Graham Potter Todd Boehly Chelsea GFXGetty/GOAL

Chelsea Pecat Graham Potter? Todd Boehly Cs Seperti BADUT Konyol Yang Tak Tahu Apa-Apa!

September tahun lalu, Todd Boehly mengakui bahwa meski para pemilik baru Chelsea sudah makan garam soal "sumber daya manusia" dan memahami "rencana dan strategi pertandingan", mereka "tidak berharap bakal menjadi ahli sepakbola". Sebuah pernyataan yang pas, karena saat ini mereka terlihat seperti badut yang tak tahu apa-apa.

Apakah Graham Potter pantas dipecat sebagai manajer Chelsea? Sangat. Semua manajer di dunia ini dinilai berdasarkan hasil yang mereka berikan – dan hasil kepelatihan Potter sangatlah mengenaskan.

Kekalahan kandang 2-0 kemarin Sabtu (1/4) di tangan Aston Villa berarti The Blues sudah kalah 11 kali dalam 31 pertandingan yang dikepalai bekas bos Brighton itu. Potter mengambil alih tim yang duduk di peringkat keenam Liga Primer Inggris, dan kini mereka terperosok ke posisi 11, terpaut 12 poin dari zona Liga Champions.

Ia pergi meninggalkan catatan poin-per-laga terburuk (1,27) oleh seorang manajer Chelsea di era Liga Primer Inggris – setara Glen Hoddle. Yang lebih parah, nyaris tak ada tanda-tanda progres, pun tidak jelas apa yang sebenarnya coba ia lakukan.

Taktik serta pemilihan timnya sungguh 'membagongkan', dan dia gagal memenangkan hati para suporter yang memang sejak awal meragukan penunjukkannya.

Namun, pemecatan Potter hanya setelah 100 hari lebih banyak mengekspos kenaifan atasannya, alih-alih kualitas serta kesulitannya selama di Stamford Bridge.

  • Thomas Tuchel Chelsea HIC 16:9Getty

    'Chelsea akan sangat menyesal' sudah memecat Tuchel

    Ingat, Potter ditunjuk karena Boehly cs menginginkan "manajer yang mau berkolaborasi" dengan mereka – dan Potter tak bisa dikritik di asepk itu.

    Ya, menurut pernyataan resmi yang mengonfirmasi pemecatannya, "Graham telah sepakat untuk bekerja sama dengan klub demi memfasilitasi transisi yang mulus". Dugaannya sih ia merasa dan memang bertanggung jawab atas situasi kelam yang menimpa Chelsea saat ini...

    Tapi fakta bahwa kekacauan ini lahir dari kesembronoan para owner tak bisa disembunyikan. Jamie Carragher bilang, memecat Thomas Tuchel hanya setelah enam laga di musim 2022/23 dan menggantikannya dengan Potter adalah sebuah "keputusan yang sejak awal sudah konyol". Entah apakah pernyataan itu bisa disepakati sepenuhnya, mengingat betapa banyaknya pihak yang merasa Potter sosok yang tepat untuk menggantikan Tuchel saat itu, tetapi memecat Tuchel itu sendiri adalah tindakan yang gegabah.

    Kalau perlu diingatkan, Tuchel berhasil memenangkan TIGA trofi hanya dalam 18 bulan menangani Chelsea, termasuk Liga Champions.

    Memang, Chelsea dikenal dengan kebijakan pecat-dan-tunjuk (hire-and-fire) di bawah rezim Roman Abramovich, tetapi para pemilik baru bilang mereka akan berbeda. Kendati demikian, Boehly berkata bahwa "ada banyak tembok yang harus diruntuhkan di Chelsea", dan ternyata Tuchel adalah salah satunya.

    Bahkan menurut standar Chelsea, keputusan tersebut terasa sangat mengejutkan – keputusan yang, seperti digarisbawahi direktur olahraga Mainz Christian Heidel, memperkuat kecurigaan bahwa Chelsea dioperasikan tanpa arah yang jelas, apalagi setelah mereka merekrut salah satu bekas anak asuh andalan Tuchel, Pierre-Emerick Aubameyang, hanya sepekan sebelum mereka memutuskan memecat pelatih asal Jerman tersebut.

    "Pemecatan tersebut dimanfaatkan oleh mereka yang menentang investor dalam sepakbola. Keputusan itu murni keputusan investor," katanya pada BILD. "Seseorang yang tak tahu apa-apa soal sepakbola mungkin mengira peringkat enam tak cukup bagus untuknya dan berkata: 'Mari kita coba pelatih lain.' Setelah hanya enam laga, saya tak bisa membayangkan alasan lain."

    "Tapi Chelsea akan sangat menyesali keputusan ini – mereka tak akan mendapatkan pelatih yang sebagus dia lagi dalam waktu yang singkat."

  • Iklan
  • Behdad Eghbali Graham Potter Todd Boehly Chelsea 2022-23 HIC 16:9Getty

    Tak punya pendirian

    Potter adalah pelatih bagus; sudah ia buktikan di Brighton. Tetapi sejak dulu ia membutuhkan waktu untuk mengimplementasikan ide-idenya.

    Di Chelsea, ia beroperasi dengan situasi yang terus menerus labil. Kehadiran berbagai pemain anyar nan mahal di Januari semakin menggendutkan skuad yang sejak awal sudah kelewat gendut dan tidak berimbang.

    Buat apa membuang seorang pemenang berantai seperti Tuchel untuk memulai proyek jangka panjang baru bersama Potter jika mereka gentar dengan rentetan hasil buruk hanya kurang dari tujuh bulan?

    Ya, pemecatan Tuchel memang bukan murni karena hasil yang buruk, sementara memang ada alasan kuat untuk memecat Potter kali ini – kegelisahan pemain dan fans, plus hasil yang teramat mengenaskan – tapi keputusan itu tetap menunjukkan bahwa para pemilik tak punya pendirian yang kuat terhadap pilihan mereka.

    Paling tidak, ini adalah sebentuk pengakuan bahwa Boehly cs SALAH BESAR dalam melakukan perekrutan terbesar di era rezim mereka yang masih seumur jagung itu.

    Chelsea sangat terpikat dengan potensi Potter sampai-sampai rela memecahkan rekor dunia dalam pembayaran kompensasi manajer (£21,5 juta) untuk merenggutnya dari Brighton.

    Setelahnya, mereka juga mendukung pelatih pilihan mereka itu dengan memboyong bekas-bekas koleganya di Amex Stadium, termasuk direktur olahraga Paul Winstanley, yang merupakan salah satu pendorong terbesar di balik pemecatan Potter.

    Melihat bahkan Winstanley saja sudah tak percaya padanya, mudah membayangkan betapa buruknya performa Potter.

  • Mykhailo Mudryk Chelsea 2022-23 HIC 16:9Getty

    Chelsea main 'Football Manager'

    Namun, di saat beberapa Chelsea fans merayakan pemecatan "manajer terburuk" yang mereka miliki dalam 20 tahun, mereka juga harus serius bertanya kepada Boehly dan investor-investor lain, yang nampaknya kelebihan duit tapi kekurangan akal sehat.

    Pendekatan a la "Football Manager" yang mereka adopsi di bursa transfer membahayakan situasi Chelsea, dan mereka terancam melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

    Paling tidak, beberapa pemain akan dijual di musim panas untuk menyeimbangkan neraca – jadi mungkin sebenarnya ada bagusnya mereka punya terlalu banyak pemain.

    Namun, memindahkan pemain bukan hal mudah (apalagi jika kontrak mereka maha panjang!), yang artinya "ahli-ahli sepakbola" yang direkrut para pemilik Chelsea punya tugas berat musim panas nanti.

    Mereka bukan cuma perlu menggalang dana dengan merampingkan skuad, tetapi juga harus menyusun skuad agar lebih sesuai dengan keperluan manajer baru, entah siapa pun itu.

    Siapa pun yang duduk di kursi panas kepelatihan Chelsea nanti, mereka akan butuh waktu – yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang diberikan Boehly kepada Tuchel atau pun Potter.