Getty Images SportLiga Primer Inggris rasa 'tarkam'
Musim ini Arsenal kembali unjuk gigi lewat skema bola mati, sementara pertahanan mereka yang solid menjadikan The Gunners sebagai tim dengan rekor kebobolan paling sedikit di Liga Primer Inggris dengan hanya tiga gol sejauh ini. Namun, gaya permainan tersebut justru dikritik oleh mantan bintang Tottenham sekaligus pandit Sky Sports, Jamie O’Hara, yang menilai sepak bola Arsenal dan tim-tim lain kini kehilangan keindahannya.
“Saya enggak tahan, saya benci. Ini membunuh permainan, terutama Liga Primer Inggris, produknya,” ujar O’Hara ketika ditanya soal taktik lemparan jauh. “Sekarang rasanya seperti nonton liga tarkam. Lihat Spurs akhir pekan lalu—semua soal sepakbola teritorial, sundul keluar, [Kevin] Danso maju, mengambil handuk, lalu melempar jauh… rasanya satu dimensi sekali.”
“Saya masih bisa memaklumi kalau tim lemah seperti Brentford yang melakukannya. Lemparan jauh bisa menjadi sumber ancaman dan mungkin menciptakan peluang. Tapi tim papan atas? Saya tak habis pikir dengan apa yang saya saksikan. Semua ini gara-gara Arsenal, Arsenal yang memulainya. Arsenal yang mempopulerkan lemparan jauh dan bola mati. Mereka telah membunuh Liga Primer Inggris dalam hal sepakbola yang mengalir dan enak ditonton.”
Getty Images SportTaktik membosankan Arsenal dituduh 'membunuh' Liga Primer Inggris
O’Hara bahkan mempertegas kritiknya dengan menyebut permainan Arsenal membuat Liga Primer Inggris terasa “membosankan” karena terlalu bergantung pada bola mati. Hal itu membuat permainan terputus-putus.
“Apa yang bisa didapat dari lemparan jauh? Padati kotak penalti, lempar, mungkin berharap bola disundul dan menciptakan peluang. Tapi itu sangat membosankan untuk ditonton dan rasanya liga tarkam banget,” imbuhnya. "Ini Liga Primer Inggris lho, Anda seharusnya yang terbaik dari yang terbaik."
"Saya bisa memahaminya kalau sesekali atau di menit-menit akhir, misal ingin melempar bola ke kotak penalti demi memicu kekacauan. Tapi kalau setiap kali lemparan jauh terus? Berhenti, mulai lagi, berhenti, mulai lagi. Ke mana permainan cepat, berlari di pinggir lapangan, dan mengirimkan umpan silang ke kotak penalti? Thomas Frank sekarang melakukannya di Spurs dan saya enggak suka. Saya enggak suka dan menurut saya itu membunuh Liga Primer Inggris."
"Saya bisa memahaminya sesekali atau dalam lima menit terakhir pertandingan, Anda ingin memasukkan bola ke dalam kotak dan menyebabkan sedikit kekacauan. Tapi setiap kali kita melihat lemparan jauh: berhenti, mulai, berhenti, mulai. Apa yang terjadi dengan membawa bola turun, menggerakkannya cepat, umpan silang ke kotak, mencapai garis byline? Thomas Frank telah melakukannya di Spurs dan saya tidak menyukainya. Saya tidak suka itu dan saya pikir itu membunuh Liga Premier."
Arteta balas kritik soal gaya bermain Arsenal
Arteta tak tinggal diam. Setelah Arsenal menang telak 4-0 atas Atletico Madrid di Liga Champions, pelatih asal Spanyol itu menanggapi kritik terhadap gaya main timnya.
“Yang penting hasilnya,” kata Arteta. “Kami selalu menyiapkan pertandingan dengan cara yang bisa membantu tim tampil maksimal, dengan menempatkan pemain yang kami yakini punya kapasitas dan kualitas terbaik sejak awal. Namanya sepakbola, kadang berhasil dan kadang tidak. Tapi malam ini kami sangat efisien, dan itu kunci di kompetisi seperti ini. Saya sangat puas.”
Getty ImagesAkankah Arsenal akhiri puasa gelar Liga Primer Inggris?
Awal musim ini Arsenal tampil meyakinkan dan kembali difavoritkan untuk merebut gelar Liga Primer Inggris yang sudah lama mereka nantikan. Setelah tiga musim beruntun finis runner-up, belanja besar-besaran di musim panas dengan membeli Viktor Gyokeres, Martin Zubimendi, Eberechi Eze, dan Noni Madueke, diharapkan dapat membantu mereka lebih siap dari sebelumnya.
Kritik terhadap gaya bermain mereka mungkin tak akan berhenti, tapi selama hasilnya berbuah trofi di bulan Mei nanti, Arteta dan para pemainnya jelas takkan terlalu peduli.
Iklan



