Messi struggle BrazilGetty/GOAL

Brasil, Sang PENAKLUK Lionel Messi! Kenapa Megabintang Argentina Itu Mejan Di Hadapan Tim Samba?

Sepanjang kariernya, tidak banyak tim yang benar-benar mampu menghentikan Lionel Messi. Tak heran. Ia dijuluki GOAT bukan tanpa alasan. Tak peduli di klub atau negara, tak peduli apa kompetisinya, statistik Messi membuat kita berdecak kagum. Dan kini dengan trofi Piala Dunia di lemari koleksinya, tak ada lagi legitimasi nyata untuk meragukan La Pulga.

Tapi, catatan mentereng Messi tak berlaku ke semua lawannya. Sedikit sekali tim yang bisa menghentikannya, dan, kebetulan, salah satu tim yang mampu adalah lawan Messi yang berikutnya, di panggung kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL.

Luka dikalahkan tim yang tengah naik daun, Uruguay, belum kering, tapi Messi sudah harus memimpin Argentina untuk menghadapi Brasil, Rabu (22/11) pagi WIB, dalam duel dua titan Amerika Latin. Sejarah berkata bahwa Argentina adalah satu dari sedikit tim yang bisa menyaingi Sang Selecao. Brasil memang menang urusan koleksi trofi Piala Dunia, tetapi titel senior Argentina masih lebih banyak. Tak berlebihan untuk berkata bahwa ini adalah rivalitas di kelas tertinggi, melihat betapa setaranya kedua tim.

Tapi Messi vs Brasil beda cerita. Tim Samba seringnya mampu membungkam La Pulga dan, menjelang babak teraktual rivalitas dua musuh bebuyutan ini, sang juara dunia mungkin akan membutuhkan magis seorang Messi untuk bisa berjaya di Maracana.

  • Ronaldinho Messi Brazil ArgentinaGetty

    Rivalitas bersejarah

    Sedikit sekali negara yang punya head-to-head positif melawan Brasil & Argentina, salah dua timnas terbaik di dunia dalam sejarah.

    Di sudut Samba, Brasil adalah tim peraih lima Piala Dunia. Mereka juga mengoleksi empat Piala Konfederasi, dua medali Olimpiade, sembilan Piala Dunia U-17/U-20, plus sembilan Copa America.

    Satu tim yang menjuarai Copa America lebih sering ialah Argentina, yang meraih gelar ke-15 pada 2021 dengan mengalahkan Brasil di final. Itu sekaligus menadi trofi internasional pertama Messi, dan membukakan jalan untuk kesuksesan di Piala Dunia 2022 setahun kemudian.

    Bicara head-to-head, kedua tim cenderung setara. Brasil menang 43 kali dalam 109 laga, Argentina 40. Tetapi Brasil yang unggul di laga-laga terpenting - setidaknya sampai final Copa America 2021 - mengingat mereka pernah mencatatkan enam kemenangan beruntun melawan TIm Tango di laga sistem gugur sejak 1995.

    Kemenangan Argentina di Copa America 2021 memang sedikit menyetarakan timbangan, tetapi Messi tak pernah benar-benar bisa memberikan penampilan terbaiknya di rivalitas ini...

  • Iklan
  • Lionel Messi Argentina Brazil Copa America Final 10072021Getty Images

    Rekor Messi vs Brasil

    Ngerinya rekor Messi di level internasional sudah tak perlu dijelaskan lagi, tetapi kami akan tetap menjabarkannya, biar mantap: 106 gol dalam 125 caps, satu Piala Dunia, satu Copa America, satu Medali Emas Olimpiade, satu Piala Dunia Pemuda (Piala Dunia U-20). Messi telah memenangkan segalanya.

    Namun ada noda kecil di rekor mentereng itu, yakni Brasil. Sejujurnya rekor Messi melawan Brasil tak buruk-buruk amat. Tetapi ia kerap kesulitan (berdasarkan standarnya yang maha tinggi) tiap kali dihadapakan pada seragam kuning yang termasyhur itu.

    Dalam 13 laga versus Brasil, Messi cuma mencetak lima gol. Tidak buruk, 'kan? Tapi tetap berada di bawah standarnya. Pun Argentina mencatatkan 6-6-1 di laga vs Brasil di mana Messi masuk starting XI.

    Namun, jika lima gol itu dibedah lebih dalam lagi, fakta yang sesungguhnya akan terekspos. Tiga dari lima gol itu Messi cetak di satu laga uji coba yang sama: saat menang 4-3 pada Juni 2012 di Amerika Serikat. Gol pertamanya dicetak pada laga uji coba di Qatar pada 2010, sementara gol terakhirnya ke gawang Brasil adalah saat Superclasico de los Americas 2019, yang dihelat di Arab Saudi.

    Benar, Messi belum pernah sekali pun mencetak gol lawan Brasil, entah tandang atau pun kandang, di Amerika Selatan. Ia juga belum pernah menjebol gawang Brasil di kualifikasi Piala Dunia, dan Selecao adalah satu-satunya lawan yang belum pernah ia taklukkan di kualifikasi Piala Dunia.

  • Casemiro Messi Brazil Argentina Copa America 02072019Getty Images

    Kenapa Messi kesulitan versus Brasil?

    Jawabannya sederhana. Tak harus berpikir keras untuk mencari tahu mengapa rekor gol Messi versus Brasil begitu payah. Dan itu karena Selecao adalah tim yang amat sangat bagus.

    Brasil belum pernah mengalami penurunan signifikan. Tak ada era transisi, tak ada era rebuilding. Bakat demi bakat mengalir deras dari zaman ke zaman, mengantarkan mereka sebagai penguasa sepakbola internasional.

    Bek-bek seperti Thiago Silva & Marquinhos tak akan keder-keder amat melihat nama Messi di susunan tim lawan, begitu pula dengan Eder Militao, bintang Real Madrid yang merupakan generasi baru lini pertahanan Brasil. Full-back legendaris seperti Dani Alves dan Marcelo kerap membuat Messi tak nyaman. Seorang perisai lini tengah seperti Casemiro, yang sudah begitu lama dinobatkan sebagai gelandang bertahan terbaik, pun tidak akan gampang terintimidasi.

    Itulah jawaban sederhananya: kualitas. Dari depan sampai belakang, Brasil selalu menjadi salah satu timnas paling berbakat di dunia. Namun bukan lantas tanpa kontroversi, mengingat Messi pernah berkata bahwa ia yakin ada kongkalikong di balik layar.

    Setelah dieliminasi Brasil pada semi-final Copa America 2019, Messi menuding CONMEBOL membantu Brasil. Tudingan itu ia layangkan setelah ia dikartu merah secara kontroversial saat Argentina mengalahkan Chile 2-1 di perebutan tempat ketiga. Messi pun emoh ikut-ikutan merayakan.

    "Kami tak harus menjadi bagian dari korupsi ini," ucap Messi saat itu. "Mereka telah menghina kami sepanjang turnamen. Sayangnya, korupsinya, para wasit, mereka tak membiarkan rakyat menikmati sepakbola, mereka sedikit merusaknya. Saya rasa piala ini sudah diatur untuk [memenangkan] Brasil. Semoga VAR dan wasit tidak ambil bagian di final agar Peru bisa bersaing, karena mereka memiliki tim yang mumpuni untuk melakukannya meski menurut saya berat."

    Tite, bos Brasil saat itu, membalas omongan Messi setelah anak asuhnya keluar sebagai juara.

    "Anda harus lebih hormat sedikit dan hati-hati," ucap Tite. "Kami bermain bersih melawan Argentina. Messi memang dikartu merah secara tak adil versus Chile, harusnya kartu kuning. Tapi hati-hatilah."

    Rivalitas ini pun semakin pedas, dan menjadi yang terpedas di Amerika Selatan.

  • Lionel Messi Copa America 2021 trophy ArgentinaGetty

    Sejarah pahit-manis di Maracana

    Sebelum Piala Dunia Qatar, Maracana bukan cuma panggung bagi pencapaian terakbar Messi di kancah internasional, melainkan juga saksi bagi patah hati paling menyedihkan sepanjang kariernya.

    Stadion tersebut adalah tempat dihelatnya final Piala Dunia 2014, percobaan pertama Messi untuk memenangkan trofi emas tersebut. Kita semua tahu apa yang terjadi saat itu: Messi dan Argentina menangis di menit akhir, sementara Mario Gotze mengukir namanya dalam sejarah dengan membantu Jerman menjadi juara dunia.

    Tujuh tahun kemudian, giliran nama Messi yang terukir abadi di dongeng Maracana, setelah gol tunggal Angel Di Maria mempersembahkan kemenangan bagi Argentina di final Copa America melawan Brasil sang tuan rumah. Pemandangan skuad Argentina melempar Messi ke udara adalah momen yang mendefinisikan kariernya, sekalipun nantinya tergantikan dengan foto-fotonya di Qatar 2022.

    Copa America 2021 semestinya dihelat di Argentina dan Kolombia dan bertajuk Copa America 2020, namun pandemi Covid-19 menyerbu dan turnamen ditunda setahun serta dipindahkan ke Brasil, dan finalnya di Maracana.

    Orang bilang bahwa campur tangan ilahi yang menempatkan Argentina di Maracana malam itu, dan Messi meyakininya.

    "Tak ada yang namanya kebetulan," kata Messi pada pidato pra-pertandingan jelang final Copa America 2021. "Turnamen ini harusnya dimainkan di Argentina, tahu kenapa? Agar Tuhan bisa membawanya kemari agar kita semua menang di sini, di Maracana. Jadi, tampillah penuh percaya diri, dengan kepala dingin, dan menangkan trofi ini. Ayo, teman-teman!"

    Stadion tersebut akan dikenang sebagai panggung salah satu momen terbaik sekaligus momen terburuk Messi, dan kini ia mempersiapkan diri untuk bertanding di Maracana lagi, dan mungkin untuk yang terakhir kalinya.

  • Bruno Guimarães Brazil Lionel Messi Argentina(C)Getty Images

    Kondisi terkini

    Menjelang laga besok Rabu, kita bisa berasumsi bahwa Brasil dan Argentina akan ikut Piala Dunia 2026. Brasil belum pernah sekali pun absen, sementara Argentina selalu ikut Piala Dunia semenjak 1970.

    Intinya tak ada yang perlu dikhawatirkan, apalgi untuk Argentina. Dalam lima pertandingan, Messi cs sudah mengoleksi 12 poin, setelah rentetan kesempurnaan mereka diakhiri tim peringkat dua, Uruguay. Armada Marcelo Bielsa menjadi tim pertama yang menjebol gawang sang juara dunia semenjak Prancis melakukannya di final Piala Dunia, dan mereka juga menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan Argentina semenjak Arab Saudi menciptakan kejutan besar pada pekan perdana di Qatar.

    Di sisi lain, Brasil goyah. Saat ini, mereka duduk di peringkat lima dengna koleksi tujuh poin saja dari lima laga. Mereka diimbangi Venezuela dan dipecundangi Uruguay di jeda internasional yang lalu, dan membuka jeda internasional yang sekarang dengan kekalahan 2-1 di tangan Kolombia.

    Gara-gara itu, Selecao jadi agak tegang. Jarang-jarang mereka jadi tim papan tengah CONMEBOL. Untungnya Brasil belum perlu panik, masih ada waktu dan ruang untuk berbenah, mengingat enam dari 10 tim Amerika Selatan akan lolos otomatis, dan tim ketujuh akan menjalani ke play-off antar-konfederasi.

    Tapi pertandingan ini akan terasa penting bagi semua pihak yang terlibat. Bagi Argentina, ini kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bukan cuma raja dunia, melainkan juga raja tak terbantahkan Amerika Selatan. Dan bagi Brasil, ini adalah kesempatan untuk mengingatkan pada dunia, siapa Tim Samba sebenarnya.

  • Lionel Messi Argentina 2023Getty

    Kata Messi

    Meski keok melawan Urugay, dan harus menjalani tantangan berat melawat ke Brasil, Messi cenderung kalem.

    Ia yakin Argentina bakal bangkit dari kekalahan itu, kekalahan yang mengingatkan bahwa mereka ternyata masih manusia, meski satu tahun penuh tak terkalahkan.

    "Kami sudah lama tidak kalah dan selalu ada peluang itu terjadi," kata Messi. "Sekarang kami harus memberikan reaksi. Sejak awal kami sudah tahu bahwa kualifikasi sangatlah sulit dan bisa kalah kapan saja. Dan sekarang kami akan melawat ke stadion yang sulit, Maracana, melawan tim yang tidak sedang baik-baik saja, yang kalah melawan Uruguay, yang kalah lagi [melawan Kolombia]."

    "Rakyat Brasil sangat demanding pada timnas mereka, jadi ini akan menjadi ujian yang baik bagi kami. Laga versus Brasil selalu istimewa. Kami ingin terus bertumbuh, terus berkembang, dan kembali ke jalur kemenangan, dan itulah yang terpenting."

    Jika Argentina benar-benar ingin kembali ke jalur kemenangan itu, mereka, sepertinya, sekali lagi, harus mengandalkan kegemilangan Messi. Meski usianya tak semakin muda, La Pulga masih menjadi bagian penting permainan La Albiceleste. Bermain di Maracana tidak mudah dan tak akan pernah mudah, dan Messi tahu betul itu. Kini, ia mengemban misi untuk membungkam segala kritikan tentang rekor payahnya melawan sang rival bebuyutan di level internasional.