Ousmane Dembele Barcelona GFXGOAL

Ousmane Dembele Ke PSG? Ya Baguslah! Sudah Selayaknya Barcelona Singkirkan Transfer TERBURUK Dalam Sejarah Mereka Itu

Pada Senin (31/7) pagi waktu Spanyol, Mundo Deportivo dan Sport sama-sama mengklaim bahwa Barcelona dan Paris Saint-Germain "berperang" memperebutkan Ousmane Dembele - yang kedengarannya sangat aneh, karena Dembele bukan seorang pemain yang layak diperjuangkan, atau setidaknya itu dari sudut pandang Blaugrana.

Memang, ketertarikan PSG terhadapnya bisa dipahami. Dembele adalah pesepakbola yang sangat berbakat. Jika Luis Enrique bisa menggemblengnya sampai bugar, pria 26 tahun tersebut masih memiliki potensi untuk menjadi seorang megabintang sejati. Bos Barca, Xavi, juga menyadari itu, bahkan sampai membujuknya untuk mengurungkan niat ke PSG dengan kata-kata peringatan 'mau bernasib seperti Neymar?', yang pada 2017 meninggalkan Camp Nou demi Parc des Princes.

Beberapa fans Barca pun berang atas 'pengkhianatan' Dembele - kemarahan yang sebenarnya masuk akal, mengingat tak sedikit cules yang setia mendukung winger Prancis itu selama enam tahun yang berat di Camp Nou. Fakta bahwa ia sudah menyepakati syarat personal dengan PSG saja sudah menyakitkan - meski tudingan 'pengkhianatan' bisa dibilang agak berlebihan mengingat adanya laporan Barcelona membuat Dembele kecewa karena mereka mencoba menumbalkannya demi mendapatkan Kylian Mbappe.

Namun, amarah itu sebentar lagi akan tergantikan dengan rasa lega - karena sudah selayaknya Barcelona menyingkirkan transfer terburuk yang pernah mereka lakukan dalam 124 tahun sejarah mereka.

  • Ousmane Dembele Barcelona Real Sociedad Copa del Rey celebrate 2022-23Getty Images

    "Bocah ini spesial"

    Bakat Dembele sama sekali tak pernah diragukan. Mantan direktur olahraga Rennes Mikael Silvestre menggambarkannya sebagai salah satu remaja dengan bakat alami terbesar yang pernah ia saksikan sejak ia bermain bersama Cristiano Ronaldo di Manchester United. Thomas Tuchel berkata senang bisa melihat "skill menakjubkan"-nya di sesi latihan Borussia Dortmund, sementara Martin Braithwaite mengaku terpesona dengan Dembele ketika bergabung ke Barcelona pada 2020.

    "Saya belum pernah melihat seseorang dengan talenta seperti itu. Serius deh!" ucap Braithwaite yang tercengang kepada Tot Costa. "Messi memang gila tetapi, setelah Messi, saya tak pernah melihat pemain lain seperti Dembele. Bocah ini spesial."

    Tetapi, Dembele juga terbukti minim profesionalisme dan sangat inkonsisten.

  • Iklan
  • Ousmane Dembele Barcelona training 2017Getty

    "Kehidupannya kacau"

    SIkap dan perilaku Dembele sudah menjadi sumber kekhawatiran bahkan sebelum ia hijrah ke Barcelona dari Broussia Dortmund dengan uang muka €105 juta. Ia dituding mengobrak-abrik apartemen yang ia sewa di Jerman dari Jurgen Klopp.

    Jangan lupakan juga bahwa Josep Maria Bartomeu, eks-presiden Barca, sesumbar di depan publik bahwa Dembele lebih bagus dibandingkan pendahulunya, Neymar. Tetapi meski sang mantan presiden berkata demikian, Barcelona justru sudah mempertimbangkan untuk jual rugi Dembele pada Oktober 2018. Ya, baru setahun lebih!

    Saat itu, akhirnya ketahuan bahwa Dembele tak punya disiplin. Ia berkali-kali terlambat menghadiri pertemuan tim, dan keterlambatan tersebut dihubungakn dengan hobinya begadang main video gim sampai pagi hari, sementara pola makannya dinilai sangat memalukan untuk seorang atlet profesional. Pada 2018, seorang narasumber menyampaikan kepada GOAL soal banyaknya kardus makanan cepat saji yang ada di kediamannya, sementara lauk ikan yang menyehatkan, yang disiapkan oleh bekas koki pribadinya, dibuang begitu saja.

    "Kehidupannya kacau," ucap Michael Naya kepada Le Parisien. "Saya tak pernah melihatnya [minum] alkohol tetapi dia sama sekali tak menghormati periode istirahat. Dia tak memiliki struktur [di kehidupannya]." Dan gaya hidup sesuka hati ini dipandang berkontribusi besar terhadap cedera otot bertubi-tubi yang Dembele alami selama berkarier di Barcelona.

  • Ousmane-Dembele(C)GettyImages

    "Dulu, saya tidak bekerja sekeras sekarang"

    Bahkan Dembele sendiri berterus terang bahwa ia "sangat rapuh" selama beberapa musim pertamanya di Catalunya gara-gara pola makan yang sembrono, tetapi, pada 2022, ia mengakui kekeliruannya dan telah mengubah mindset-nya sepenuhnya.

    "Sekarang saya paham bahwa penting untuk bekerja keras di dalam dan di luar lapangan," katanya kepada Sport dan Mundo Deportivo. "Saya mengalami banya cedera karena, saat saya berusia 20 tahun, saya tidak bekerja sekeras sekarang."

    "Sudah barang tentu jika Anda tidak bekerja keras, Anda tidak akan bisa menikmati sepakbola, Anda tidak akan bisa sering bermain, dan Anda akan mendapatkan cedera. Sekarang, saya lebih kuat."

    Tetapi kenyataannya tidak demikian. Dembele melewatkan tiga bulan musim lalu lantaran masalah hamstring dan sekalipun ia bisa dimainkan, kontribusinya sporadis, cuma mencetak lima gol dalam 25 penampilan La Liga.

    Ia menjadi starter Prancis di Piala Dunia 2022 dan menyiksa berbagai full-back lawan dengan kecepatan dan gocekannya - tetapi namanya juga Dembele, produk akhirnya nihil. Bermain untuk tim yang mencapai partai final, ia cuma mencatatkan dua assist dan tidak mencetak satu gol pun, dan penampilannya di partai puncak juga sangat memalukan, sampai-sampai Didier Deschamps menariknya keluar empat menit sebelum turun minum.

  • Ousmane Dembele Josep Maria Bartomeu Barcelona 2017Getty

    Lebih pilih Dembele dibanding Mbappe

    Efisiensi dan kualitas Mbappe di sisi sayap Prancis satunya kontras sekali dengan Dembele - dan, dari sudut pandang Barcelona, itu menyakitkan. Menurut agen Junior Minguella, Barca sudah menyepakati €155 juta untuk memboyong Mbappe bahkan sebelum ia hijrah ke PSG di musim panas yang sama dengan Neymar, tetapi pada akhirnya memutuskan bahwa Dembele "lebih cocok dengan gaya permainan Barca".

    Banyak yang meragukan keabsahan cerita Minguella ketika ia menyampaikannya di Radio Marca pada Februari 2021. Karenanya, ia mengeluarkan tangkapan layar percakapan WhatsApp untuk memverifikasi klaimnya, dan mencuit: "Hadiah untuk para haters dan peragu."

  • LaportaGetty Images

    "Dembele layak mendapatkan perlakuan khusus"

    Apa pun kebenarannya, tetap tak bisa dipungkiri bahwa transfer Dembele adalah sebuah bencana besar bagi Barcelona. Bartomeu mengegolkan transfer buruk demi transfer buruk selama rezimnya berkuasa, termasuk transfer Philippe Coutinho dan Antoine Griezmann, tetapi mereka berdua tidak semenjengkelkan dan se-bikin frustrasi Dembele.

    Padahal Barca sudah berusaha keras agar Dembele bisa sukses di Camp Nou. Penerus Bartomeu, Joan Laporta, berkali-kali membela Dembele di depan media dan publik, menegaskan bahwa ia "layak mendapatkan perlakuan khusus, karena tipe-tipe pemain genius seperti dia harus dirawat dan dijaga baik-baik."

    Tetapi Dembele tak pernah memberikan apa-apa, selain membuktikan bahwa ia juga tak bisa merawat dan menjaga dirinya sendiri. Sampai sekarang ia sama sekali belum bisa dianggap membayar waktu, uang, dan tenaga yang Barcelona kerahkan untuknya. Maka tidak mengejutkan Barca ingin mereparasi diri dari kesalah besar yang mereka perbuat enam tahun yang lalu dengan menumbalkan Dembele demi mendapatkan Mbappe.

    Masalah bagi Barca adalah manuver pertaruhan mereka ini justru menjadi senjata makan tuan, karena kini mereka terancam tak mendapatkan Mbappe dan kehilangan Dembele, yang akan semakin membuat kebijakan transfer mereka dipertanyakan - begitu pula dengan kecerdasan orang-orang yang berada di balik keputusan tersebut.

  • Ousmane Dembele Barcelona 2022-23Getty

    Barcelona lebih baik tanpa Dembele

    Namun, situasi ini sebenarnya merupakan season terakhir yang cocok dan sesuai atas segala drama yang telah terjadi sebelumnya, mengingat seluruh karier Dembele di Camp Nou identik dengan kata "mengecewakan". Ya, dia tak pernah memberikan apa-apa selain membuat Barca kecewa.

    Foto yang paling cocok untuk menggambarkan karier Dembele di Barcelona adalah ketika ia mencoba mengangkat Lionel Messi yang terkapar lemas di tanah setelah megabintang Argentina itu memberikan umpan manis yang tinggal diselesaikan olehnya pada detik-detik terakhir laga semi-final leg pertama Liga Champions 2019 melawan Liverpool. Andai saja Dembele mengonversi operan Messi, 'monster mentalitas'-nya Jurgen Klopp sekalipun akan merasa comeback di Anfield adalah perkara mustahil. Memang, Dembele tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas leg kedua yang penuh bencana itu, tetapi kegagalannya memaksimalkan kesempatan yang ia dapatkan adalah tema yang menghantui kariernya di Barca.

    Segalanya sudah disiapkan dengan baik agar Dembele bisa menjadi seorang superstar di Barcelona, dan dia cuma bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalannya mewujudkan potensinya. September 2022 kemarin ia mengaku telah "membuang lima tahun" kehidupannya dengan sikap yang tidak profesional, yang menunjukkan bahwa paling tidak dia menyadari kekeliruannya. Tetapi ia juga gagal mengambil satu kesempatan terakhir untuk menebus sikap indisiplinnya. Cules pantas mendapatkan yang lebih baik daripada melihat pemain yang telah mereka dukung dalam susah dan senang membelot ke salah satu rival yang paling mereka benci.

    Tetapi, faktanya, kepergian Dembele adalah sebuah berkah terselubung. Sudah selayaknya Barca berjuang memoroti PSG sebanyak mungkin dari transfer Dembele ini - tetapi sebenarnya mereka tidak perlu sampai "berperang" hanya demi seorang Dembele. Lebih baik mereka berdamai saja dengan fakta bahwa salah satu transfer termahal dalam 124 tahun sejarah eksistensi mereka ternyata merupakan yang terburuk.

    Dembele adalah seorang pemain, dan seorang karakter, yang memang tak bisa diandalkan. Mungkin ia akan memenuhi potensinya di Paris, tetapi itu sama sekali tidak relevan. Biarkan Dembele menjadi masalahnya PSG. Suporter Barcelona harus segera menyaadari bahwa kehidupan mereka akan lebih baik tanpanya.