Cagliari Calcio v FC Internazionale - Serie AGetty Images Sport

Cagliari 0-2 Inter Milan: Lautaro Martinez & Gol Debut Pio Esposito Amankan Kemenangan Tandang Nerazzurri

  • Lautaro cetak gol ke-12 ke gawang Cagliari
  • Gol debut Serie A untuk Francesco Pio Esposito
  • Inter raih kemenangan ke-1600 di Serie A
  • Cagliari Calcio v FC Internazionale - Serie AGetty Images Sport

    APA YANG TERJADI?

    Inter Milan langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Kapten Lautaro Martinez, yang kembali ke starting XI setelah pulih dari cedera punggung, hanya butuh sembilan menit untuk mencatatkan namanya di papan skor. Memanfaatkan umpan silang akurat dari Alessandro Bastoni, Lautaro dengan sigap menyundul bola di tiang jauh untuk membawa Inter unggul. Gol ini menegaskan statusnya sebagai momok bagi Cagliari, karena ini adalah gol ke-12 yang ia cetak ke gawang mereka sepanjang kariernya.

    Meski unggul, Inter tidak mengendurkan serangan dan terus menciptakan peluang berbahaya. Pada menit ke-53, Hakan Calhanoglu nyaris menggandakan keunggulan, tetapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti hanya membentur tiang gawang. Tak lama berselang, Marcus Thuram berhasil melewati Yerry Mina, namun tembakannya ke sudut atas gawang masih bisa dimentahkan oleh kiper Cagliari, Elia Caprile. Inter terus menekan, tetapi beberapa peluang emas lainnya gagal dimanfaatkan.

    Cagliari bukan tanpa perlawanan. Mereka sempat mengancam dan hampir menyamakan kedudukan pada menit ke-73 melalui sundulan Michael Folorunsho yang membentur tiang dekat. Namun, pertahanan Inter yang solid, termasuk blok krusial dari Federico Dimarco, berhasil menjaga gawang mereka tetap bersih. Akhirnya, pada menit ke-82, Inter mengunci kemenangan. Berawal dari penyelamatan gemilang di garis gawang oleh Riyad Idrissi, serangan berlanjut hingga Dimarco memberikan umpan tarik yang diselesaikan dengan sempurna oleh Francesco Pio Esposito untuk mencetak gol debutnya di Serie A.

  • Iklan
  • GAMBARAN BESAR

    Kemenangan ini menjadi sangat penting bagi Inter untuk menjaga konsistensi. Sebelumnya, performa Nerazzurri sempat tersendat setelah menelan dua kekalahan beruntun di Serie A sebelum akhirnya bangkit dengan kemenangan tipis 2-1 atas Sassuolo dan kemenangan tandang 2-0 melawan Ajax di Liga Champions. Kemenangan atas Cagliari ini membuktikan bahwa Inter mampu kembali ke jalur positif dan meraih tiga poin krusial di laga tandang melawan tim yang sedang dalam performa bagus.

    Bagi Lautaro, golnya di laga ini tidak hanya membuka keunggulan, tetapi juga mengukir catatan sejarah pribadi. Dengan total 117 gol, ia berhasil melampaui legenda Inter, Sandro Mazzola (116 gol), dan kini menempati posisi kelima dalam daftar pencetak gol terbanyak Inter di Serie A. Ia kini berada di belakang para legenda seperti Giuseppe Meazza, Benito Lorenzi, Stefano Nyers, dan Alessandro Altobelli.

    Momen spesial juga tercipta untuk Francesco Pio Esposito. Golnya di menit-menit akhir bukan sekadar pengunci kemenangan, tetapi juga gol perdananya di kompetisi kasta tertinggi Italia. Di usia 20 tahun dan 91 hari, ia menjadi salah satu pemain Italia termuda yang mencetak gol untuk Inter di Serie A pada era 2000-an, mengikuti jejak kakaknya, Sebastiano Esposito, serta Mario Balotelli. Ini menjadi sinyal positif bagi masa depan talenta muda di skuad Inter.

  • APA YANG DIKATAKAN?

    Seusai laga, pelatih Inter Milan Christian Chivu berbagi pandangannya kepada Sky Sport Italia: “Cagliari sedikit mengejutkan kami dengan perubahan taktik, tetapi prinsip permainan mereka tetap sama dan kami berhasil membuka keunggulan lebih awal.”

    “Kami memiliki banyak peluang untuk menyelesaikan pertandingan lebih cepat, tetapi kami gagal memanfaatkannya. Hal itu justru memberi Cagliari kepercayaan diri lebih, dan mereka mulai memasukkan para penyerang. Namun, pada akhirnya kami berhasil mengunci kemenangan dan saya senang dengan hasilnya.”

    “Kami tidak boleh lupa bahwa Pio Esposito baru berusia 20 tahun, masa depannya masih sangat panjang. Ia hanya perlu terus bekerja keras seperti sekarang. Dia punya kualitas hebat, tetapi juga ruang yang besar untuk berkembang, jadi dia harus tetap membumi.”

    “Saya akui, dia mengejutkan saya dengan perkembangannya yang begitu baik. Dia bermain untuk tim, tahu apa yang harus dilakukan, tidak takut pada apa pun, dan tetap tenang di depan gawang. Saya senang dia berhasil mencetak gol pertamanya. Mungkin ini bisa membuatnya bermain lebih santai lagi.”

    “Saya rasa Cagliari memiliki skuad dengan postur tertinggi di Eropa, jadi kami sudah tahu mereka akan berbahaya dalam situasi bola mati dan kami mencoba menambah beberapa sentimeter di tim kami. Mereka juga tahu cara mengatur waktu lari dan lompatan, tetapi kami berhasil menjaga clean sheet, dan itu juga sangat penting.”

    “Kita semua tahu kualitas dan pengalaman yang mereka (Calhanoglu, Mkhitaryan, Barella) bawa ke tim ini, cara mereka mengisi ruang dan membantu saat bertahan. Zielinski, Diouf, Frattesi, dan Sucic juga merupakan pilihan yang valid. Saya harus memilih dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya berdasarkan lawan, tetapi juga berdasarkan meritokrasi. Saya senang mereka semua membuat saya kesulitan dalam memilih.”

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • CUPLIKAN PERTANDINGAN

  • TAHUKAH ANDA?

    Inter (1.600 kemenangan) menjadi tim kedua setelah Juventus (1.714 kemenangan) yang berhasil memenangkan 1.600 pertandingan sepanjang sejarah Serie A.

    Lautaro Martínez (117 gol) telah melampaui Sandro Mazzola (116) dan kini menjadi pencetak gol terbanyak kelima dalam sejarah Inter di Serie A, di belakang Giuseppe Meazza (197), Benito Lorenzi (138), Stefano Nyers (133), dan Alessandro Altobelli (128).

    Francesco Pio Esposito (20 tahun dan 91 hari) adalah pemain Italia termuda keempat yang mencetak gol untuk Inter di Serie A pada era 2000-an, setelah kakaknya Sebastiano (17 tahun dan 172 hari), Mario Balotelli (17 tahun dan 238 hari), dan Marco Davide Faraoni (20 tahun dan 74 hari).

  • BERIKUTNYA?

    Setelah meraih kemenangan penting di Sardinia, fokus Inter Milan akan segera beralih ke kompetisi Eropa. Mereka dijadwalkan akan menjamu Slavia Praha di San Siro pada Rabu (1/10) dini hari WIB dalam lanjutan pertandingan Liga Champions. Kemenangan ini akan menjadi modal berharga untuk melanjutkan tren positif mereka di panggung kontinental.

    Pertandingan melawan Slavia Praha akan menjadi ujian selanjutnya bagi konsistensi dan kedalaman skuad Inter. Datang dengan bekal kemenangan 2-0 atas Ajax di laga sebelumnya, Nerazzurri memiliki kesempatan besar untuk memperkuat posisi mereka di fase liga dan membangun momentum untuk lolos ke sistem gugur. Kemenangan di kandang akan sangat krusial untuk mencapai tujuan tersebut.

    Pelatih Chivu kemungkinan akan kembali melakukan rotasi untuk menjaga kebugaran para pemainnya di tengah jadwal yang padat. Pernyataannya tentang "meritokrasi" dan banyaknya pilihan berkualitas di lini tengah mengindikasikan bahwa pemain seperti Davide Frattesi dan lainnya bisa mendapatkan kesempatan bermain. Menyeimbangkan kekuatan tim untuk meraih kemenangan sambil menjaga stamina akan menjadi kunci sukses Inter di laga berikutnya.

0