Manchester United v Sunderland - Premier LeagueGetty Images Sport

'Tak Terhindarkan!' - Jamie Carragher & Paul Scholes Kompak Prediksi Ruben Amorim Dipecat Man United Sebelum Natal

Kemenangan 2-0 Manchester United atas Sunderland ternyata tidak cukup untuk meredakan tekanan yang menggelayuti manajer Ruben Amorim. Justru sebaliknya, tekanan tersebut kini semakin meningkat setelah dua pandit paling berpengaruh di Inggris memberikan vonis yang sangat memberatkan.

Legenda Liverpool Jamie Carragher, dan yang lebih signifikan lagi, legenda Manchester United Paul Scholes, secara kompak menyatakan bahwa mereka yakin waktu Amorim di Old Trafford akan segera berakhir. Keduanya bahkan berani memberikan prediksi waktu pemecatannya.

Dalam sebuah kesimpulan yang sangat mengejutkan, baik Carragher maupun Scholes memprediksi bahwa Amorim tidak akan bertahan di kursinya hingga Natal tiba. Mereka meyakini bahwa posisi sang manajer kini sudah "tidak dapat dipertahankan lagi."

Kekompakan dari dua figur yang seringkali berada di sisi yang berlawanan ini mengirimkan sebuah sinyal yang sangat kuat kepada para petinggi Manchester United.

  • Newcastle United FC v Paris Saint-Germain: Group F - UEFA Champions League 2023/24Getty Images Sport

    Prediksi Carragher: 'Tak Terhindarkan, Akan Terjadi Sebelum Natal'

    Carragher tidak sedikit pun mengubah pendirian kerasnya terhadap Amorim, bahkan setelah United berhasil meraih kemenangan. Dalam acara The Overlap Fan Debate, ia justru "menguatkan pandangannya" dan meyakini bahwa sang manajer harus segera angkat kaki dari Old Trafford.

    Carragher membuat sebuah prediksi yang sangat spesifik dan berani mengenai kapan pemecatan Amorim akan terjadi. Ia sangat yakin bahwa para petinggi klub tidak akan bisa lagi menahan kesabaran mereka dan akan segera mengambil tindakan tegas.

    "Tak terhindarkan bahwa ini akan terjadi sebelum Natal," tegas Carragher dalam acara tersebut. Ia merasa bahwa dengan serangkaian hasil dan performa yang sangat buruk, posisi Amorim di kursi manajer kini sudah "tidak dapat dipertahankan lagi".

    Prediksi yang sangat spesifik ini menunjukkan betapa parahnya situasi yang sedang dihadapi oleh Amorim. Menurut Carragher, satu kemenangan atas tim promosi sama sekali tidak cukup untuk menutupi serangkaian performa buruk yang telah terjadi sebelumnya. Ia meyakini bahwa hierarki klub saat ini hanya sedang menunda sesuatu yang pasti akan terjadi.

  • Iklan
  • Leicester City v Manchester United - Premier LeagueGetty Images Sport

    Scholes Sebut Amorim 'Diberi Terlalu Banyak Waktu'

    Pandangan keras yang dilontarkan oleh Carragher ternyata mendapatkan dukungan penuh dari salah satu legenda terbesar United Scholes. Dalam acara yang sama, Scholes secara mengejutkan setuju bahwa waktu Amorim di klub yang ia cintai itu memang sudah hampir habis.

    Scholes mengakui bahwa secara umum, United adalah sebuah klub yang dikenal sabar dan "selalu memberi manajer cukup waktu" untuk bisa membangun timnya. Namun, menurutnya, kasus yang menimpa Amorim kini sudah melewati batas kesabaran tersebut.

    Momen kekalahan telak 3-1 dari Brentford di kandang sendiri beberapa waktu lalu menjadi titik balik bagi Scholes. "Saat pertandingan melawan Brentford itulah di mana saya mulai berpikir, 'Dia (Amorim) mendapatkan sedikit terlalu banyak waktu'," aku Scholes, sebuah pengakuan yang sangat signifikan datang dari seorang legenda klub.

    Sama seperti Carragher, Scholes kini merasa bahwa pemecatan Amorim hanya tinggal menunggu waktu saja. "Rasanya hanya masalah waktu sebelum segalanya akan berakhir," pungkasnya. Pernyataan ini memberikan sinyal yang sangat kuat bahwa bahkan para mantan pemain dan legenda klub sudah mulai kehilangan kepercayaan pada sang manajer.

  • Manchester United v Sunderland - Premier LeagueGetty Images Sport

    Statistik Menyeramkan di Balik Vonis Para Pandit

    Vonis keras yang dijatuhkan oleh Carragher dan Scholes tentu saja bukan tanpa dasar. Mereka menunjuk pada serangkaian statistik yang sangat buruk dan sama sekali tidak dapat diterima untuk seorang manajer yang memimpin klub sebesar United.

    Carragher secara spesifik menyoroti rekor Amorim setelah menukangi tim dalam 50 pertandingan. "Statistiknya luar biasa (buruk) untuk seorang manajer Manchester United – setelah 50 pertandingan, dia hanya mencetak dua gol lebih banyak daripada jumlah kebobolan," ungkapnya. Ini menunjukkan betapa tidak seimbangnya tim di bawah asuhannya.

    Secara keseluruhan di ajang Liga Primer, rekor Amorim sangatlah suram. Dari total 34 pertandingan liga yang telah ia pimpin, ia hanya mampu mempersembahkan 10 kemenangan, 7 hasil imbang, dan harus menelan 17 kekalahan yang menyakitkan.

    Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah kualitas dari kemenangan-kemenangan tersebut. Setengah dari 10 kemenangan liga yang diraih oleh Amorim (lima kemenangan) ternyata diraih saat melawan tim-tim promosi yang pada akhirnya terdegradasi. Ini menunjukkan bahwa United di bawahnya hanya mampu menang melawan tim-tim terlemah di liga.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • FBL-ENG-PR-LIVERPOOL-MAN UTDAFP

    Ujian Anfield yang 'Bisa Diprediksi' Akan Berakhir Buruk

    Scholes secara spesifik menyoroti tantangan berikutnya yang akan dihadapi oleh United setelah jeda internasional: sebuah lawatan super berat ke Anfield untuk menghadapi sang juara bertahan sekaligus rival abadi, Liverpool.

    Ia sama sekali tidak memiliki keyakinan sedikit pun bahwa tim bisa mendapatkan hasil positif dari pertandingan tersebut. "Hampir bisa diprediksi bahwa mereka akan pergi ke Anfield dan kalah," kata Scholes dengan nada yang sangat pesimis, mencerminkan kurangnya kepercayaan pada kekuatan tim saat ini.

    Menurutnya, mentalitas skuad United saat ini sedang berada di titik terendah. "Kelompok pemain ini berada dalam keterpurukan yang sangat parah sehingga Anda tidak punya keyakinan sedikit pun bahwa mereka akan bisa keluar dari situ," jelasnya. Ia bahkan menyarankan target yang paling realistis bagi Amorim adalah "mencoba untuk meraih hasil imbang."

    Komentar pesimis dari Scholes ini seolah mengabaikan fakta bahwa United sebenarnya berhasil mengalahkan tim besar seperti Chelsea pada bulan lalu. Namun, baginya, kemenangan itu tidak berarti banyak karena Chelsea saat itu harus bermain dengan 10 orang, dan secara umum, ia "tidak bisa mengingat kapan terakhir kali mereka memenangkan sebuah laga besar yang benar-benar berarti."

  • ruben-amorim(C)Getty Images

    Satu Kemenangan yang Tidak Mengubah Apa Pun

    Kemenangan 2-0 atas Sunderland pada akhir pekan lalu memang memberikan beberapa catatan statistik positif yang langka bagi Amorim. Itu adalah pertandingannya yang ke-50, dan ia menjadi manajer United pertama sejak era Sir Alex Ferguson yang berhasil memenangkan laga ke-50 tersebut.

    Hasil itu juga menandai kemenangan kandang ketiga secara beruntun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Para penggemar yang hadir di Old Trafford bahkan sempat menyanyikan lagu dukungan untuk Amorim, memberikan sedikit penghiburan bagi sang manajer.

    Namun, seperti yang ditegaskan oleh para pandit seperti Gary Neville dan Carragher, semua catatan positif itu tidak ada artinya dalam gambaran besar. "Saya tidak berpikir siapa pun akan tertipu oleh fakta bahwa Manchester United hanya mengalahkan Sunderland di kandang," ujar Neville.

    Pada akhirnya, satu kemenangan ini hanya berfungsi sebagai penunda dari vonis yang sebenarnya. Amorim masih memegang rekor buruk di mana ia belum pernah sekalipun membawa United meraih dua kemenangan liga secara beruntun. Jika ia gagal melakukannya lagi saat melawan Liverpool, maka prediksi Carragher dan Scholes kemungkinan besar akan menjadi kenyataan.

0