Ketidakmampuan Chelsea menciptakan peluang dan mencetak gol berada di level katastropik di 2022/23. Ya, The Blues berada di peringkat 15 Liga Primer Inggris dalam kategori jumlah gol dicetak di 2022/23; sebuah statistik terkutuk. Kekalahan 3-1 di London Stadium pasti memicu alarm tanda bahaya dalam diri para suporter Chelsea yang menyaksikan betapa klub kesayangan mereka loyo di depan gawang sepanjang musim lalu.
Mereka memang seolah menciptakan peluang demi peluang melawan Liverpool yang bermain ofensif, yang lini tengahnya bolong-bolong, dan yang lini belakangnya keropos di pekan perdana. Sayang sekali mereka kembali dikecewakan oleh finishing yang tidak bertanggung jawab.
Kreativitas tersebut lenyap ditelan bumi melawan West Ham yang lebih defensif meski Chelsea memonopoli penguasaan bola, serupa performa-performa terburuk mereka musim lalu. Mereka menutup laga dengan xG 2,49 dari 17 tembakan, sudah termasuk penalti gagal Enzo, sementara West Ham cuma mencatatkan xG 1,8.
Pasca-laga, Pochettino berkata: "Tim-tim seperti kami memerlukan keseimbangan yang tepat. Kami seharusnya memenangkan laga ini lewat [penampilan] babak pertama kami. Menemukan ruang dan menciptakan peluang bersih [adalah tugas yang sulit], tetapi secara keseluruhan tipe-tipe laga seperti ini yang sulit untuk dijelaskan. Kami memiliki penguasaan bola, menciptakan peluang, dan mungkin bermain lebih baik dibanding lawan, tetapi pada akhirnya tetap kalah."
Lantas apa solusinya? Jackson nampak mampu menjadi striker subur begitu ia berhasil mendapatkan ritme golnya, tetapi harus diakui bahwa Chelsea amat dirugikan oleh timing cedera serius Nkunku - pemain yang berkontribusi 70 gol dan 56 assist dalam 172 penampilan untuk RB Leipzig. Jelas saja The Blues ingin mengandalkannya.
Oleh karena itulah, meski ratusan juta pound sterling sudah melayang dari rekening bank mereka, tidak mengejutkan Chelsea masih memburu pemain kreatif yang bisa mengisi posisi No.10 atau di sayap kanan.