Musim ini telah berubah menjadi mimpi buruk yang tak berujung bagi Wolverhampton Wanderers. Terpuruk di dasar klasemen Liga Primer dengan hanya mengoleksi dua poin dari 13 pertandingan, Wolves kini menghadapi ancaman yang jauh lebih menakutkan daripada sekadar degradasi: penghinaan sejarah. Statistik menunjukkan bahwa mereka sedang berada di jalur cepat untuk memecahkan rekor sebagai tim dengan perolehan poin terendah sepanjang masa.
Kekalahan tipis 1-0 dari Aston Villa di laga terbaru mungkin memberikan sedikit harapan akan perbaikan performa di bawah manajer baru Rob Edwards, namun angka di papan skor tidak bisa berbohong. Sudah hampir dua bulan sejak mereka meraih poin, dan lebih dari tujuh bulan sejak kemenangan liga terakhir mereka. Keputusasaan mulai menyelimuti Molineux, di mana harapan untuk bertahan hidup tampaknya telah berganti menjadi sekadar harapan untuk menyelamatkan harga diri.
Bayang-bayang rekor buruk Derby County pada musim 2007/08 kini menghantui setiap langkah Wolves. Derby saat itu hanya mampu mengumpulkan 11 poin di akhir musim, sebuah catatan terendah yang hingga kini belum terpecahkan. Namun, jika melihat lintasan poin Wolves saat ini, mereka bahkan memiliki start yang jauh lebih buruk dibandingkan tim Derby yang legendaris buruknya itu.
GOAL coba membedah secara mendalam posisi Wolves dalam buku sejarah Liga Primer. Kita akan membandingkan statistik mereka dengan tim-tim terburuk lainnya, melihat peluang realistis mereka untuk bangkit, dan menganalisis apakah ada secercah harapan di balik awan kelabu yang menyelimuti klub.







