Cristiano Ronaldo Erik ten Hag Manchester United 2022-23Getty

"Saya Ogah Hormati Ten Hag!" - 8 Kisah Pembangkangan & Perseteruan Cristiano Ronaldo Dengan Manajer Selama Berkarier

Komentar menghasut Cristiano Ronaldo baru-baru ini semakin memperjelas disharmoni dia dengan manajer Manchester United Erik ten Hag.

Di bawah komando juru taktik Belanda itu, sang megabintang hanya tampil empat kali sebagai starter, selebihnya mendekam di bangku cadangan, termasuk saat dirinya tak dipakai di laga kontra Tottenham Hotspur yang berujung walk out sebelum pertandingan itu rampung.

Dalam wawancaranya dengan Piers Morgan, Ronaldo blak-blakan mencurahkan kegundahan hatinya melihat kondisi Man United saat ini. Lebih dari itu, CR7 mengaku ogah menghormati ten Hag selaku bos di Old Trafford karena merasa di rezim eks Ajax itu dirinya seringkali dijadikan "kambing hitam" atas hal-hal negatif yang menimpa klub.

Boleh jadi, jeda Piala Dunia 2022 adalah saat-saat terakhir dirinya bersama Setan Merah.

Bagaimanapun, menarik untuk kembali menyimak deretan momen yang menggambarkan sikap pembangkangan Ronaldo terhadap manajer, dan ternyata hal semacam ini pernah pula dilakukannya ke orang yang katanya paling disayangi superstar Portugal itu: Sir Alex Ferguson.

  • Paulo Bento Portugal

    Paulo Bento

    Friksi Ronaldo dan manajer tidak hanya di level klub. Sang superstar pernah meninggalkan lapangan ketika tugas Euro 2012 bersama Portugal, memicu kecaman dari pelatih timnas Paulo Bento.

    "Jika ada fans Portugal yang kecewa dengan situasi itu, maka tugas saya adalah meminta maaf ke mereka sebagai seorang pemimpin di grup ini," tutur Bento.

    "Namun, Anda harus memahami bahwa tidak semua orang menunjukkan reaksi yang sama dalam situasi-situasi seperti ini," ungkapnya.

    Ronaldo mempertahankan posisinya di turnamen itu meski kontroversi yang dibuatnya, dan mencetak gol penting melawan Belanda dan Republik Ceko untuk membawa Portugal menembus semi-final. Namun, langkah mereka terhenti Spanyol lewat adu penalti.

  • Iklan
  • Sir Alex Ferguson - Cristiano RonaldoGetty

    Sir Alex Ferguson

    Klaim bahwa satu-satunya yang bisa membuat Ronaldo berada di top form bersama Man United adalah Sir Alex Ferguson tidak sepenuhnya benar.

    Balik ke 2009, Ronaldo hadir setelah setahun sebelumnya memenangkan titel Liga Primer Inggris plus Liga Champions. Di titik itu, dia jelas akan membenci jika melewatkan satu laga apa pun, dan justru ini menjadi akar dari permasalahan dia dengan Ferguson.

    Setelah Fergie menarik Ronaldo saat derby Manchester, dengan tujuan untuk membuatnya tetap fresh jelang final Liga Champions, Ronaldo malah melempar kaosnya ke tanah karena jengkel. Mantan striker Man United Dwight Yorke menyebut sikap itu "tidak pantas". Reaksi serupa pernah dipertontonkan Ronaldo pada 2021 lalu.

    Berikutnya, Ferguson sepertinya tidak ingin semakin memanaskan situasi. Di dua laga berikutnya di liga, superstar Portugal itu diberi 90 menit penuh melawan Wigan dan Arsenal, dan juga tampil melawan Barcelona di final Liga Champions. Namun, itu tidak menghentikannya untuk berpaling ke Real Madrid di musim panas.

  • Ronaldo Mourinho Real Madrid 2012Getty

    Jose Mourinho

    Dua tokoh sepakbola Portugal paling berpengaruh berada di tim yang sama selama bertahun-tahun di Spanyol. Ada periode sukses, ada pula perselisihan.

    Di akhir-akhir petualangan Mourinho bersama Los Blancos, dia bertengkar dengan beberapa pemain, salah satunya Ronaldo.

    "Ronaldo melalui tiga tahun fantastis bersama saya," kata Mourinho kepada Punto Pelota. Kami menemukan pengaturan taktis di mana dia mengeluarkan yang terbaik dari dirinya dan mencetak banyak gol. Saya punya satu masalah dengannya," kata Mourinho.

    "Ketika saya mengkritik dia dari sudut pandang taktik karena saya merasa dia masih bisa berkembang, dia tidak menerima apa yang saya ucapkan. Barangkali karena dia berpikir dia sudah tahu segalanya dan sang pelatih tidak boleh membantu dia berkembang lebih lanjut," urai Mourinho.

    Setelah Mourinho angkat kaki dari Madrid, ronaldo membuktikan sukses memenangkan empat Liga Champions dalam lima musim!

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Rafa Benitez Florentino PerezGetty/Goal

    Rafa Benitez

    Kehadiran Benitez di Madrid tidak selama Mourinho, tapi dia pernah terlibat pertengkaran dengan Ronaldo dan tak pernah ada penyelesaian yang baik di antara keduanya.

    Di pertengahan musim pertamanya Benitez di ibu kota Spanyol, Ronaldo diketahui pernah mengecam mantan pelatih Liverpool itu dan meyakini Madrid tidak akan memenangkan apa pun di bawah komando dia.

    Kendati begitu, Benitez tetap menunjukkan sikap elegan dengan memuji pengaruh yang telah diberikan Ronaldo untuk tim.

    "Dia luar biasa. Dia adalah salah satu yang terbaik dan saya tidak bisa mengatakan sosok terbaik yang pernah saya latih karena saya pun melatih beberapa pemain hebat," ucap Benitez.

    Musim pertam Benitez di Madrid sekaligus juga yang terakhir bagi dirinya, dengan Zinedine Zidane datang untuk menggantikannya dan berhasil memproduksi deretan kejayaan di Liga Champions.

  • Sarri Ronaldo Juventus UdineseGetty Images

    Maurizio Sarri

    Sarri cuma satu musim menukangi Juventus, tapi hubungan bobrok dirinya dengan Ronaldo telah terdokumentasi. Bermula pada November 2019 ketika sang megabintang diganti saat laga kontra Lokomotiv Moskwa. Juru taktik Italia itu mengklaim, Ronaldo sangat marah dengan keputusan itu. Namun, eks pelatih Napoli itu punya alasan logis.

    "Selama sebulan terakhir, Ronaldo bermasalah dengan lututnya. Dia mengalami cedera saat latihan dan itu melukai ligamen kolateral," tutur Sarri.

    Ketika dia berlatih atau bermain, membuatnya jadi tidak seimbang, merusak otot betis dan paha. Itu mempengaruhi penampilannya," terang si juru taktik.

    Mulanya Ronaldo bereaksi dengan meninggalkan lapangan lebih dini, tapi Ronaldo kemudian membenarkan keputusan Sarri.

    "Dalam tiga minggu terakhir, saya dibatasi. Semua orang tahu bahwa saya tidak suka diganti, tapi tidak ada masalah dengan gesture saya setelah pergantian itu. Saya membantu Juventus dengan bermain cedera. Saya memahami itu, karena saya tidak bermain bagus di dua laga itu. Saya tidak 100%," tandasnya.

  • Pirlo RonaldoGetty

    Andrea Pirlo

    Masih di Juventus, Ronaldo juga terlibat perselisihan dengan Andrea Pirlo, suksesor Sarri. Kasusnya mirip, menggantinya bahkan tak memainkannya.

    Pirlo mempertanyakan peran Ronaldo di tembok pertahanan pada April 2021, lalu membangkucadangkan dirinya untuk laga penting Serie A kontra Bologna. Sebelumnya, Pirlo juga telah membuat Ronaldo naik pitam ketika menariknya keluar lapangan di laga Coppa Italia kendati membuat hat-trick.

    Pirlo menjelaskan: "Tidak ada klausul kontrak yang mengatakan dia tidak boleh diganti."

    "Dia tahu dia fundamental bagi kami, tapi untuk mendapatkan kembali nafasnya, dia harus selalu berada di puncak," ulas Pirlo.

    Pirlo tidak bertahan usai musim 2020/21, tapi Ronaldo pun sudah tak lagi di tim tersebut. Sang veteran angkat kaki dari Turin untuk mewujudkan kepulangannya ke Manchester United.

  • Fernando Santos Cristiano Ronaldo Portugal 2022Getty Images

    Fernando Santos

    Setelah Bento, Ronaldo juga ternyata pernah bermasalah dengan pelatih Portugal saat ini, Fernando Santos.

    Di 2021, ketika Portugal gagal lolos otomatis ke Piala Dunia 2022, Ronaldo terang-terangan menunjukkan frustrasinya di depan Santos setelah kekalahan lawan Serbia. Dia langsung menuju terowongan stadion setelah melakukan jabat tangan dingin dengan sang juru taktik.

    Sang veteran nyatanya masih dipercaya, dengan Portugal sukses melewati hadangan Turki dan Makedonia Utara untuk mengamankan tempat di Qatar. Sementara Ronaldo bermain 180 menit untuk menuntaskan pekerjaan mereka, dia tidak mampu mencetak gol di kedua laga tersebut.

  • Rangnick RonaldoGetty

    Ralf Rangnick

    Selama masa jabatan interimnya di Manchester United, Ralf Rangnick tidak pernah sedikit pun takut untuk melakukan apa yang diinginkannya terhadap nama-nama besar di skuad. Tak terkecuali Ronaldo.

    Sang manajer baru melatih beberapa minggu ketika dia menarik Ronaldo di laga Liga Primer kontra Brentford. Sang topskor terlihat frustrasi, dan detailnya segera mencuat setelahnya.

    "Ketika kami mencetak gol ketiga, saya persis mengatakan ini padanya: 'Saya tahu Anda ambisius untuk mencetak gol tetapi mungkin dalam dua tahun ketika Anda pelatih kepala seperti saya di posisi yang sama, Anda akan mengerti,'" tutur Rangnick.

    Tugas Rangnick di Old Trafford tak berakhir cemerlang. Tapi, masih bisa mendapatkan dua kali hat-trick dari Ronaldo sebelum jabatan pria Jerman itu berakhir.

0