Beto Everton 2023-24Getty Images

Dulu Pegawai KFC Kini Striker EPL: Striker Baru Everton Beto Bermimpi Bela Portugal Bareng Cristiano Ronaldo!

Beto selalu percaya bahwa dirinya akan menjadi pesepakbola profesional. Bahkan ketika usianya masih 18 tahun dan bermain untuk klub amatir Uniao Tires di kasta kelima sepakbola Portugal — bekerja sambilan di KFC pula! — ia selalu percaya bisa mewujudkan mimpinya suatu hari nanti.

"Saya memiliki mentalitas positif," kata Beto kepada GOAL. "Saya merasa, 'Saya tinggi, saya kuat, saya cepat – dan hal-hal seperti ini tak bisa dilatih.' Kalau Anda lamban, Anda akan selalu lamban. Sehingga saya berpikir 'Saya punya keahlian-keahlian ini – teknik dan kecerdasan membaca pertandingan bisa saya pelajari dan saya kembangkan.' Jadi, dari situ, dengan kepercayaan diri ini, saya mulai berkembang. Saya bahkan bilang kepada rekan-rekan saya, 'Saya akan menjadi pesepakbola', dan saya bangga akan fakta ini. Menurut saya, jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, maka tidak akan ada yang percaya pada diri Anda."

"Suatu hari, ketika saya sedang pemanasan bersama rekan-rekan, mereka mem-bully saya soal ini dan berkata, 'Oke, kalau begitu mari kita taruhan: dalam lima tahun, kamu akan jadi pesepakbola profesional?' Saya bilang, 'Oke, boleh.' Dan saya berhasil – bahkan hanya dalam empat tahun!"

  • Samuel Eto'o Inter Milan 2010Getty

    Beto jadi Beto'o

    Perjalanan Beto adalah kisah yang luar biasa, dan semua itu berkat kerja keras dan kepercayaan dirinya yang tak tergoyahkan. Potensi pria asal Lisabon ini sebenarnya sudah kentara sejak usia belia, dan keluarga serta pelatih-pelatihnya di Tires bilang padanya bahwa ia memiliki gaya bermain yang serupa dengan ikon Barcelona & Inter Milan Samuel Eto'o.

    "Mereka bilang saya harus memilih jersei No. 9 karena saya sangat mirip dengannya, tetapi awalnya saya tidak kenal siapa dia karena saya tidak menonton sepakbola saat masih anak-anak," akunya. "Tetapi setelah menonton video-videonya, ia menjadi idola saya. Saya menyukai permainannya, dia adalah pemain pertama yang saya tiru!"

    Begitulah. Sampai-sampai, ia menuliskan namanya menjadi 'Beto'o' – sebagai tribut terhadap pahlawannya itu.

  • Iklan
  • Didepak Benfica adalah berkah terselubung

    Namun, tak seperti Eto'o yang sudah ditemukan oleh Real Madrid di usia 16, Beto bukanlah seorang 'anak ajaib' sepakbola. Ia memang direkrut oleh Benfica di usia 12, tetapi dilepas oleh klub yang ia dukung di masa kecilnya itu hanya setelah satu tahun.

    Nasib yang demikian akan menghancurkan hati anak-anak mana pun, tetapi Beto memilih untuk belajar banyak dari pengalaman itu. Ditendang Benfica membuatnya sadar betapa ia harus berlatih keras dan berkembang banyak demi mewujudkan mimpinya.. "Saya bertemu dengan banyak pelatih, pemain, dan orang-orang yang hebat di sana. Tetapi sejujurnya saya melihat bahwa diri saya belum siap untuk bermain sepakbola di level itu," jelasnya. "Tentu saja saya agak kecewa ketika mereka melepas saya tetapi saya lalu kembali ke Tires, bermain bersama teman-teman saya, dekat dengan rumah. Itu membantu saya bangkit dan berkembang."

    Beto mengaku dilepas Benfica mungkin merupakan berkah terselubung. Terpaksa mengulang kariernya dari bawah mengajarkan betapa berharganya nilai uang dan bisa dibilang itu juga menjadi alasan mengapa ia terus bersikap membumi. Ia tidak melupakan asal-usulnya, dengan bagaimana ia masih berkawan dengan rekan-rekannya yang bekerja di gerai waralaba makanan cepat saji KFC.

  • Beto Udinese Bologna Serie AGetty

    Rekrutan cerdas Udinese

    Lagipula, reputasinya juga tidak tiba-tiba meroket meski menjadi pemain reguler di tim utama Tires. Ya, kariernya baru benar-benar mulai mengorbit saat bergabung dengan Olimpico Montijo pada 2018.

    Striker kelahiran 1998 ini mencetak 21 gol dalam satu-satunya musim ia membela klub kasta ketiga tersebut, dan lalu mendapatkan transfer ke Primeira Liga, bergabung ke Portimonense. Namun, bukan berarti kariernya setelah itu mulus-mulus saja. Ia cuma mencatatkan 11 penampilan di musim debutnya di kasta tertinggi Portugal, dan tak mencetak sebiji gol pun.

    Namun, di 2020/21, Beto meledak, menutup musim sebagai top skor Portimonense dengan 11 gol. Musim panas berikutnya, muncul rumor bahwa ia akan hijrah ke salah satu 'Big Three'-nya Portugal – Benfica, Sporting, dan Porto – tetapi pada akhirnya ia hijrah ke luar negeri, dipinjamkan ke Udinese dengan klausul wajib beli seharga €7 juta.

    I Friulani dikenal sebagai tim tercerdik di bursa transfer, terutama soal mendapatkan berlian-berlian tersembunyi dari luar Italia, tetapi kini Beto jamak dianggap sebagai salah satu pembelian bargain terbaik dalam sejarah Udinese.

  • Beto Udinese crest Serie A 2022-23 HIC 16:9Getty

    Membalas kepercayaan Udinese dengan gol

    Meski musim pertamanya harus berakhir lebih cepat karena cedera (takdir memang terkadang begitu kejam), tetapi ia tetap mencetak 21 gol dalam 61 penampilan di Serie A dalam dua musim - bukan catatan yang buruk untuk tim papan tengah.

    Beto didorong oleh determinasi membalas kepercayaan Udinese dan para suporternya, atas kebaikan hati mereka merawatnya dan menyambutnya dengan tangan terbuka. Dan ia ingin membayar itu lewat gol-golnya, tetapi bahkan jauh sebelum akhir musim keduanya di Dacia Arena, sudah jelas bahwa Beto ditakdirkan untuk mendatangkan cuan yang besar bagi Udinese.

  • Udinese Fiorentina Beto goalGetty

    Everton akhirnya mendapatkan Beto

    Everton mengusahakan segala cara untuk memboyong Beto di Januari. Udinese bahkan sampai menolak "tawaran yang sangat besar" untuknya.

    "Benar bahwa saya nyaris hengkang," ungkapnya. "Kedua tim saling berbicara tetapi pada akhirnya tidak ada yang terjadi. Saya cuma fokus pada sepakbola karena saat itu Udinese sedang kesulitan, sehingga lebih baik saya tidak terlalu memikirkan bursa transfer."

    Namun, sejak saat itu rumor transfernya tak redup-redup. Bahkan sempat ada isu dirinya ke Napoli, yang disebut-sebut membutuhkan deputi untuk striker bintang mereka, Victor Osimhen.

    Namun, Everton tak kunjung mendapatkan No.9 baru, dan kebutuhan akan striker kian mendesak setelah Dominic Calvert-Lewin cedera lagi. Oleh karenanya, tak mengejutkan The Toffees akhirnya bersepakat dengan Udinese untuk mendapatkan Beto di penghujung bursa transfer musim panas 2023. Everton harus membayar £25 juta untuk memboyongnya ke Goodison Park.

  • Beto Udinese Milan Serie AGetty

    Prospek bela Portugal

    Beto selalu menyatakan bahwa mimpinya adalah untuk bermain di Liga Champions, dan meski Goodison Park merindukan UCL bagaikan pungguk merindukan bulan, harusnya tak butuh waktu lama sampai Beto merambah sepakbola internasional.

    GOAL mengerti bahwa Beto nyaris dipanggil Portugal di awal jadwal kualifikasi Euro 2024, tetapi batal karenaRoberto Martinez, selaku manajer baru, ingin tetap setia pada pemain-pemain yang mewakili Selecao di Piala Dunia 2022. Namun, juru taktik asal Spanyol itu diduga akan memilih wajah-wajah baru dalam jeda-jeda internasional beberapa bulan ke depan, dan Beto diyakini menjadi salah satu yang terdepan untuk dipanggil.

    "Saya tahu sekarang mereka memantau saya," kata Beto, "tetapi saya tak boleh terlalu memikirkan tim nasional. Benar, sedikit lagi, saya sudah dipanggil masuk pra-skuad untuk Piala Dunia. Jadi jika saya meneruskan kiprah baik saya di klub, mereka akan memanggil saya."

    Jika keran golnya di Liga Primer Inggris mengalir lancar, mestinya Martinez akan segera meneleponnya. Jadi, mungkinkah seseorang yang pernah bekerja sambilan di KFC menjadi partner Cristiano Ronaldo di lini depan Portugal pada gelaran Euro 2024?

    "Wah, mungkin itu mimpi yang terlalu muluk, bahkan untuk saya," kata Beto sambil terkekeh. "Tetapi, segalanya mungkin terjadi!" Siapa bisa membantah, Beto memang benar-benar sudah membuktikan bahwa segalanya bisa terjadi.

0