Apakah Man Utd Rekrut Pemain Flop Lagi?! Leeds & Sunderland Mundur Dari Perburuan Senne Lammens Karena Ragu Ia Cocok Di Liga Primer

Senne Lammens bukanlah sosok misterius bagi klub-klub Inggris. Beberapa tim sempat memantaunya, tetapi para pemandu bakat mereka tidak sepenuhnya yakin ia mampu menangani tuntutan tanpa henti dari Liga Primer. Label harganya yang mahal hanya memperdalam keengganan mereka.

The Daily Mail mengklaim bahwa pihak-pihak di Belgia meyakini Sunderland dan Leeds sama-sama telah menjajaki kemungkinan untuk merekrutnya. Namun, begitu mengetahui biaya yang terlibat, keduanya dengan cepat menarik diri dan memutuskan bahwa risikonya lebih besar daripada potensi imbalannya.

Pemandu bakat dari klub-klub papan atas lainnya menyuarakan kekhawatiran yang sama: Liga Primer adalah ajang pembuktian yang brutal bagi para penjaga gawang. Kompetisi ini menuntut kelincahan, ketahanan di bawah tekanan, dan kekuatan mental untuk segera pulih dari kesalahan.

Potensi mentah Lammens memang terlihat jelas, tetapi keraguan tetap ada untuk langsung melemparkannya ke dalam "tungku panas" divisi utama Inggris. Mereka yang melewatkannya tidak meragukan masa depannya, hanya saja mereka ragu apakah dia sudah siap sekarang. Namun, Manchester United memilih untuk melihatnya sebagai pertaruhan yang layak diambil.

Perekrutan Lammens secara tak terhindarkan menimbulkan pertanyaan baru tentang masa depan kiper-kiper United saat ini. Boborknya Andre Onana telah terdokumentasi dengan baik, sementara Altay Bayindir juga terlihat goyah sejak mendapat kesempatan.

Untuk saat ini, klub bersikeras bahwa tidak ada satu pun dari keduanya yang akan hengkang. Namun, bursa transfer di Turki dan Arab Saudi masih terbuka hingga pertengahan September, yang berarti masih ada sedikit peluang untuk pergerakan pemain.

Jika tidak ada kepergian yang terwujud, United bisa menghadapi skenario yang tidak biasa. Mereka akan membawa empat penjaga gawang senior ke dalam kampanye musim ini.

Senne Lammens akan bergabung dengan Onana, Bayindir, dan veteran berpengalaman Tom Heaton dalam skuad asuhan Ruben Amorim, yang menciptakan potensi masalah dalam pemilihan pemain.