Sanksi berat yang dijatuhkan FIFA kepada Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) dan tujuh pemainnya bukanlah sebuah insiden yang terjadi dalam ruang hampa. Dalam sejarah sepakbola dunia, kasus pemalsuan dokumen untuk memuluskan proses naturalisasi pemain bukanlah hal baru dan selalu ditanggapi dengan sangat serius oleh FIFA.
Kini, kasus yang menimpa Malaysia mau tidak mau dibandingkan dengan dua skandal serupa yang pernah mengguncang dunia sepakbola di masa lalu: kasus Timor-Leste dan Guinea Khatulistiwa. Kedua negara tersebut pernah merasakan tangan besi FIFA setelah terbukti melakukan pelanggaran berat terkait kelayakan pemain.
Meski FAM saat ini sedang dalam proses mengajukan banding dan berharap pada hasil yang terbaik, mempelajari preseden dari kasus-kasus sebelumnya dapat memberikan gambaran yang jelas. Ini adalah sebuah pengingat betapa ketatnya aturan FIFA dan seberapa besar potensi hukuman yang bisa menimpa Harimau Malaya jika banding mereka gagal.
Analisis ini akan mengupas tuntas skandal yang pernah menimpa Timor-Leste dan Guinea Khatulistiwa, membandingkannya secara langsung dengan situasi yang dihadapi Malaysia saat ini, serta mencoba memprediksi apa saja kemungkinan terburuk yang bisa terjadi berdasarkan sejarah kelam tersebut. GOAL coba menjelaskannya di sini!





