Pulisic McKennie USMNT GFXGetty / GOAL

Demi Kemenangan, Christian Pulisic Sampai Korbankan Badan: Pemenang, Pecundang & Rating Amerika Serikat Usai Kubur Mimpi Iran Di Piala Dunia 2022

Selama bertahun-tahun, semua orang yang terlibat dengan USMNT berbicara tentang mengubah persepsi sepakbola Amerika -- untuk membangkitkan raksasa tidur dan menjadikannya tim yang disegani.

Raksasa itu belum bangun, bahkan belum dalam waktu dekat. Sepakbola negara itu masih berjuang. Tetapi dengan mengalahkan Iran 1-0 dalam pertandingan terakhir babak grup Piala Dunia 2022 pada Rabu (30/11) dini hari WIB, AS bergerak selangkah lebih dekat ke tujuan yang diinginkannya.

Setelah mengalami begitu banyak sandungan, kemenangan ini adalah pencapaian besar.

Gol babak pertama Christian Pulisic adalah semua yang dibutuhkan USMNT, momen kemenangan ikonik bagi pemain yang tetap menjadi superstar sepakbola terbesar bangsa tersebut, namun ia terpaksa ditarik keluar di saat jeda karena terindikasi mengalami cedera saat mencetak gol.

Meski begitu, bentrok dengan Belanda sekarang ada di depan mata. Berdasarkan apa yang telah ditunjukkan, penggemar AS seharusnya boleh percaya diri untuk babak 16 besar nanti.

Yang pasti, raksasa tidur itu masih tertidur, tetapi USMNT belum siap untuk beristirahat. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Qatar.

  • Christian Pulisic goal USMNT Iran World Cup 2022Getty Images

    Pemenang

    Christian Pulisic:

    Sangat disayangkan dia tidak bisa merayakan momennya, padahal kita semua tahu dia begitu menginginkannya.

    Superstar USMNT itu akhirnya menunjukkan kualitasnya, dengan gol yang membuat timnya unggul di saat dibutuhkan. Dia telah menunjukkan kilatan di dua laga pertama, tapi yang ini bukan sekadar kilatan. Itu nyata.

    Namun, setelah mencetak gol yang membawa AS ke babak sistem gugur, Pulisic mempertaruhkan tubuhnya. Dia memang sempat bangkit dan melanjutkan permainan tetapi tidak pernah terlihat sama sebelum diganti di babak pertama.

    Terlepas itu, golnya akan dicatat dalam sejarah, lantaran seluruh bangsa AS merayakannya sekali pun dia tidak bisa melakukannya.

    Cameron Carter-Vickers:

    Kejutan besar terpampang di starting XI ketika Carter-Vickers dipilih menggantikan Walker Zimmerman, seorang pemain yang menjadi starter di dua laga awal Piala Dunia. Mencadangkan Zimmerman adalah keputusan berani dari besar sang pelatih, mengingat fakta bahwa Carter-Vickers dan Tim Ream tidak pernah bermain bersama.

    Anggap saja itu genius.

    Kemungkinan memainkannya tidak lebih karena kemampuannya untuk menahan counter Iran, dan di pertandingan tadi Carter-Vickers mampu menyesuaikan permainan dengan baik. Bek itu kalah beberapa kali dalam duel di udara di awal laga, tetapi membaik seiring berjalannya waktu, membatasi pergerakan Iran.

    Penghargaan juga harus diberikan kepada Ream, yang sekali lagi tampil tanpa cela dan pemain USMNT paling mengesankan di turnamen ini.

    Soccer:

    Sembilan menit tambahan waktu di babak kedua terasa lama sekali. Begitu juga dengan delapan tahun yang telah berlalu sebelum momen ini terjadi.

    Soccer Amerika kembali ke panggung besar, dan perjalanan mereka tidaklah mudah. Memang tidak ada yang akan peduli. Tapi yang penting USMNT kembali.

    Penggemar soccer di Amerika telah menunggu begitu lama untuk ini, dan sekarang mereka akan menguji tim nasional melawan Belanda di babak 16 besar.

    Itu jelas akan menjadi ujian besar, yang akan sangat diinginkan oleh tim ini setelah memulangkan Iran.

  • Iklan
  • Reyna jersey Qatar dressing roomGetty Images

    Pecundang

    Iran:

    Mereka memiliki peluang, itu sudah pasti.

    Iran pantas mendapatkan setidaknya satu gol, mungkin lebih. Di hari lain, USMNT akan pulang dengan bertanya-tanya mengapa mereka mengundang tim lawan untuk melakukan banyak tekanan.

    Satu tembakan melebar, sundulan melewati tiang, satu sepakan melambung di atas mistar. Pemain mereka seharusnya bisa mengoyak jala rivalnya itu.

    Anda tidak bisa mengatakan Iran tidak pantas untuk lolos, apalagi setelah kekalahan 6-2 dari Inggris. Mereka berhasil bangkit dan mengalahkan Wales 2-0 sebagaimana banyak orang menganggap mereka bakal berbicara lebih banyak.

    Ternyata, keberuntungan tidak memihak mereka dan Iran harus pulang dari Piala Dunia kali ini setelah memainkan tiga laga.

    Gio Reyna:

    Berhalter membantah semua anggapan tentang keretakan, dan tidak ada alasan untuk percaya dia berbohong. Tapi tetap mengejutkan sosok seperti Reyna tidak diberi banyak panggung di Piala Dunia ini.

    Reyna ada di bangku cadangan sekali lagi, seperti yang diduga. Dan, saat Pulisic keluar karena cedera, Berhalter memilih Brenden Aaronson. Memang benar, Anda pasti bisa membantah, mengingat kemampuan bintang Leeds itu untuk menekan.

    Tapi apa yang harus dilakukan Reyna untuk mendapatkan menit bermain? Dalam sistem 4-3-3 USMNT, apakah adil untuk berpikir mungkin tidak ada posisi untuknya?

    AS tidak bermain dengan nomor 10 dan Reyna tidak secepat Pulisic atau Weah. Apakah dia tidak cocok dengan rencana permainan tim? Itu mungkin.

    Namun, pada titik tertentu, Reyna kemungkinan besar akan dibutuhkan. Dia terlalu berbakat dan terlalu kreatif untuk dipinggirkan. Pertanyaannya adalah, apakah dia akan cukup impresif untuk membantu saat momen itu tiba?

  • Cameron Carter-Vickers USMNT Iran World Cup 2022Getty Images

    Rating USMNT: Belakang

    Matt Turner (7/10):

    Tidak ada penyelamatan spektakuler, tapi dia tampil solid.

    Sergino Dest (7/10):

    Membawa permainannya ke level lain di Piala Dunia. Bermain apik tanpa kesalahan di belakang.

    Cameron Carter-Vickers (8/10):

    Benar-benar monster. Pilihan Berhalter terbukti tepat setelah penampilannya yang menonjol.

    Tim Ream (7/10):

    Fantastis. Perlu ditegaskan kembali bahwa dia sama sekali tidak dilibatkan di babak kualifikasi.

    Antonee Robinson (6/10):

    Beberapa sentuhan yang kurang cermat, tetapi di sebagian besar laga dia oke.

  • Tyler Adams Weston McKennie USMNT Iran 2022 World CupGetty Images

    Tengah

    Weston McKennie (6/10):

    Lebih ceroboh dari pertandingan terakhir, tetapi berhasil mengirim dua bola diagonal yang fantastis, termasuk satu ke kotak penalti. Juga menghindari kartu kuning, yang merupakan berita bagus.

    Tyler Adams (9/10):

    Ini pada dasarnya penampilan yang diharapkan dari dia. Tidak ada pemain USMNT yang bermain di level yang lebih tinggi di turnamen ini selain Adams.

    Yunus Musah (7/10):

    Musa yang khas. Menggiring bola di seluruh lini tengah dan secara umum berhasil.

  • Josh Sargent USMNT Iran World Cup 2022Getty Images

    Depan

    Tim Weah (5/10):

    Seharusnya cetak dua gol, berakhir dengan nol. Aktif, tetapi tidak cukup sampai di situ. Dia pasti akan menyesal karena terburu-buru melakukan sundulan di babak pertama itu.

    Josh Sargent (7/10):

    Pantas mendapatkan pujian. Lari kecilnya membuka banyak ruang bagi USMNT untuk menyerang.

    Christian Pulisic (8/10):

    Secara harfiah mempertaruhkan semuanya untuk mencetak gol yang dibutuhkan AS. Bermain satu babak sebelum menyerah karena cederanya.

  • Gregg Berhalter USMNT Iran World Cup 2022Getty Images

    Pergantian & Manajer

    Brenden Aaronson (6/10):

    Cukup aktif setelah menggantikan Pulisic, menekan dan berlari seperti biasanya.

    Kellyn Acosta (6/10):

    Masih bingung kenapa Musah mengambil tendangan bebas ketimbang memberikannya pada gelandang LAFC ini, yang merupakan spesialis bola mati.

    Haji Wright (5/10):

    Mungkin bukan pemain yang dibutuhkan AS dalam situasi ini. Menyia-nyiakan kesempatan emas. Pressing-nya kurang bersemangat. Kenapa bukan Ferreira?

    Walker Zimmerman (N/A):

    Dimasukkan di akhir babak kedua.

    Shaq Moore (N/A):

    Sama seperti di atas, tetapi ada satu sundulan yang gugup darinya.

    Gregg Berhalter (7/10):

    Jitu dalam meracik tim dan membuat AS lolos. Anda jelas tidak bisa menyalahkannya, bukan begitu?