Alejandro Garnacho Chelsea 2025-26Getty

Terungkap! Inilah Arti Tato Leher Baru Alejandro Garnacho & Kisah Pahit Disingkirkan Dari Manchester United

Sejak kepindahannya yang kontroversial dari Manchester United ke Chelsea, ada satu hal yang paling mencuri perhatian dari penampilan baru Alejandro Garnacho: sebuah tato mencolok di bagian depan lehernya. Tato tersebut sontak memicu rasa penasaran di kalangan para penggemar sepakbola.

Namun, tato tersebut hanyalah satu bagian dari cerita babak baru dalam karier sang pemain muda Argentina. Kepindahannya ke Stamford Bridge didasari oleh sebuah akhir yang pahit di Old Trafford, di mana ia dilaporkan berselisih dengan manajer Ruben Amorim dan "diasingkan" dari skuad utama.

Setelah awal yang lambat di klub barunya, Garnacho mulai menunjukkan sinarnya. Ia menjadi kreator dari gol kemenangan Chelsea atas Benfica di Liga Champions, sebuah momen yang memberinya panggung untuk akhirnya buka suara mengenai kepergiannya yang penuh drama dari United.

Lantas, apa arti di balik tato baru Garnacho yang penuh teka-teki? Apakah ada kaitannya dengan kisah perpisahannya yang menyakitkan dengan United dan sambutan kejam yang ia terima saat kembali ke Old Trafford?

  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Makna di Balik Tato Leher Garnacho

    Sejak kepindahannya ke Chelsea, ada satu hal yang paling mencolok dari penampilan Garnacho: sebuah tato baru yang menghiasi bagian depan lehernya. Tato ini langsung menjadi bahan perbincangan di kalangan para penggemar.

    Kini, arti di balik tulisan tersebut terungkap. Tato itu bertuliskan kalimat dalam bahasa Spanyol: 'Nunca es suerte, siempre es Dios.' Kalimat ini memiliki makna yang sangat dalam bagi sang pemain.

    Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut berarti: "Ini bukan keberuntungan, ini selalu Tuhan." Pesan ini menunjukkan sisi religius Garnacho dan keyakinannya bahwa semua pencapaiannya adalah berkat kehendak Tuhan, bukan sekadar kebetulan.

    Tato ini menambah koleksi seni tubuh yang telah dimiliki Garnacho. Sebelumnya, ia juga diketahui memiliki tato di lengannya yang terinspirasi dari serial TV populer, Prison Break.

  • Iklan
  • FBL-EUR-C3-MAN UTD-LYONAFP

    Kisah Pahit di Old Trafford: 'Bomb Squad' & Konflik dengan Amorim

    Kepindahan Garnacho ke Chelsea yang bernilai £40 juta (sekitar Rp897 miliar) bukanlah sebuah perpisahan yang manis. Transfer ini terjadi setelah hubungannya dengan manajer Manchester United Ruben Amorim memburuk secara drastis.

    Menjelang akhir musim lalu, Amorim dilaporkan telah memberitahu Garnacho untuk mencari klub baru. Akibatnya, selama periode pramusim, pemain asal Argentina itu "diasingkan" dari skuad utama.

    Ia menjadi bagian dari apa yang disebut sebagai 'Bomb Squad', sebuah istilah untuk sekelompok pemain yang tidak diinginkan dan dipaksa untuk berlatih secara terpisah dari tim utama.

    "Saya pikir itu adalah momen yang sulit di sana, hanya berlatih sendirian," aku Garnacho dalam sebuah wawancara. Pengalaman pahit inilah yang pada akhirnya mendorongnya untuk meninggalkan klub yang telah ia bela sejak usia 16 tahun.

  • FBL-ENG-PR-MAN UTD-CHELSEAAFP

    Kepulangan yang Diwarnai Cemoohan & Nyanyian Hinaan

    Garnacho sudah sempat kembali ke Old Trafford musim ini sebagai pemain Chelsea. Namun, kepulangannya jauh dari kata sambutan hangat yang mungkin ia harapkan dari para penggemar yang dulu memujanya.

    Alih-alih mendapat sambutan yang ramah, ia justru menjadi target utama cemoohan dan nyanyian hinaan dari para suporter Setan Merah. Saat melakukan pemanasan, ia terus menerus menjadi sasaran ejekan dari tribun.

    Para suporter United terdengar menyanyikan yel-yel ofensif yang sama seperti yang pernah mereka tujukan kepada Carlos Tevez saat ia pindah ke Manchester City. Nyanyian tersebut menuduhnya sebagai "mata duitan" dan mempertanyakan kecerdasannya.

    Perlakuan ini menunjukkan betapa para penggemar United merasa dikhianati oleh kepindahan Garnacho ke salah satu rival utama mereka, mengubahnya dari seorang pahlawan muda menjadi musuh publik di Old Trafford.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • FBL-EUR-C1-CHELSEA-BENFICAAFP

    Respons Garnacho: 'Tidak Ada Dendam, Hanya Momen Buruk'

    Meskipun mengalami akhir yang pahit dan sambutan yang kejam, Garnacho menunjukkan kedewasaan dalam merespons situasinya. Dalam wawancara dengan TNT Sports setelah laga melawan Benfica, ia buka suara.

    "Saya tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentang klub lama saya, Manchester United," tegasnya. Ia menolak untuk menyerang balik klub atau manajer yang telah menyingkirkannya.

    Ia melihat pengalamannya sebagai bagian dari perjalanan hidup. "Hanya ada momen-momen buruk dalam hidup... Saya sangat senang berada di sini sekarang, bermain di kompetisi ini (Liga Champions) dan mendapatkan 3 poin hari ini," lanjutnya, menunjukkan fokusnya pada masa depan bersama Chelsea.

    Sikapnya ini menunjukkan bahwa ia tidak menyimpan dendam dan hanya ingin membuktikan kualitasnya di klub barunya, menjadikan performa di atas lapangan sebagai jawaban terbaik atas semua perlakuan negatif yang ia terima.

  • Chelsea FC v SL Benfica - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Babak Baru di Chelsea & Momen di Lapangan

    Meski awal kariernya di Stamford Bridge berjalan sedikit lambat dengan baru dua kali menjadi starter, Garnacho mulai menunjukkan kontribusinya. Dalam kemenangan 1-0 atas Benfica, umpan silangnya menjadi penentu yang berujung pada gol bunuh diri.

    Momen ini sangat berarti baginya. "Ketika kami masih muda, kami bermimpi bermain di malam Liga Champions dan kami di sini sekarang, jadi saya sangat senang," ungkapnya, merayakan kemenangannya di panggung Eropa bersama klub barunya.

    Terlepas dari permusuhan dari tribun saat kembali ke Old Trafford, Garnacho tetap menunjukkan hubungan baik dengan beberapa mantan rekan setimnya. Ia terlihat berbincang akrab dengan Amad Diallo dan sempat menyapa Bruno Fernandes di atas lapangan setelah pertandingan.

    Momen saat ia berjalan muram sendirian di tengah hujan di Old Trafford seolah menjadi penutup simbolis dari babak lamanya. Kini, dengan tato baru dan klub baru, Garnacho siap untuk menulis babak baru yang lebih cerah dalam kariernya di London.

0