mencuri poin dari lawan-lawan berikutnya, terutama yang selevel dengan mereka.

Publik akan menantikan kelanjutan performa David, apakah ia bisa menjadi sumber gol baru yang konsisten bagi Juventus. Selain itu, perkembangan Yildiz sebagai salah satu talenta paling bersinar di liga akan menjadi sorotan utama sepanjang musim ini. Bagaimana duetnya dengan David dan Vlahovic berkembang akan menentukan sejauh mana lini serang Juventus bisa melangkah.