Cyrus MargonoInstagram / @cmargono

Tak Cuma Cyrus Margono, Ini Daftar Kiper Keturunan Indonesia Di Luar Negeri

Indonesia memiliki banyak pemain keturunan berbakat yang tersebar di luar negeri. Jika PSSI gigih dan jeli, bukan tidak mungkin mereka bersedia memperkuat negara leluhurnya.

Terbaru ada sosok Cyrus Margono yang mencuri perhatian setelah kunjungannya ke KBRI di Athena, Yunani, dengan ia disinyalir berminat menjadi bagian dari Garuda arahan Shin Tae-yong.

Sosok berpostur 190cm itu hanyalah salah satu penjaga gawang yang punya darah Indonesia, dan Goal coba merinci daftar lainnya yang tersebar di luar sana!

  • Emil Audero - SampdoriaGetty

    Emil Audero Mulyadi

    Kiprah Emil Audero Mulyadi mendapat sorotan lebih karena ia memperkuat klub Serie A Italia, Sampdoria.

    Di sini darah Indonesia yang dimiliki Emil berasal dari ayahnya, Edi Mulyadi dan penjaga gawang berusia 25 tahun tersebut memang lahir di Mataram, Lombok. Sementara ibunya, Antonella Audero berkebangsaan Italia.

    Meski tumbuh dan besar di Italia sejak bayi, Audero tetap merasa bangga punya silsilah keluarga asal Indonesia dan sampai saat ini masih memengang sebagian budaya Tanah Air dalam kehidupannya sehari-hari.

    "Kapan pun saya bisa kembali ke Indonesia, pasti akan ke sana. Meski jauh, itu sepadan," buka kiper produk akademi Juventus itu dalam wawancaranya dengan Dugout.

    "Ayah saya berasal dari Lombok. Saya juga lahir di sana. Tapi kami lebih lama menghabiskan hidup di Turin, tempat asal ibu saya, tepatnya daerah Cumiana. Budaya Indonesia dan Italia sama-sama memengaruhi diri saya."

    "Biasanya, budaya Italia akan aktif dengan sendirinya saat saya sedang menjalani pekerjaan sebagai atlet. Menghadapi hal-hal kompleks yang perlu banyak persyaratan harus dibutuhkan kesabaran. Saat seperti itu, budaya Italia lebih memengaruhi saya.

    "Sementara untuk kehidupan sehari-hari, hal-hal yang lebih santai dan tenang, budaya Indonesia lebih kuat. Oleh karena itu, budaya Indonesia lebih kuat. Lebih sering saya terapkan."

  • Iklan
  • Daniel Klein

    Kemudian ada nama Daniel Klein yang kini menjadi bagian dari Augsburg yang berkiprah di Bundesliga Jerman.

    Pemain dengan tinggi 191cm itu lahir di Heidelberg, Jerman namun disebut terlahir dari ibu asal Bali. Di usianya yang masih 20 tahun, ia didatangkan Augsburg dari Hoffenheim pada musim panas 2021 di angka 200 ribu euro.

    Klein lebih sering dimainkan di tim Augsburg II dan baru mendapat kesempatan duduk di bangku cadangan belum lama ini ketika tim utama menghadapi klub lamanya Hoffenheim serta Eintracht Frankfurt, semuanya pada Januari 2022.

  • Benjamin Van Leer

    Karier Benjamin van Leer lebih sering dihabiskan di Belanda, dengan ia pernah memperkuat Roda JC, Ajax Amsterdam, NAC Breda dan terkini Sparta Rotterdam.

    Sempat menjadi andalan selama dua musimnya bersama Roda di Eredivisie, Van Leer kemudian menerima pinangan Ajax pada 2017, namun kalah bersaing dan harus puas jadi kiper cadangan.

    Ia pada akhirnya tidak pernah bermain untuk Ajax di kompetisi tertinggi Belanda, sebelum kemudian dapat kepercayaan NAC Breda di musim 2018/19.

    Kiper kelahiran 9 April 1992 itu diketahui memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya yang asli Maluku.

    Sampai saat ini Van Leer belum pernah bermain untuk negaranya di pentas internasional.

  • Robin Soeradhiningrat

    Namanya terdenar asing, tapi Soeradhiningrat kental hubungannya dengan Jawa dan sosok Robin ini bisa disebut asli Indonesia karena orang tuanya yang WNI menetap di Jerman.

    Robin, 20, saat ini memperkuat klub Germania Egestorf/Langreader yang berkiprah di kasta kelima Jerman namun ia tercatat pernah ada di buku akademi Hannover 96.

    Robin sempat naik ke tim Hannover 96 U-19 pada gelaran 2018/19 dan satu tim dengan Sebastian Soto, yang kini jadi pemain Norwich City.

    Adapun bersama klubnya saat ini, Robin masih terikat kontrak hingga Juni 2022.

  • Garuda - Fans IndonesiaAlbert Christian

    Dayen Gentenaar

    Dayen adalah putra dari Dennis, mantan kiper profesional yang pernah satu tim dengan Stefano Lilipaly sewaktu di Almere City pada 2012/13.

    Diketahui kakek Dayen berasal dari Indonesia dan ia untuk saat ini tercatat sebagai pemain Amsterdamsche FC yang bermain di kasta ketiga Belanda.

    Di usia 20 tahun, Dayen jelas ingin mengikuti jejak sang ayah yang dahulu juga sempat memperkuat klub mapan macam Borussia Dortmund dan Ajax Amsterdam.

    Meski kariernya masih dini, pemain setinggi 180cm itu sempat mencicipi pengalaman di Uni Emirat Arab dengan memperkuat tim cadangan Al Wahda.

  • Ryu Nugraha

    Klub divisi tiga Jepang atau J3 League, AC Nagano Parceiro mengumumkan telah mengontrak pemuda Indonesia bernama Ryu Nugraha pada 2018 lalu.

    Kiper yang waktu itu berusia 18 tahun tersebut direkrut klub yang bermukim di Minami Nagano Sports Park dari kesebelasan sekolah menengah atas (SMA) Nagano Ueda Chikuma.

    Nugraha, yang lahir di Chikuma, Nagano, baru resmi bergabung dengan klub pada musim 2019 dan ia didaftarkan klubnya sebagai pemain berkewarganegaraan Indonesia.

    Meski begitu, ia tetap tak akan dihitung sebagai pemain asing karena Indonesia termasuk di antara 13 negara yang menjalin kerja sama dengan J.League sehingga mendapat kuota khusus.

    Belum banyak informasi mengenai latar belakang Nugraha. Sejauh ini baru laman komunitas "J.League Lovers Indonesia" di Facebook yang menyebutkan Nugraha sebagai pemain keturunan, dengan ayah berdarah Jepang dan ibu asal Indonesia.

  • Rowen Koot

    Sosok satu ini disebut laman transfermarkt sudah pensiun di usianya yang baru 22 tahun.

    Padahal pada Mei 2021 kemarin, ia sempat membantu Helmond Sport membuyarkan mimpi De Graafschap yang waktu itu diperkuat pemain pinjaman Bali United Melvin Platje untuk merebut tiket promosi otomatis ke Eredisivie.

    Di pertandingan itu, Rowen mencatatkan total 16 penyelamatan dan membuat tim tuan rumah menempati urutan ketiga di tabel klasemen akhir musim reguler.

    Rowen sendiri punya ibu asli Belanda, tapi garis keturunan Indonesia berasal dari ayahnya. “Ayah saya lahir di Belanda, hanya oma dan opa saya yang asli Indonesia. Mereka sudah menetap lama di Belanda,” demikian Rowen.

    Kecintaan Rowen kepada Indonesia juga diwujudkan dalam bentuk tato Garuda di lengan kanannya.

  • Maarten Paes

    Cerita lain dimiliki Maarten Paes, kiper yang baru saja mengamankan transfer ke klub MLS FC Dallas, yang meminjamnya dari FC Utrecht untuk sisa musim 2021/22.

    Paes, 23, memiliki singgungan dengan Indonesia karena neneknya numpang lahir di Tanah Air sewaktu Perang Dunia II.

    “Nenek saya lahir di Indonesia, tetapi leluhurnya berasal dari Belanda. Dia berada di Indonesia selama perang dunia II dan setelah itu dia pergi ke Belanda,” ujar kiper berpostur 193cm itu kepada Football Talentnesia.

    “Dia mengajari saya beberapa kata bahasa Indonesia serta cara memasak makanan Indonesia dan menceritakan banyak kisah tentang pengalamannya.”

  • Cyrus Margono

    Cyrus Margono lahir di New York, Amerika Serikat (AS) pada 9 November 2001. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah dan ibunya berasal dari Iran.

    Ia mulai bermain sepakbola sejak usia empat tahun dan kemudian memperdalam ilmunya di New York Soccer Club dan Met Oval Academy. Pada 2015, kiper berpostur 190 cm itu sempat mendapatkan kesempatan berlatih dengan Inter Milan Academy selama dua pekan.

    Pada 2019, Cyrus bermain untuk klub sepakbola Universitas Denver, sebelum pindah ke Universitas Kentucky dan memperkuat klub kampusnya, yakni UK Wildcats setahun berselang.

    Di sanalah talentanya terpantau oleh pemandu bakat asal Eropa dan membuka jalan baginya untuk bergabung dengan klub papan atas liga Yunani, Panathinaikos.

    Cyrus bergabung dengan ikatan kontrak selama tiga tahun. Meski belum diproyeksikan masuk ke tim utama, namanya didaftarkan untuk Panathinaikos B yang berkompetisi di Super League B di Yunani.

    Meski lahir dan besar di AS, Cyrus memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang bernama Johan, sedangkan, ibunya yang bernama Sepedeeh berasal dari Iran.

    Berdasarkan laporan beberapa media, ia memiliki dua kewarganegaraan yakni Indonesia dan AS sesuai dengan tempat kelahirannya.

    Artinya, jika data itu valid, maka Cyrus bisa langsung memperkuat Skuad Garuda tanpa proses naturalisasi, sama seperti kasus Elkan Baggott yang hanya tinggal memilih menjadi WNI dan meninggalkan paspor WNA-nya.

0