FBL-EUR-C1-BARCELONA-INTER MILANAFP

Barcelona 3-3 Inter Milan: Denzel Dumfries Bersinar, Lamine Yamal Curi Perhatian, Giuseppe Meazza Jadi Penentu Siapa Yang Lolos Ke Final Liga Champions

  • Inter unggul cepat via back-heel Thuram dan brace Dumfries
  • Barcelona bangkit lewat gol Yamal, Torres, dan Raphinha
  • Leg kedua di Milan, 6 Mei, tentukan siapa lolos ke final
  • APA YANG TERJADI?

    Inter memulai laga dengan gemilang, mencetak gol dalam 30 detik melalui back-heel Marcus Thuram memaksimalkan umpan Denzel Dumfries, yang kemudian menggandakan keunggulan lewat tendangan voli akrobatik 20 menit berselang dari tendangan sudut Federico Dimarco. Gol-gol cepat ini membuat Inter mendominasi awal pertandingan.

    Barcelona bangkit melalui aksi individu Lamine Yamal yang mencetak gol indah, diikuti gol Ferran Torres setelah umpan Raphinha. Namun, Inter kembali unggul lewat sundulan Dumfries dari tendangan sudut Hakan Calhanoglu. Barcelona menyamakan kedudukan ketika tendangan Raphinha membentur mistar dan memantul masuk dari punggung kiper Yann Sommer.

    Pertandingan berlangsung sengit dengan peluang di kedua sisi. Yamal nyaris mencetak gol spektakuler, sementara Inter gagal memanfaatkan peluang karena offside. Cedera pemain seperti Jules Kounde dan Lautaro Martinez menambah drama. Skor 3-3 membuat leg kedua di Giuseppe Meazza pada 6 Mei jadi penentu.

  • Iklan
  • GAMBARAN BESAR

    Hasil imbang ini menunjukkan kekuatan dan kelemahan kedua tim. Inter, yang sempat diunggulkan sebagai kandidat treble, kini terancam tanpa trofi setelah tiga kekalahan beruntun sebelum laga ini. Barcelona, meski kehilangan banyak pemain kunci seperti Lewandowski dan Ter Stegen, menunjukkan ketangguhan dengan comeback mereka.

    Kedua tim menghadapi masalah cedera. Inter tanpa Benjamin Pavard, sementara Barcelona kehilangan Kounde di babak pertama. Performa individu seperti Dumfries dan Yamal menjadi sorotan positif, tetapi kelemahan di lini belakang dan finishing membuat kedua tim rentan. Leg kedua akan sangat bergantung pada pemulihan pemain.

    Pertandingan ini juga mencerminkan persaingan ketat di Liga Champions musim ini. Dengan peluang terbuka untuk kedua tim, laga di Milan akan menjadi ujian taktik dan mental. Inter punya keuntungan bermain di kandang, tetapi Barcelona telah membuktikan mereka mampu bangkit di saat kritis.

  • APA YANG DIKATAKAN?

    Inter datang dengan beban berat setelah tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi. Mereka tersingkir dari semi-final Coppa Italia usai dibungkam Milan 3-0 dan kini tertinggal tiga poin dari Napoli, pemuncak Serie A. Namun, di panggung Eropa, Nerazzurri menunjukkan jati diri, seperti yang dikatakan Dumfries kepada Amazon Prime Video Italia. "Setelah tiga kekalahan, saya melihat Inter sejati. Kami bermain dengan hati, saya bangga," ujarnya.

    Dumfries, yang baru pulih dari cedera, menegaskan comeback-nya dengan performa gemilang. "Cedera itu sulit, tapi saya kembali. Kami menatap ke depan, selalu Forza Inter," katanya penuh semangat. Dua golnya menjadi bukti pentingnya ia bagi Inter, terutama setelah absen di beberapa laga krusial. Bersama Thuram, yang juga baru sembuh, mereka mengobrak-abrik pertahanan Barcelona.

    Barcelona, di sisi lain, menunjukkan daya juang luar biasa. Pelatih Hansi Flick memuji timnya yang bangkit dari ketertinggalan 2-0. "Kami memulai buruk, tapi babak kedua luar biasa. Gol Lamine Yamal untuk menjadikan skor 2-1 sangat krusial," ungkap Flick. Ia menyebut laga ini sebagai "final sebelum final" dan menegaskan tekad untuk menang di leg kedua.

    Momen dramatis lainnya datang dari Henrikh Mkhitaryan. Gelandang Inter itu mencetak gol yang kemudian dianulir karena offside tipis, hanya 2-3 sentimeter, berdasarkan teknologi semi-otomatis. "Saya mungkin akan memikirkan gol itu seumur hidup," aku Mkhitaryan dengan nada kecewa. Meski begitu, ia tetap optimistis menatap leg kedua di Milan pada 6 Mei 2025.

    Mkhitaryan juga menyinggung situasi sulit Inter sebelum laga ini. "Ada kelelahan, tapi kami tahu harus memberikan dorongan terakhir agar musim ini tak ada penyesalan," katanya. Performa Inter yang tak terduga ini membuktikan mereka tetap kompetitif meski dihantam badai cedera dan kekalahan. Ia yakin timnya bisa tampil lebih baik dalam penguasaan bola di Milan.

    Bek muda Barcelona, Pau Cubarsi, menyoroti mentalitas timnya yang mencegah kekalahan. "Kami butuh sedikit perbaikan karena Inter terlalu mudah menyerang," ujar pemain 18 tahun itu. Meski begitu, ia bangga bisa tampil di semi-final Liga Champions dan yakin dukungan fans akan membawa Barcelona meraih kemenangan di Milan.

    Leg kedua di Meazza akan menjadi penentu tanpa aturan gol tandang, membuat pertarungan semakin terbuka. Dumfries optimistis: "Semuanya mungkin. Kami tim kuat dan harus membuktikannya setiap saat." Banyak yang menyebut semi-final ini akan menentukan juara Liga Champions musim ini, terutama dengan laga lainnya mempertemukan Paris Saint-Germain dan Arsenal.

    Flick menegaskan pengalaman kedua tim di laga ini menunjukkan kualitas mereka sebagai raksasa Eropa. "Saat tertinggal, saya tahu ini duel klub besar. Inter bagus di bola mati, tapi kami tunjukkan jalan dengan gol Yamal," katanya.

    Cubarsi menutup dengan nada optimistis: "Tak lama lalu, saya tak membayangkan bermain di semifinal Liga Champions. Sekarang, saya bahagia dan tahu fans akan mendukung kami untuk menang di Inter." Laga di Milan diprediksi akan sama sengitnya, dengan kedua tim bertekad melaju ke final demi mahkota Eropa.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • CUPLIKAN PERTANDINGAN

  • FC Barcelona v FC Internazionale Milano - UEFA Champions League 2024/25 Semi Final First LegGetty Images Sport

    TAHUKAH ANDA?

    Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memimpin pertandingan Liga Champions UEFA ke-50 malam ini, menjadi pelatih Italia ketujuh yang mencapai tonggak sejarah ini, terbanyak untuk negara mana pun.

    Lesakan Marcus Thuram di detik ke-30 menjadi gol tercepat dalam sejarah semi-final Liga Champions.

    Di usianya yang menginjak 17 tahun dan 291 hari, Lamine Yamal menjadi pemain U-18 kedua dalam sejarah Liga Champions yang menjadi starter di babak semi-final setelah Julian Draxler (17 tahun, 226 hari) untuk Schalke 04 di Old Trafford pada Mei 2011. Ia juga menjadi pemain termuda yang mencetak gol di semi-final Liga Champions, melampaui Kylian Mbappe pada 2017 (18 tahun dan 140 hari).

    Barcelona-Inter adalah pertandingan semifinal Liga Champions pertama yang menghasilkan 4 gol sebelum babak pertama berakhir sejak Valencia-Barcelona pada Mei 2000 (juga 4).

    Denzel Dumfries adalah pemain Inter pertama yang mencetak brace di semi-final Liga Champions.

    Barcelona kini tidak terkalahkan dalam tujuh laga kandang terakhinya melawan Inter di Liga Champions (W5 D2).

  • MATCH SUMMARY

    Match Summary Barcelona vs Inter Milan Champions League 30042025UEFA
  • BERIKUTNYA?

    Leg kedua semi-final Liga Champions antara Inter dan Barcelona akan digelar di Giuseppe Meazza pada Selasa, 6 Mei 2025 mendatang. Inter akan berusaha memanfaatkan dukungan suporter kandang, sementara Barcelona harus memperbaiki pertahanan dan memaksimalkan pemain muda seperti Yamal. Pemenang laga ini akan melaju ke final untuk memperebutkan trofi Liga Champions.

0