Malam yang dimulai dengan mimpi buruk bagi AC Milan berakhir dengan sebuah cerita kepahlawanan yang luar biasa di Stadio Olimpico Grande Torino, Selasa (9/12) dini hari WIB tadi. Rossoneri, yang tampil tanpa didampingi pelatih kepala Max Allegri di pinggir lapangan akibat sanksi, sempat tertinggal dua gol dalam 17 menit pertama. Namun, semangat pantang menyerah dan magis dari seorang pemain yang bahkan seharusnya tidak berada di sana, mengubah segalanya.
Christian Pulisic menjadi protagonis utama dalam drama comeback sensasional ini. Pemain asal Amerika Serikat itu sebenarnya sedang berjuang melawan demam tinggi dan baru bergabung dengan tim beberapa jam sebelum kick-off. Namun, ketika timnya membutuhkan keajaiban, Pulisic masuk dari bangku cadangan dan memberikan dampak instan yang tak terduga.
Kemenangan 3-2 ini bukan sekadar tiga poin biasa; ini adalah pernyataan karakter dari Milan yang menolak untuk menyerah. Selain Pulisic, gol spektakuler Adrien Rabiot juga menjadi sorotan. Namun, euforia kemenangan sedikit terganggu dengan cedera yang dialami Rafael Leao, menambah daftar panjang masalah fisik yang dihadapi skuad.
GOAL coba mengupas tuntas drama di Turin, mulai dari awal yang lambat, gol jarak jauh Rabiot, hingga dampak instan Pulisic yang "bangkit dari kubur" untuk menyelamatkan Milan. Kami juga akan melihat bagaimana asisten manajer Marco Landucci menjaga rekor sempurnanya dan apa artinya hasil ini bagi persaingan scudetto.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)








