Havertz-Chelsea-Mudruk-Potter-GFXGetty/GOAL

Akhirnya, Potter Bisa Tersenyum! Pemenang, Pecundang & Rating Chelsea Usai Awali Era Mudryk Dengan 'Menang Jelek' Atas Crystal Palace

Tidak indah, tidak meyakinkan, tapi satu yang jelas: krusial!

Di malam yang emosional di Stamford Bridge, di mana fans Chelsea memberikan penghormatan kepada almarhum legenda mereka Gianluca Vialli, The Blues menang susah payah atas Crystal Palace. Kemenangan yang harapannya mampu menghilangkan awan mendung di London Barat semenjal sebelum jeda Piala Dunia.

Kai Havertz, yang jujur saja harusnya bisa hattrick, adalah penyelamat mereka, melompat dengan indah untuk mengarahkan crossing apik Hakim Ziyech melewati kawalan kiper Vicenta Guaita.

Potter juga harus berterima kasih di sisi lapangan satunya. Meski Benoit Badiashile menghadirkan kesolidan bagi lini belakang Chelsea yang akhir-akhir ini keropos, The Eagles tetap bisa menebar ancaman yang bikin deg-degan, untungnya Kepa Arrizabalaga yang selama ini menuai kecaman tampil heroik dengan beberapa penyelamatan cerdas.

Andai saja Chelsea lebih kreatif di sepertiga akhir, mungkin Kepa tak perlu susah-susah jatuh-bangun. Dan Potter bakal berharap bahwa rekrutan anyarnya, Mykhailo Mudryk - yang diresmikan menjelang turun minum - bisa membantu di aspek itu.

Terlalu lebay untuk berkata: 'Chelsea sudah kembali!'. Tapi setidaknya lumayan lah untuk sebuah awal. Dan dengan segala nestapa yang selama ini menderu, Si Biru harus berdoa ini benar-benar sebuah awal kebangkitan.

GOAL mengulas pemenang, pecundang, serta rating pemain saat Chelsea akhirnya menang juga di Liga Primer Inggris...

  • Havertz-Chelsea-Palace-2023Getty

    PEMENANG

    Mykhailo Mudryk:

    Chelsea kacau balau di dalam dan luar lapangan, dan tak ada yang bisa menggambarkannya dengan lebih akurat dibandingkan saga transfer Mudryk yang membagongkan itu. Setelah mengalahkan besaran tawaran biaya dan kontrak Arsenal, The Blues memeras habis segala konten terkait penyerang Ukraina itu di media sosial. Meski Mudryk jelas-jelas lebih suka gabung The Gunners, kini rekening banknya jauh lebih gendut setelah memilih London Barat alih-alih Utara. Chelsea juga memamerkannya saat interval pertandingan, dan sepertinya ia akan mendapat banyak menit bermain mengingat majalnya lini depan The Blues.

    Fans Chelsea:

    Pertandingan ini diawali dengan tribut mengharukan untuk legenda Chelsea Gianluca Vialli, yang meninggal dunia di usia 58 tahun belum lama ini. Dua koreografi berkelas didirikan di tribun The Shed dan Matthew Harding Stand, sementara para pemain - ditemani berbagai bekas rekan satu tim Vialli - berkumpul di lingkaran tengah. Setelah video emosional yang mengisahkan jasa Vialli untuk The Blues diputar, mereka yang berdiri di lingkaran tengah - termasuk John Terry, Graeme Le Saux, dan Jimmy Floyd Hasselbaink - menemani fans memberi penghormatan untuk sang legenda Italia lewat aplaus satu menit. Sebuah tribut sempurna yang dilakukan dengan hati. Ciao, Luca!

    Kai Havertz:

    Seiring laga berjalan, Havertz nampak akan menambah koleksi performa mengecewakan dalam seragan Chelsea. Sentuhan-sentuhan amatiran di awal laga seolah merangkum penampilannya di paruh pertama, di mana ia kalah adu kekuatan melawan bek-bek Palace dan gagal mengonversi tandukan ke gawang nyaris kosong. Namun penyerang Jerman ini memang hobi come back secara tak terduga, dan ketika ia mengarahkan crossing Hakim Ziyech masuk ke gawang Guaita, satu Stamford Bridge (kecuali fans Palace, tentunya) bernapas lega. Dengan Joao Felix absen di dua laga berikutnya, Mount sedang jelek-jeleknya, dan Mudryk pasti butuh waktu untuk beradaptasi, Chelsea butuh Havertz untuk menemukan kembali insting pembunuhnya, mencetak banyak gol, dan membantu The Blues merangkak naik di klasemen. Kegagalannya mengonversi peluang emas di menit akhir memang bukan pertanda baik, tapi, yah, setidaknya dia masuk papan skor.

  • Iklan
  • Aubameyang-Potter-Chelsea-2023Getty

    PECUNDANG

    Mereka yang ingin jadi pelatih baru Chelsea:

    Di depan publik, Graham Potter memasang sikap berani, menegaskan lagi dan lagi bahwa para pemain dan dewan direksi sepenuhnya percaya padanya bahkan setelah dipermalukan Fulham 2-1, Jumat (13/1) kemarin. Namun, kegagalan mengalahkan Crystal Palace - yang selalu dikalahkan Chelsea di 10 laga Liga Primer Inggris terakhir - bisa membuat posisinya dalam risiko.

    Sayangnya bagi mereka manajer-manajer menganggur yang mengerubungi Stamford Bridge bak burung pemakan bangkai, Potter memimpin skuadnya yang compang-camping untuk menang jelek atas rival sekota. Kemenangan ini memberi ruang bernapas, dan dengan Mudryk mungkin akan melakoni debutnya kontra Liverpool, mungkin nasib pelatih The Blues itu akan segera membaik.

    Pierre-Emerick Aubameyang:

    Lagi-lagi Aubameyang tak masuk starting line-up Minggu ini, meski mendapat waktu setengah jam untuk mengesankan sang manajer. Mesi terlihat sibuk, dan mendapat beberapa peluang, ia masih gagal berbuka puasa gol. Bekas striker Arsenal dan Barcelona ini sangat jauh dari kondisi primanya dan sulit membayangkan ia bisa menjawab tantangan yang diberikan Potter, mengingat bagaimana kompetisi di lini depan begitu ketat.

    Kalidou Koulibaly:

    Fans Chelsea memohon-mohon agar rekrutan anyar Januari Benoit Badiashile melakoni debutnya, dan akhir pekan ini permohonan itu diwujudkan. Koulibaly yang sedang jelek-jeleknya dicoret, dan keberhasilan Badiashile langsung nyetel bersama Thiago Silva mungkin menjadi pertanda bahwa bekas bek Napoli yang baru saja dibeli di musim panas 2022 itu akan segera dilego...

  • Badiashile-Chelsea-ZahaGetty

    Rating Chelsea: Lini Belakang

    Kepa Arrizabalaga (8/10):

    Menggagalkan sepakan Tyruck Mitchell di menit awal dan melakukan dua penyelamatan cerdas sebelum interval. Impresif di sisa laga.

    Trevoh Chalobah (7/10):

    Jauh berkembang dibanding saat melawan Fulham. Tak menawarkan apa-apa dalam fase menyerang, tapi setidaknya membungkam Wilfred Zaha.

    Thiago Silva (8/10):

    Seperti biasa, tanpa cela dalam bertahan serta mengirimkan umpan-umpan progresif di saat gelandang dan penyerang di depannya minim kreativitas.

    Benoit Badiashile (7/10):

    Sempat terlihat gugup di debut Chelsea-nya, tapi perlahan beradaptasi dengan apik. Memberikan beberapa umpan-umpan terukur.

    Lewis Hall (6/10):

    Menyerang penuh tenaga di awal pertandingan. Eksekusinya masih buruk dan sesekali hilang konsentrasi dalam bertahan, tapi tak bisa memungkiri kerja kerasnya.

  • Jorginho-Chelsea-2023Getty

    Rating Chelsea: Lini Tengah

    Conor Gallagher (6/10):

    Menempati beberapa posisi-posisi cerdik dan menciptakan beberapa peluang lumayan melawan bekas klubnya.

    Jorginho (6/10):

    Mengalami peningkatan dan cukup bertanggung jawab sebagai kapten. Berhasil melakukan beberapa tekel di momen genting dan selalu memberi instruksi untuk rekan-rekan di sekitarnya.

    Carney Chukwuemeka (5/10):

    Gagal meneruskan performa apik yang ia tunjukkan kontra Manchester City di Liga Primer Inggris. Tak bisa memberi pengaruh pada pertandingan sebelum akhirnya diganti Aubameyang di menit ke-60.

  • Ziyech-Chelsea-2023Getty

    Rating Chelsea: Lini Depan

    Hakim Ziyech (7/10):

    Pamer skill di awal laga, dan seharusnya bisa mendapat assist saat itu, sayangnya dikecawakan Havertz. Untung akhirnya Havertz mengonversi salah satu crossing-nya yang jitu.

    Kai Havertz (6/10):

    Sentuhan amatiran, gagal menjaga bola, dan melewatkan peluang emas di babak pertama. Menebus start buruk dengan tandukan apik - tapi kembali membuang peluang emas di saat-saat terakhir.

    Mason Mount (6/10):

    Berlari penuh tenaga. Bukan permainan terbaiknya, tapi jelas bukan permainan terburuknya.

  • Graham Potter Chelsea 2022-23Getty

    Rating Chelsea: Pengganti & Manajer

    Pierre-Emerick Aubameyang (6/10):

    Sedikit positif, tapi terlihat karatan di depan gawang.

    Kalidou Koulibaly (6/10):

    Lini belakang sempat terlihat kagok begitu ia masuk. Harusnya bakal kalah saing dengan Badiashile setelah ini.

    Mateo Kovacic: (N/A)

    Hanya masuk beberapa detik.

    Cesar Azpilicueta: (N/A)

    Sama dengan Kovacic, tapi melakukan satu sapuan penting.

    Graham Potter (7/10):

    Boleh lega. Keputusannya memilih Badiashile berdampak bagus dan Aubameyang juga memberikan hal positif saat masuk.