Arsenal Brighton GFXGetty/GOAL

Hari Berakhirnya Mimpi Juara Arsenal - Pemenang & Pecundang Saat The Gunners REMUK Di tangan Brighton Dan Menyerahkan Gelar Liga Primer Inggris Ke Manchester City

Para pemain Arsenal bertumbangan setelah peluit panjang di Emirates Stadium dibunyikan. Mereka tahu betul bahwa ambisi untuk juara Liga Primer Inggris diakhiri oleh kekalahan memalukan 3-0 di tangan Brighton. Pasukan Mikel Arteta menyambut pertandingan dengan kesadaran penuh bahwa mereka tak boleh terpeleset atau pun membuat kesalahan, apalagi setelah Manchester City sudah terlebih dahulu menang di Everton, tapi nyatanya mereka tak bisa memberikan perlawanan terakhir, dan kini kejayaan telah lepas dari genggaman.

Brighton tampil memukau dan sangat pantas menang, setelah gol-gol babak kedua dari Julio Enciso, Deniz Undav, dan Pervis Estupinan menjadi pembeda. Arsenal sebenarnya menciptakan beberapa peluang di babak pertama, di mana Leandro Trossard menggatarkan mistar dan sepakan Bukayo Saka nyaris bersarang di gawang Seagulls. Tetapi begitu mereka tertinggal, The Gunners seperti tersesat dan tak mampu menemukan arah pulang.

Arsenal kini tahu bahwa jika mereka kalah di Nottingham Forest Sabtu depan, maka gelar EPL akan resmi menjadi milik Man City. Sekalipun tidak kalah, maka kemenangan Man City atas Chelsea 24 jam kemudian yang akan menyegelnya.

Padahal Arsenal yang selama ini selalu memimpin pacuan gelar, tetapi kini harapan mereka seirna, dipadamkan oleh mesin kemenangan Pep Guardiola yang terus berpacu tak kenal lelah.

GOAL mengulas pemenang & pecundang saat The Gunners tumbang di Emirates...

  • Arsenal fans 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Arsenal fans

    Saat Man City menang dengan begitu meyakinkannya di Everton, muncul firasat bahwa Arsenal akan mengalami malam yang 'sulit'. Semua elemen The Gunners - dari fans sampai pemain - berharapn Everton bisa memberikan secercah harapan dengan menciptakan secuil keajaiban saja di Goodison, maka ketika melihat City menang dengan begitu telak, pukulan yang Arsenal semakin terasa sakit.

    Anda bisa merasakan bahwa energi Emirates seolah tersedot habis oleh hasil laga di Merseyside Biru. Fans berusaha mati-matian meningkatkan atmosfer dan mood stadion, tapi respon pemain tumpul.

    Maka, rasa kecewa yang teramat sangat setelah waktu penuh bisa dimengerti. Banyak yang cabut duluan, banyak pula yang menetap dan memberi semangat tim kesayangan.

    Luka ini akan sulit kering, tetapi meski mengakhiri musim dengan penuh kekecewaan, jangan lupakan bahwa Arsenal menjalani musim ini dengan sangat luar biasa.

  • Iklan
  • Erling Haaland Pep Guardiola Manchester City 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Manchester City

    The Citizens harus mulai menganggarkan proyek pelebaran lemari trofi Etihad, karena Liga Primer Inggris akan segera kembali ke Manchester (yang biru)!

    Kalau boleh jujur, ending ini sudah tertebak ketika Man City melumat Arsenal 4-1 beberapa pekan lalu, tapi sekarang segala keraguan sudah terhapuskan. City benar-benar tanpa ampun selama beberapa laga terakhir, memenangkan 11 laga liga terakhir dan terbukti terlalu perkasa untuk Arsenal yang sudah kehabisan bensin.

    Kekalahan The Gunners pun akan membuat Guardiola jingkrak-jingkrak bahagia, karena Man City sekarang bisa sepenuhnya fokus untuk pecah telur di Liga Champions Eropa.

  • Gabriel Martinelli Arsenal 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Gabriel Martinelli

    Belum jelas separah apa cedera engkel yang Martinelli derita di awal laga, tetapi nampaknya cukup parah. Sungguh tak habis pikir bisa-bisanya Moises Caicedo lolos dari kartu kuning atas tekelnya. Sebuah tekel dari belakang yang buruk dan Anda bisa melihat engkel Martinelli tertekuk dan tertimpa berat badan kedua pemain.

    Martinelli memang sempat lanjut bermain selama beberapa menit, tetapi kentara sekali ia tidak nyaman dan tak mengejutkan ketika ia langsung ditarik keluar setelahnya.

    Arsenal bakal berharap cederanya tak terlalu serius, tetapi pemandangan waktu penuh dihiasi oleh Martinelli berjalan pincang di lapangan dengan menggunakan pelindung kaki. Gawat.

  • Mikel Arteta Arsenal 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Andy Madley dan para pengadil

    Ini pekan kedua beruntun Arsenal terlibat dalam pertandingan di mana wasit gagal menjalan tugasnya dengan baik. Wasit Andy Madley kehilangan kendali pertandingan setelah tak menghukum Martinelli dengan kartu kuning atas pelanggaran yang sangat berbahaya, di mana ia menabrakkan bahu ke wajah Kaoru Mitoma. Caicedo lalu 'balas dendam' pada Martinelli beberapa menit kemudian, menekelnya dengan sembrono dari belakang yang lalu memaksa winger muda Brasil itu ditarik keluar. Lagi-lagi tak ada kartu untuk pelanggar.

    Kedua insiden itu membuat babak pertama jadi kacau, di mana pemain kedua tim seolah merasa bisa berlaku seenak jidat tanpa mendapatkan hukuman.

    Penampilan yang teramat buruk dari para ofisial, yang memuncak ketika hakim garis mengangkat benderanya sebagai tanda offside pada Trossard, meski bola yang ia terima datang dari lemparan ke dalam.

  • Roberto De Zerbi Brighton 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Roberto De Zerbi

    Anda bisa melihat air muka penuh kepuasan ketika De Zerbi berlari di pinggir lapangan merayakan gol kedua oleh Undav di menit akhir. Pelatih muda nan berbakat Brighton itu berkata sebelum laga, bahwa ia percaya anak asuhnya bisa bangkit setelah dibantai Everton 5-1, dan omongannya sangatlah terbukti.

    Taktik pilihan De Zerbi jitu. Risikonya besar memancing pressing Arsenal ke garis pertahanan mereka, tetapi ganjaran yang mereka dapatkan setelah melewati tekanan tersebut sangatlah jelas. Mereka selalu terlihat mengancam, terutama di sisi kiri, di mana Mitoma 'mengayam-ayami' Ben White.

    Brighton memainkan strategi mereka dengan sempurna dan mendapatkan hasil yang sudah sepantasnya. Satu lagi milestone impresif yang bisa De Zerbi masukkan ke CV-nya.

  • Ben White Arsenal 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Ben White

    Bek kanan Arsenal ini adalah salah satu performer paling konsisten di jajaran skuad Arteta musim ini. Sejak musim dimulai, White nyaris tak pernah tidak tampil solid, tetapi harus diakui bahwa ini adalah salah satu 90 menit terberatnya musim ini.

    Ia tak memiliki jawaban rumusan masalah dari sang sarjana gocekan Mitoma, yang mengalahkannya dalam duel lagi, lagi, dan lagi. Terutama di babak kedua ketika Brighton memegang kendali penuh.

    Sudah pasti White kecewa dengan hasil akhirnya, mau menangis pun wajar saja mengingat kerasnya perjuangan mereka selama ini, tetapi sepertinya ia lega mendengar peluit panjang ditiupkan oleh Madley, karena akhirnya tak lagi harus mengejar-ngejar sang maestro dribbling dari Jepang itu.

0