Meski Mendilibar awalnya sabar dengan integrasi Mouzakitis, ia langsung melemparnya ke laga besar dengan debut di Super League melawan Atromitos pada 29 September 2024, menjadikannya pemain termuda ketiga dalam sejarah kompetisi (posisi pertama dipegang rekan setimnya, Kostoulas). Olympiakos menang 2-0, dan Mouzakitis memberikan assist untuk gol penentu di babak kedua. Sebagai penghargaan, ia dipertahankan di starting line-up untuk laga domestik dan Liga Europa berikutnya, lalu menjadi starter reguler hingga jeda musim dingin.
Pada 2025, Mouzakitis bergantian antara starter dan cadangan, namun hanya absen di lima laga dari tiga kompetisi sejak debutnya. Bagaimanapun caranya, ia sudah menjadi pemain penting bagi Mendilibar. “Mouzakitis pantas mendapat menit bermain—ia meraih sendiri hadiahnya,” ujar sang pelatih.
Setelah Mouzakitis mencetak gol senior pertamanya dalam kemenangan tipis 1-0 atas APO Levadiakos, pelatih asal Spanyol itu berkata: “Ia bekerja keras, seperti semua pemain. Semua di skuad harus berusaha. Tapi di luar usaha, ia punya bakat dan kualitas yang membantunya lebih jauh. Kami senang setiap ia masuk starting line-up dan berkontribusi... Kini, kami rayakan gol Mouzakitis.”
Tak lama kemudian, mereka merayakan gol lain darinya. Berikutnya adalah laga melawan rival sekota Panathinaikos di leg kedua perempat-final Piala Yunani, dengan agregat imbang 1-1. Eliminasi mengintai Olympiakos saat mereka kebobolan penalti di menit 94, namun Yuriy Lodygin gagal mengeksekusi dari titik 12 pas. Olympiakos balik menyerang, menyamakan kedudukan lewat lemparan jauh sebelum peluit akhir. Bola awalnya disapu, tapi Mouzakitis berdiri bebas di tepi kotak penalti, dan tanpa ragu, ia melepaskan voli melengkung yang membuat Stadion Karaiskakis bergemuruh. Saat itu, seorang bocah menjadi pria, seorang pemain menjadi pahlawan.
“Inspirasi adalah hal hebat bagi pesepakbola, tapi saat Anda punya keterampilan, inspirasi jadi sesuatu yang bermakna,” puji Mendilibar usai laga. “Jika hanya punya inspirasi tanpa kemampuan, Anda tak bisa lakukan apa yang Mouzakitis lakukan—karena itu, ia mampu. Ia pemain berbakat, pantas mendapat menit bermain, dan membuktikan kualitasnya, yang menguntungkan seluruh tim.”
Meski jadi starter agak sulit di akhir musim, Mouzakitis tetap terlibat, sering masuk sebagai pemain pengganti meski tak bermain dari menit awal.
Pada November, Mouzakitis mendapat caps senior pertama untuk Yunani, menjadi pemain termuda kedelapan yang debut untuk timnas. Dengan banyaknya talenta muda lain yang muncul bersamaan, kini ada harapan besar Ethniki bisa kembali menjadi kekuatan di Eropa dan lebih jauh lagi.