GettyWOW! Arsenal Samai Rekor 100 LAGA Manchester United Usai Menang Tipis Atas Crystal Palace
Chant legendaris “1-0 to the Arsenal” masih abadi
Pada akhir 1980-an hingga awal 90-an, Arsenal dikenal karena pertahanan rapat dan kemenangan tipis mereka. Dari sinilah lahir chant legendaris para suporter: “1-0 to the Arsenal.” Skor tipis seperti itu menjadi ciri khas di Highbury maupun saat tandang.
Sejak saat itu, The Gunners telah membentuk banyak tim ikonik—termasuk “The Invincibles” musim 2003/04 yang terakhir kali membawa pulang trofi Liga Primer Inggris. Kini, Mikel Arteta memikul tanggung jawab besar untuk mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade.

Akhirnya tahunnya Arsenal?
Dalam tiga musim terakhir, Arsenal selalu finis kedua—terus membayangi Manchester City dan Liverpool. Namun di musim 2025/26, mereka bertekad menanggalkan status spesialis runner-up itu dan menjadi yang terbaik.
Awal musim berjalan positif, dengan The Gunners memuncaki klasemen dengan keunggulan empat poin. Bournemouth secara mengejutkan menjadi pesaing terdekat untuk sementara, disusul Sunderland dan sang musuh bebuyutan Tottenham Hotspur. Sementara itu, Man City dan Manchester United tertinggal enam poin dan sang juara bertahan Liverpool tertinggal tujuh poin menyusul empat kekalahan beruntun di EPL.
Arsenal memastikan posisi puncak tetap aman usai menang tipis atas rival sekota, Crystal Palace, di Emirates Stadium, Minggu (26/10). Gol tunggal Eberechi Eze ke gawang mantan klubnya menjadi pembeda, sementara lini belakang racikan Arteta kembali tampil sempurna tanpa kebobolan.
Lima clean sheet beruntun: Arteta bangga dengan stabilitas tim
Duet William Saliba dan Gabriel Magalhaes kembali menunjukkan soliditas mereka di jantung pertahanan, dibantu oleh David Raya yang berstatus peraih Golden Glove. Kombinasi ini menjadikan Arsenal salah satu tim paling sulit ditembus di Inggris.
Arteta memuji performa timnya setelah kemenangan kelima beruntun tanpa kebobolan lintas kompetisi: “Saya bilang pada para pemain bahwa saya lebih menghargai kemenangan ini dibanding kemenangan lainnya musim ini, karena kami tahu betapa sulitnya laga ini. Kami datang setelah bermain setiap tiga hari... menghadapi tim yang menurut saya merupakan salah satu yang paling terorganisir. Betapa sulitnya mereka, betapa mereka bisa membuat Anda frustrasi, dan saat Anda kehilangan konsentrasi mereka mampu menghukum Anda."
“Dan kami mampu menjadi sangat stabil, memainkan permainan yang harus kami mainkan. Babak pertama memang sedikit buntu, tapi kami menemukan cara untuk mencetak gol di babak kedua. Kami menyerang dengan lebih baik dan lebih lancar. Tapi dengan skor 1-0 kami tahu bahwa kami harus menderita karena mereka adalah tim yang selalu mencetak gol melawan tim lain musim ini, jadi menjaga clean sheet sangat, sangat penting.”
The Gunners belum kebobolan lebih dari satu gol dalam kompetisi resmi musim ini. Kokohnya tembok Si Meriam London memastikan bahwa mereka selalu punya peluang untuk meraih sesuatu dari setiap pertandingan yang mereka hadapi.
GettyRekor 100 laga: Arsenal samai capaian Manchester United
Arsenal kini mencatat 100 laga beruntun di semua kompetisi tanpa pernah kebobolan tiga gol atau lebih—rekor yang sebelumnya hanya pernah dicapai Manchester United, antara Oktober 2016 hingga Agustus 2018.
Kali terakhir The Gunners kebobolan tiga gol terjadi pada 5 Desember 2023 saat menang 4-3 atas Luton Town di Liga Primer Inggris. Sebulan sebelumnya, mereka juga kalah 3-1 dari West Ham di Piala Liga—dan sejak itu, lini belakang mereka nyaris sempurna.
Kekokohan ini menjadi fondasi penting dalam ambisi Arsenal mengejar gelar besar. Mereka kini akan menjalani tiga laga di ajang berbeda—melawan Brighton di Piala Liga, bertandang ke Burnley di Liga Primer Inggris, lalu menghadapi Slavia Praha di Liga Champions.
Iklan



