- Bundesliga menerapkan aturan baru, "dialog jabat tangan"
- Kroos mencelanya sebagai sesuatu yang tak berguna
- Bundesliga didesak fokus ke hal yang lebih penting
Getty Images Sport
Getty Images SportLegenda Real Madrid Toni Kroos menjadi pihak kesekian yang mengkritik aturan baru Bundesliga, yakni "dialog jabat tangan". Regulasi tersebut mewajibkan kedua pelatih dan kapten tim bertemu wasit 70 menit sebelum sepak mula untuk berbincang singkat dalam upaya menumbuhkan rasa saling menghormati dan mengurangi keributan di lapangan. Namun, setelah pekan pembuka musim ini, pelatih Koln Lukas Kwasniok sudah lebih dulu mengecamnya sebagai aturan “omong kosong” dan memintanya agar segera dihapus.
Getty Images SportBundesliga memperkenalkan aturan "dialog jabat tangan" untuk menangani masalah yang semakin meningkat di lapangan, mulai dari pemain yang sering berdebat dengan wasit, pelanggaran disengaja, hingga banyaknya waktu terbuang yang merusak jalannya pertandingan. Harapannya, pertemuan singkat pra-laga antara kapten, pelatih, dan wasit akan menciptakan suasana lebih hormat serta mengurangi tensi negatif saat laga dimulai.
Namun kenyataannya, reaksi yang muncul justru jauh dari kata positif. Sejumlah pelatih, termasuk Kwasniok dan bos Heidenheim Frank Schmidt, menilai aturan ini tidak menambah apa pun terhadap intensitas pertandingan dan justru mengganggu persiapan pra-laga.
Dalam podcastnya Simply Luppen, Kroos yang pensiun tahun lalu mengaku terkejut mendengar aturan baru tersebut.
"Saya hampir terjatuh dari kursi [ketika mendengarnya]. Kwasniok sudah lebih dulu bilang. Saya bahkan baru tahu mereka memperkenalkan aturan seperti itu. Padahal masalah besar seperti VAR saja belum selesai," ujar mantan gelandang Madrid dan Bayern Munich itu.
"Idenya memang bagus dan maksudnya baik, tapi kalau menempatkan diri dalam situasi itu, saya cuma berpikir: ‘Oke, baguslah.’ Jadi kita bersalaman 70 menit sebelum laga, melakukan interaksi yang saling menghormati dan sebagainya, tapi saat itu emosi pertandingan belum ada."
"Aturan ini sama sekali tidak memberi efek dan tidak ada nilainya, malah mengganggu persiapan kapten tim. Sedang serius bersiap, tiba-tiba harus bilang betapa kita saling menghormati. Lalu di menit kelima, sudah tidak ada salaman lagi, malah kena kartu kuning."
Getty Images SportMeski menuai kritik dari Kroos maupun Kwasniok, pelatih Freiburg Julian Schuster justru mendukung aturan baru ini dan memujinya sebagai bentuk penghormatan. Perdebatan soal aturan ini kemungkinan besar akan terus berlangsung, tetapi untuk sementara, pemain dan pelatih Bundesliga tetap diwajibkan mengikuti ritual ini sebelum semua pertandingan.