Sebagian kecil Gooners kembali mengumandangkan jargon "percaya pada proses". Mereka merasa Mikel Arteta melihat sesuatu dalam diri Havertz yang tak dilihat oleh penikmat, pakar, dan pelatih sepakbola lain. Tapi Gooners yang ngamuk juga tak sedikit, terheran-heran mengapa Arsenal mau-maunya mendekati penyerang yang cuma mengoleksi 19 gol dalam 91 penampilan di Liga Primer Inggris. Tapi satu hal yang pasti, seluruh fanbase The Gunners (dan Chelsea)syok berat dengan kabar transfer ini, karena tak satu pun dari mereka yang bisa menduganya, dan kekagetan mereka sama sekali tak mengherankan.
Penyebab kolapsnya perjuangan Arsenal mengkudeta Manchester City sebagai kampiun Inggris bukanlah karena mereka kekurangan mesin gol dari sayap atau bahkan lini tengah. Bayangkan, mereka mencetak 88 gol musim kemarin - cuma selisih enam gol dari Erling Haaland cs.
Ya, Arsenal tergelincir gara-gara pertahanan mereka ternyata keropos betul begitu ditinggal William Saliba, yang harus mengakhiri musim lebih cepat lantaran cedera. Absennya Saliba, plus kelelahan fisik dan mental yang diakibatkan dari melihat mesin kemenangan Man City tak ada tanda-tanda mogok, berujung pada rentetan hasil imbang serta kekalahan yang harusnya bisa dihindari.
Maka, determinasi Arsenal untuk mendatangkan bek tengah dan bek kanan baru di bursa transfer musim panas menjadi masuk akal. Bahkan manuver mencari winger baru sebagai pelapis Bukayo Saka juga bisa dibilang sebagai langkah bijak, mengingat bintang Inggris tersebut terlihat kelelahan di penghujung 2022/23. Mereka juga mencari pengganti Granit Xhaka plus gelandang bertahan kelas atas untuk semakin memproteksi lini belakang.