Rangers FC v Aberdeen - Cinch Scottish PremiershipGetty Images Sport

'Telepon Saya Di Januari, Formasi 4-3-3!': Candaan Manajer 76 Tahun Jadi Viral Setelah Nyatakan Minat Gantikan Ruben Amorim Di Manchester United

Di tengah krisis yang semakin mendalam di Manchester United, sebuah nama yang tak terduga tiba-tiba muncul meramaikan bursa calon manajer pengganti Ruben Amorim. Bukan nama besar dari kancah Eropa, melainkan seorang manajer legendaris Inggris yang sebenarnya sudah pensiun: Neil Warnock.

Tentu saja, kemunculan namanya ini bukan dalam konteks yang serius. Manajer veteran berusia 76 tahun itu membuat sebuah unggahan bernada candaan di media sosial, yang seolah menawarkan dirinya untuk mengambil alih kursi panas di Old Trafford jika Amorim pada akhirnya dipecat.

Candaan Warnock berbunyi: "Telepon saya di bulan Januari! 4-3-3". Unggahan singkat ini tidak hanya menawarkan jasanya, tetapi juga menyertakan sindiran tajam terhadap kekakuan taktik Amorim yang enggan beranjak dari sistem tiga beknya.

Meski hanya sebuah lelucon, komentar dari Warnock ini menjadi viral seketika. Hal ini terjadi karena candaannya dianggap sangat relevan dan berhasil menangkap esensi dari rasa frustrasi yang kini menyelimuti para penggemar Setan Merah.

  • Candaan Viral Sang Manajer Legendaris

    Di tengah spekulasi panas mengenai masa depan Amorim di United, manajer legendaris Inggris Warnock ikut meramaikan suasana dengan sebuah candaan yang langsung menjadi viral. Manajer berusia 76 tahun yang secara resmi telah pensiun ini seolah menawarkan dirinya untuk pekerjaan di Old Trafford.

    Momen ini berawal dari sebuah unggahan di media sosial X yang menampilkan klasemen Liga Primer dengan nama-nama tim yang diubah menjadi lelucon. Untuk posisi ke-14 yang ditempati Manchester United, unggahan tersebut menulis: 'Memanggil Neil Warnock' (Paging Neil Warnock).

    Warnock, dengan gaya humor khasnya yang ceplas-ceplos, kemudian membalas unggahan tersebut. "Telepon saya di bulan Januari! [Formasi] 4-3-3," tulisnya. Cuitan singkat ini langsung meledak dan menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan para penggemar sepakbola, terutama para pendukung United.

    Meski jelas-jelas hanya sebuah candaan, "tawaran" dari Warnock ini menyentuh dua saraf utama yang sedang dirasakan oleh para penggemar United. Pertama, rasa putus asa akan performa tim yang tak kunjung membaik. Kedua, rasa frustrasi yang mendalam terhadap taktik manajer saat ini yang dianggap terlalu kaku.

  • Iklan
  • Rangers FC v Hibernian FC - William Hill PremiershipGetty Images Sport

    Reputasi Warnock: 'Spesialis Promosi' & 'Pemadam Kebakaran'

    Candaan Warnock menjadi begitu viral bukan tanpa alasan. Ia adalah seorang figur dengan reputasi yang sangat unik dan rekam jejak yang panjang dalam dunia manajerial Inggris, setelah tercatat pernah menangani 20 klub berbeda sepanjang kariernya yang membentang selama empat dekade.

    Di awal hingga pertengahan kariernya, ia dikenal luas sebagai seorang "spesialis promosi." Ia memiliki rekor fantastis dalam membawa tim-tim dari divisi Championship naik kasta ke panggung glamor Liga Primer, sebuah prestasi yang pernah ia raih bersama Sheffield United, QPR, dan Cardiff City.

    Namun, di pengujung kariernya, reputasinya sedikit bergeser. Ia lebih dikenal sebagai seorang manajer "pemadam kebakaran". Ia seringkali dipanggil oleh klub-klub yang berada di ambang jurang degradasi untuk melakukan misi penyelamatan jangka pendek, seperti yang pernah ia lakukan dengan sukses di Huddersfield dan Rotherham.

    Meski status United saat ini tentu tidak berada di level krisis degradasi, candaan dari Warnock seolah menyiratkan sebuah pesan. Ia seolah ingin mengatakan bahwa situasi di Old Trafford sudah cukup parah sehingga membutuhkan seorang "spesialis penyelamat darurat" untuk memperbaikinya.

  • ruben-amorim(C)Getty Images

    Sindiran Taktis di Balik '4-3-3'

    Bagian paling tajam dan paling cerdas dari candaan yang dilontarkan oleh Warnock adalah penyebutan formasi "4-3-3." Angka-angka ini bukan sekadar pilihan formasi acak, melainkan sebuah sindiran langsung yang ditujukan kepada kekakuan taktis manajer United saat ini, Amorim.

    Amorim dikenal sangat fanatik dan setia pada sistem tiga bek (3-4-2-1) yang telah menjadi ciri khasnya sejak masih melatih Sporting Lisbon. Ia dengan teguh menolak untuk mengubah formasinya, bahkan ketika timnya terus-menerus meraih hasil buruk dan sistemnya terbukti tidak efektif di Liga Primer.

    Kekakuan inilah yang telah menjadi sumber frustrasi utama bagi para penggemar dan juga para pandit. Mereka melihat Amorim sebagai manajer yang tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi. Amorim sendiri bahkan pernah menyatakan bahwa jika klub menginginkan gaya bermain yang berbeda, maka mereka harus mengganti manajernya.

    Dengan menulis "4-3-3" secara eksplisit, Warnock seolah ingin mengatakan bahwa solusi untuk masalah yang dihadapi oleh United sebenarnya sangatlah sederhana: kembali ke formasi empat bek yang lebih tradisional dan seimbang. Pesan singkat ini beresonansi sangat kuat dengan para kritikus Amorim.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Aston Villa v Sheffield United - Premier LeagueGetty Images Sport

    Gema Kritik Pandit: Suara Carragher & Neville

    Sentimen yang terkandung di balik candaan Warnock ternyata sejalan dengan analisis serius yang dilontarkan oleh para pandit top sepakbola Inggris. Jamie Carragher, misalnya, dalam acara Monday Night Football tanpa ragu menyebut era kepelatihan Amorim sebagai sebuah "bencana" yang harus segera diakhiri.

    "Membawa seorang manajer dengan sistem seperti miliknya tidak pernah sesuai dengan tradisi Man United," kata Carragher, yang berpendapat bahwa perpisahan adalah jalan terbaik bagi klub dan juga bagi sang manajer untuk menyelamatkan reputasinya.

    Legenda Manchester United Gary Neville juga menyuarakan kekhawatiran serupa yang semakin mendalam. Ia mengaku bahwa untuk pertama kalinya, ia melihat para pemain "benar-benar meragukan sistem" hanya dari bahasa tubuh mereka yang tampak pasrah di atas lapangan saat melawan Brentford.

    Neville secara spesifik juga mengkritik keputusan "konyol" dari Amorim yang kembali memainkan Mason Mount sebagai bek sayap kiri di menit-menit akhir. "Anda tidak bisa menempatkan Mason Mount di bek sayap kiri. Maaf, itu tidak bisa terjadi," tegas Neville, menunjukkan bahwa para pemain kini dipaksa bermain di luar posisi hanya demi mempertahankan sistem yang kaku.

  • Brentford v Manchester United - Premier LeagueGetty Images Sport

    Realitas Pahit bagi Amorim: Berada di Ujung Tanduk

    Terlepas dari semua candaan yang dilontarkan oleh Warnock, realitas yang dihadapi oleh Amorim saat ini sangatlah suram. Kekalahan telak dari Brentford telah menempatkannya sebagai favorit utama di bursa taruhan untuk menjadi manajer Liga Primer berikutnya yang akan kehilangan pekerjaannya.

    Tekanan semakin memuncak menjelang pertandingan melawan tim promosi, Sunderland, di Old Trafford pada akhir pekan ini. Hasil selain kemenangan dalam pertandingan tersebut disebut-sebut bisa menjadi "akhir dari segalanya" bagi karier singkat Amorim di Manchester.

    Meski para petinggi klub sebelumnya telah berulang kali memberikan dukungan publik kepadanya, kesabaran Sir Jim Ratcliffe dan jajaran direksi diyakini sudah sangat menipis. Performa yang "menyedihkan" dan tidak adanya tanda-tanda perbaikan membuat opsi pemecatan tampak semakin tak terhindarkan.

    Jadwal berat setelah jeda internasional, termasuk lawatan ke Anfield untuk menghadapi rival abadi Liverpool, akan menjadi ujian terakhir bagi Amorim. Jika tidak ada perubahan drastis yang terjadi, panggilan telepon di Januari nanti mungkin tidak akan ditujukan kepada Warnock, tetapi kepada manajer baru yang akan datang untuk menggantikan Amorim.

0