AFPVIDEO: Bikin RIBUT! Legenda Arsenal Ini Masuk Toko Real Madrid Sambil Pakai Jersey Barcelona
Arshavin datang ke toko Real Madrid dengan jersey Barcelona
Sebuah rekaman yang viral di dunia maya, Kamis (30/10), menunjukkan Andrey Arshavin dengan santainya berjalan ke dalam salah satu toko resmi Real Madrid sembari mengenakan warna kebanggaan rival abadi mereka, Barcelona. Mantan winger Arsenal dan Zenit itu tampak tidak peduli dengan simbolisme tindakannya, bahkan sempat berpose sebentar di dekat rak berisi jersey Madrid sebelum keluar.
Tak heran, momen itu langsung heboh diperbincangkan di media sosial. Banyak yang menertawakan aksi “iseng” Arshavin, sementara sebagian fans Los Blancos menyebutnya tindakan provokatif. Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah El Clasico pertama musim ini, di mana tim asuhan Xabi Alonso berhasil menang atas Blaugrana—hasil yang tentu mengecewakan Arshavin, tapi seolah justru mendorongnya untuk menegaskan kembali di mana hatinya berada.
Bagi para pendukung Los Blancos, melihat jersey Barcelona di dalam toko mereka saja sudah dianggap dosa besar—apalagi dikenakan oleh mantan pemain terkenal.
AFPArshavin memang 'haters'-nya Real Madrid
Arshavin tak pernah menutupi rasa antipatinya terhadap Real Madrid, begitu pula kekagumannya pada Barcelona. Dalam wawancara dengan Sport Express, mantan pemain timnas Rusia itu pernah berkata: “Saya tidak akan bermain untuk Madrid, bahkan demi semua uang di dunia sekalipun. Bagi saya, Real Madrid adalah hal yang tabu. Saya sudah lama jadi penggemar Barcelona.”
Dalam kesempatan lain di luar Stadion Sentral Almaty sebelum Kairat Almaty menghadapi El Real di Liga Champions pada akhir September kemarin, ia kembali menegaskan pendiriannya: “Saya harap Kairat menang. Setiap kekalahan Real Madrid terasa seperti balsem untuk hati saya.”
Komentar itu memang diucapkan sambil tersenyum, namun mencerminkan bias yang sudah mengakar selama bertahun-tahun. Sejak pensiun di Kairat Almaty pada 2018, Arshavin kerap menunjukkan dukungannya kepada klub lamanya—terutama dengan bekas klubnya itu berkesempatan menghadapi Madrid.
Bahkan ketika memuji, Arshavin tak bisa menahan diri untuk menyelipkan sindiran. Saat berbicara tentang pelatih Madrid, ia sempat berkata: “Xabi Alonso luar biasa di Bayer Leverkusen, tapi menerapkan gaya itu di Madrid akan jauh lebih sulit. Dan meski berhasil, tetap tidak akan sama seperti yang ia bangun di Bayer.” Bagi Arshavin, sepertinya tidak ada percakapan tentang Real Madrid yang lengkap tanpa pernyataan antipati di dalamnya.
Arshavin dan kecintaannya terhadap Barcelona
Hubungan Arshavin dengan sepak bola Spanyol sudah terjalin sejak lama, dan hatinya selalu condong ke Catalunya. Saat berada di puncak karier bersama Zenit dan Arsenal, ia kerap dikaitkan dengan klub-klub besar Eropa, termasuk Madrid. Namun pernyataannya pada 2011 bahwa ia “tidak akan pernah mengenakan seragam putih Real Madrid” membuat rumor itu mereda.
Kecintaannya pada Barcelona lahir dari kekaguman terhadap filosofi dan gaya bermain mereka. Sepanjang kariernya, Arshavin sering memuji pengaruh tim asuhan Pep Guardiola dan kejeniusan Lionel Messi, bahkan pernah menyebut Barca sebagai “bentuk sepakbola paling murni.” Maka ketika ia mengenakan jersey Barcelona di dalam toko Real Madrid, itu mungkin bukan sekadar aksi iseng, melainkan pernyataan simbolik tentang identitas sepakbolanya.
AFPArshavin harus kecewa
Rekaman kunjungan Arshavin ke toko Real Madrid masih terus beredar luas, memicu perdebatan panas antara fans dua raksasa Spanyol. Sementara itu, sang mantan bintang berusia 44 tahun tersebut tampak menikmati sorotan yang ia dapatkan. Setelah pernah mengatakan bahwa “setiap kekalahan Real Madrid adalah balsem untuk hatinya,” Arshavin tampak bertekad menjaga rivalitas itu tetap hidup, bahkan setelah pensiun.
Namun satu hal pasti: hasil El Clasico akhir pekan lalu jelas bukan kabar yang menyenangkan baginya.
Iklan