Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

Chelsea Menang Tipis, Enzo Maresca Murka Soal 'Kutukan Kartu Merah' Joao Pedro Di Laga Reuni Jose Mourinho

Chelsea berhasil mengamankan tiga poin krusial namun harus diraih dengan susah payah saat menjamu Benfica di Liga Champions, Rabu (1/10) dini hari WIB. Laga yang juga menandai kepulangan emosional Jose Mourinho ke Stamford Bridge ini berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk tuan rumah.

Namun, kemenangan tersebut dinodai oleh masalah disiplin yang kembali menghantui The Blues. Pemain pengganti, Joao Pedro, diusir keluar lapangan di menit-menit akhir, menjadikannya pemain Chelsea ketiga yang menerima kartu merah hanya dalam empat pertandingan terakhir.

Tren buruk ini membuat manajer Enzo Maresca sangat geram. Seusai laga, ia tanpa ragu mengirimkan peringatan keras kepada seluruh pemainnya untuk segera mengakhiri apa yang ia sebut sebagai "kutukan kartu merah" yang tidak perlu dan merugikan tim.

Di luar drama kartu merah dan reuni Mourinho, pertandingan ini juga menjadi panggung pembuktian bagi Enzo Fernandez, yang tampil sebagai kapten dan menjadi protagonis utama melawan mantan klubnya. Malam di London Barat ini menyajikan banyak sekali cerita.

  • مباراة تشيلسي وبنفيكاAFP

    Kemenangan Susah Payah di Tengah Reuni Mourinho

    Chelsea akhirnya berhasil meraih kemenangan yang sangat mereka butuhkan, menaklukkan Benfica dengan skor tipis 1-0 dalam laga lanjutan fase liga Liga Champions. Pertandingan ini terasa lebih spesial karena menjadi momen kembalinya Jose Mourinho, kini menukangi Benfica, ke stadion yang membesarkan namanya.

    Satu-satunya gol dalam pertandingan ini tercipta melalui gol bunuh diri yang kurang beruntung dari gelandang Benfica Richard Rios pada menit ke-19. Ia gagal menghindar saat umpan silang tajam dari Alejandro Garnacho meluncur deras ke arahnya di mulut gawang.

    Meski tampil mendominasi penguasaan bola sepanjang laga, Chelsea sebenarnya sangat kesulitan untuk menciptakan peluang bersih. Kemenangan ini terasa sedikit hambar karena diraih dengan susah payah dan tidak melalui sebuah permainan yang benar-benar meyakinkan, membuat para penggemar sedikit was-was.

    Bagaimanapun, hasil ini menjadi kemenangan pertama Chelsea di panggung Liga Champions sejak Maret 2023. Tiga poin ini memberikan sedikit ruang bernapas bagi Maresca menjelang laga super berat melawan Liverpool di Liga Primer pada akhir pekan.

  • Iklan
  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Amarah Maresca: 'Kutukan Kartu Merah' Kembali Hantui

    Di balik raihan tiga poin yang krusial, ada satu hal yang membuat Maresca, sangat geram: masalah disiplin pemain. Untuk ketiga kalinya dalam empat pertandingan terakhir, Chelsea kembali harus mengakhiri laga dengan sepuluh pemain setelah Joao Pedro diusir oleh wasit.

    Kartu merah yang diterima oleh Pedro, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, diakibatkan oleh kartu kuning kedua karena mengangkat kaki terlalu tinggi. Tren buruk ini sebelumnya juga telah menimpa kiper Robert Sanchez (saat melawan Manchester United) dan bek Trevoh Chalobah (saat melawan Brighton).

    Seusai pertandingan, Maresca mengirimkan peringatan keras kepada para pemainnya. "Sayangnya ini adalah kartu merah lagi yang harus kita hindari," ujarnya. Ia berpendapat bahwa para pemainnya harus bisa berpikir lebih jernih dan mengambil keputusan yang lebih bijak di momen-momen krusial untuk tidak merugikan tim.

    Ia bahkan menyarankan agar dalam situasi tertentu, lebih baik membiarkan lawan mendapatkan peluang daripada harus mengambil risiko pelanggaran yang berbuah kartu merah. "Terkadang lebih baik membiarkan gol atau peluang terjadi karena setelah itu tetap sebelas lawan sebelas dan Anda punya lebih banyak menit untuk bermain," pungkasnya.

  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Momen Emosional Jose Mourinho

    Kepulangan Mourinho ke Stamford Bridge sebagai lawan selalu menjadi sebuah cerita tersendiri. Para penggemar Chelsea menunjukkan bahwa rasa cinta mereka kepada sang mantan manajer tidak pernah luntur. Mereka berulang kali menyanyikan namanya sebelum dan selama pertandingan berlangsung.

    Mourinho, yang baru 12 hari mengambil alih kursi kepelatihan Benfica, merespons hangat dengan melambaikan tangan ke arah para suporter. Namun, ia menegaskan bahwa di atas lapangan, profesionalismenya tetap menjadi yang utama. "Saya tidak memberi makan diri saya dengan kenangan-kenangan ini, saya memberi makan diri saya dengan hasil," katanya.

    Dalam sebuah momen yang menunjukkan kelasnya, ia juga sempat bertindak sebagai "penengah." Saat para penggemar Benfica melempari Enzo Fernandez dengan berbagai benda, Mourinho terlihat memberikan isyarat kepada para suporter timnya untuk berhenti, sebuah tindakan yang patut diacungi jempol.

    Meski pada akhirnya harus pulang dengan kekalahan, Mourinho mengakui bahwa hasratnya untuk menang kini justru lebih besar dari sebelumnya. Kegagalan di Stamford Bridge ini menambah catatan kurang baiknya, di mana ia kini hanya berhasil menang sekali dalam delapan lawatan terakhirnya ke kandang Chelsea sebagai manajer lawan.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Enzo Fernandez: Kapten, Protagonis, & Musuh Publik

    Pertandingan ini seolah menjadi panggung pribadi bagi Enzo Fernandez. Melawan mantan klubnya, Benfica, gelandang superstar asal Argentina ini mendapatkan kehormatan untuk memimpin tim sebagai kapten Chelsea untuk pertama kalinya.

    Ia menjadi target utama cemoohan dan bahkan lemparan benda dari para suporter Benfica, yang jelas masih merasa sakit hati dengan cara ia memaksakan kepindahannya ke Chelsea pada 2023. Namun, Fernandez menjawab semua tekanan itu dengan performa solid di atas lapangan dan pada akhirnya keluar sebagai pemenang.

    Pemenang Piala Dunia itu memainkan peran kunci dalam satu-satunya gol yang tercipta di laga ini. Pergerakannya yang cerdas saat mengintai di dalam kotak penalti memaksa Richard Rios berada dalam posisi yang sangat sulit, yang berujung pada gol bunuh diri. Ini menunjukkan insting mencetak golnya yang semakin terasah, mengingatkan pada gaya khas Frank Lampard.

    Dengan catatan keterlibatan dalam 16 gol dari 27 penampilan terakhirnya, Fernandez telah menjelma menjadi pemimpin sejati dan figur sentral di lini tengah Chelsea. Perannya semakin krusial, terutama saat bintang lain seperti Cole Palmer harus absen karena cedera.

  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Analisis Laga & Gambaran Besar

    Meski berhasil meraih kemenangan, performa Chelsea secara keseluruhan masih jauh dari kata meyakinkan. Mereka memang mampu mendominasi penguasaan bola, namun gagal menerjemahkannya menjadi banyak peluang berbahaya ke gawang Benfica yang dikawal oleh Anatoliy Trubin.

    Di sisi lain, Benfica di bawah arahan Mourinho tampil sangat terorganisir dan solid dalam bertahan, sesuai dengan ciri khas sang pelatih. Namun, kreativitas mereka di lini serang sangat minim dan jarang sekali membahayakan gawang Chelsea, sebuah pemandangan yang membuat Mourinho terlihat sangat frustrasi di pinggir lapangan.

    Satu-satunya peluang emas yang dimiliki oleh Benfica datang melalui sepakan Fredrik Aursnes, namun gol tersebut dianulir karena offside yang sangat tipis setelah peninjauan VAR. Selain momen tersebut, pertandingan berjalan relatif monoton dan minim aksi berbahaya.

    Pada akhirnya, kemenangan ini, meski diraih dengan susah payah dan kembali diwarnai oleh kartu merah, tetaplah tiga poin yang sangat vital bagi Chelsea. Hasil ini mengakhiri rentetan hasil buruk yang mereka alami dan memberikan modal kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan sebelum menghadapi laga super berat melawan Liverpool di akhir pekan.

0