Dalam dunia sepakbola, guard of honour—barisan pemain yang bertepuk tangan menyambut tim juara—telah menjadi tradisi yang akrab. Gestur ini adalah cara informal untuk menghormati keberhasilan tim lain, biasanya dilakukan setelah mereka memenangkan gelar. Namun, apakah tradisi ini wajib? Jawabannya tegas: tidak ada aturan resmi yang mewajibkan klub untuk melakukannya.
Meski begitu, guard of honour sering memicu perdebatan tentang sportivitas dan etika dalam sepakbola. Bagi sebagian, ini adalah simbol penghormatan terhadap kerja keras lawan. Bagi yang lain, terutama dalam rivalitas sengit, gestur ini terasa seperti pengakuan kekalahan yang sulit diterima. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai sepakbola, tetapi juga menyoroti ketegangan emosional di antara klub.
GOAL mengupas sejarah guard of honour, contoh-contoh kontroversial, dan pandangan tentang apakah tradisi ini harus menjadi kewajiban. Dengan memahami makna dan konteksnya, kita dapat melihat mengapa gestur ini begitu diperdebatkan dan bagaimana klub bisa menyeimbangkan sportivitas dengan semangat kompetisi.




