FBL-ENG-PR-BRENTFORD-CHELSEAAFP

Bukan Sekadar Julukan! Cole Palmer Resmi Patenkan Merek Dagang 'Cold Palmer' & Selebrasi 'Menggigil'

Bintang Chelsea dan tim nasional Inggris, Cole Palmer, telah membuat sebuah langkah besar di luar lapangan. Sebuah langkah yang menandakan pergeseran paradigma di mana para pesepakbola modern kini tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga sangat sadar akan nilai merek pribadi mereka.

Menurut laporan eksklusif dari The Athletic, Palmer telah secara resmi berhasil mendaftarkan julukannya yang sangat terkenal, "Cold Palmer," sebagai sebuah merek dagang di Kantor Kekayaan Intelektual pemerintah Inggris.

Langkah hukum yang cerdas ini pada dasarnya memberikan hak komersial eksklusif kepada playmaker berusia 23 tahun tersebut. Artinya, tidak ada pihak lain yang dapat menggunakan nama "Cold Palmer" untuk tujuan komersial tanpa seizinnya.

Ini bukan sekadar tentang sebuah julukan. Ini adalah sebuah gerakan bisnis strategis yang memiliki implikasi besar, tidak hanya bagi Palmer sendiri, tetapi juga bagi klubnya, Chelsea, para sponsornya, dan bahkan industri video game.

  • FC Bayern München v Chelsea FC - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD1Getty Images Sport

    'Cold Palmer' Resmi Menjadi Sebuah Merek Dagang

    Julukan "Cold Palmer," yang telah melekat erat dengan gaya permainannya yang tenang di bawah tekanan dan selebrasi khas 'menggigil'-nya, kini telah berevolusi. Julukan tersebut bukan lagi sekadar nama panggilan biasa dari para penggemar, melainkan telah resmi menjadi sebuah merek dagang yang dilindungi oleh hukum.

    Aplikasi yang diajukan oleh perusahaan pribadi milik Palmer pada November tahun lalu, kini secara resmi disetujui oleh Kantor Kekayaan Intelektual Inggris. Keputusan ini memberikan Palmer hak hukum eksklusif atas penggunaan nama tersebut untuk berbagai macam tujuan komersial di masa depan.

    Proses pendaftaran ini bukannya tanpa halangan. Aplikasi Palmer sempat mendapat penolakan atau tantangan dari sebuah produsen anggur ternama asal Prancis, Chateau Palmer, yang merasa keberatan dengan potensi penggunaan nama "Palmer" pada produk minuman.

    Namun, masalah tersebut berhasil diselesaikan setelah pihak Palmer setuju untuk mengubah aplikasinya dan menghapus semua produk yang berkaitan dengan anggur dari daftar cakupannya. Setelah amandemen tersebut, aplikasi merek dagang "Cold Palmer" akhirnya berhasil disetujui dan kini berlaku hingga 2034.

  • Iklan
  • FC Bayern München v Chelsea FC - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD1Getty Images Sport

    Manfaat Bagi Palmer: Kontrol Penuh & Aliran Pendapatan Baru

    Menurut para ahli di bidang hukum kekayaan intelektual, langkah cerdas yang diambil oleh Palmer ini akan memberikan dua manfaat utama yang sangat signifikan baginya: kontrol penuh atas merek pribadinya dan potensi untuk membuka aliran pendapatan baru di luar gajinya sebagai pesepakbola.

    Manfaat pertama adalah perlindungan dan kontrol. Dengan memiliki merek dagang yang terdaftar secara resmi, akan jauh lebih mudah baginya untuk menindak secara hukum setiap pihak ketiga yang mencoba menggunakan namanya atau julukannya untuk produk atau kampanye promosi tanpa izin darinya. Ini akan melindunginya dari potensi eksploitasi komersial.

    Manfaat kedua adalah potensi untuk menciptakan aliran pendapatan jangka panjang yang berkelanjutan. "Ini membantu menciptakan pendapatan jangka panjang melalui sistem lisensi, entah itu untuk video game, merchandise, atau apa pun itu," jelas Ben Travers, seorang ahli hukum kekayaan intelektual.

    Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari "manajemen reputasi" yang sangat cerdas. Palmer, yang saat ini sudah memiliki kesepakatan komersial besar dengan merek-merek seperti Nike, Beats By Dre, dan Burberry, kini berada dalam posisi yang jauh lebih kuat untuk mengontrol dan memonetisasi citra serta merek "Cold Palmer" di masa depan.

  • FC Bayern München v Chelsea FC - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD1Getty Images Sport

    Cakupan Luas: Dari Sabun, Drone, hingga Selebrasi 'Menggigil'

    Salah satu hal yang paling menarik dari pendaftaran merek dagang "Cold Palmer" ini adalah cakupan produknya yang luar biasa luas dan beragam. Daftar yang diajukan oleh pihak Palmer menunjukkan adanya sebuah ambisi bisnis yang sangat besar di masa yang akan datang.

    Daftar tersebut tidak hanya mencakup barang-barang yang umum dan bisa diprediksi seperti alat tulis, mainan, pakaian, dan casing ponsel. Namun, daftar tersebut juga diisi oleh item-item yang sangat tidak biasa seperti perhiasan, kopi, semir sepatu, mobil, drone, kendaraan bawah air, dan bahkan petasan Natal.

    Para ahli hukum menjelaskan bahwa praktik "menebar jaring yang sangat lebar" seperti ini adalah hal yang sangat umum dalam proses pendaftaran merek dagang. Tujuannya adalah untuk mengamankan hak penggunaan di sebanyak mungkin kategori produk di masa depan dan yang terpenting, untuk mencegah pihak ketiga menggunakan nama tersebut lebih dulu.

    Selain julukan "Cold Palmer," Palmer juga sedang dalam proses untuk mematenkan aset intelektualnya yang lain: selebrasi gol 'menggigil'-nya yang ikonik. Jika berhasil, ini akan memberinya kontrol lebih lanjut atas citra yang telah ia bangun di atas lapangan.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • FBL-ENG-PR-BRENTFORD-CHELSEAAFP

    Implikasi Bagi Chelsea, EA Sports FC, dan Sponsor Lainnya

    Keputusan Palmer untuk mematenkan mereknya sendiri ini memiliki implikasi yang sangat menarik, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi berbagai pihak yang bekerja sama dengannya, termasuk klubnya sendiri, Chelsea, dan para sponsornya.

    Menurut para ahli, kontrak standar yang dimiliki oleh para pemain di Liga Primer biasanya tidak mencakup hak atas kekayaan intelektual yang telah terdaftar secara pribadi seperti merek dagang. Ini berarti, Chelsea kemungkinan besar sekarang harus mendapatkan lisensi atau izin resmi dari Palmer untuk bisa menggunakan nama "Cold Palmer" dalam materi pemasaran komersial mereka.

    Hal yang sama juga berlaku untuk raksasa industri video game, Electronic Arts (EA Sports FC). EA kini harus meminta izin dan kemungkinan besar membayar biaya lisensi terpisah kepada Palmer jika mereka ingin menggunakan merek "Cold Palmer" atau selebrasi "menggigil"-nya (jika nanti pendaftarannya disetujui) di dalam game populer mereka.

    Kesepakatan lisensi semacam ini bisa berbasis royalti per produk yang terjual, biaya tahunan yang tetap, atau biaya tetap di awal untuk periode tertentu. Apapun modelnya, ini secara efektif membuka sebuah aliran pendapatan baru yang sangat potensial bagi Palmer di luar gajinya sebagai seorang pemain sepakbola.

  • Portugal v France: Quarter-Final - UEFA EURO 2024Getty Images Sport

    Tren Pemain Sebagai Bisnis: Mengikuti Jejak Ronaldo, Messi & Mbappe

    Langkah bisnis yang diambil oleh Palmer ini bukanlah yang pertama dalam dunia sepakbola, tetapi ini adalah bagian dari sebuah tren yang semakin berkembang pesat. Di era modern ini, para pesepakbola top dunia tidak lagi hanya sekadar atlet, tetapi telah bertransformasi menjadi sebuah merek bisnis global.

    Jauh sebelumnya, para superstar seperti David Beckham dan Cristiano Ronaldo (dengan merek CR7 dan selebrasi 'Siuuu' miliknya) telah lebih dulu memelopori tren ini. Mereka secara ekstensif mematenkan nama dan berbagai properti intelektual mereka untuk digunakan pada berbagai macam produk komersial.

    Daftar pemain yang melakukan hal serupa terus bertambah panjang. Lionel Messi (yang harus berjuang di pengadilan melawan merek sepeda Massi untuk mematenkan namanya), Kylian Mbappe (yang mematenkan nama, inisial, selebrasi gol, dan bahkan dua kutipan terkenalnya), Erling Haaland, serta Gareth Bale dengan selebrasi 'Eleven of Hearts'-nya, semuanya mengambil langkah serupa.

    "Para pemain kini telah menjadi sebuah entitas bisnis," kata seorang pengacara, Sebastian Stewart. Langkah yang diambil oleh Palmer ini bisa "membuka gerbang banjir" bagi lebih banyak pemain lain untuk mulai mengambil kembali kendali atas hak citra mereka dan memonetisasinya secara mandiri. Ini adalah sebuah pergeseran kekuatan yang signifikan dari klub ke individu pemain.

0