Aston Villa sedang menentang logika sepakbola modern dengan cara yang paling ekstrem. Di atas kertas, statistik dasar mereka menunjukkan profil tim yang seharusnya sedang berjuang mati-matian menghindari degradasi. Dengan rata-rata Expected Goals (xG) yang menyedihkan dan kreativitas peluang yang minim, seharusnya mereka berada di papan bawah klasemen bersama tim-tim yang kesulitan lainnya.
Namun, realitas di lapangan berkata lain: pasukan Unai Emery kini duduk nyaman di posisi keempat klasemen sementara Liga Primer. Fenomena ini menjadi studi kasus yang menarik sekaligus membingungkan bagi para analis data. Villa telah memenangkan enam dari tujuh pertandingan terakhir mereka, sebuah laju impresif yang melontarkan mereka ke papan atas dan bersaing dengan tim-tim elite.
Kunci dari anomali ini bukanlah dominasi taktik yang superior atau penguasaan bola yang dominan, melainkan efisiensi brutal dari tembakan jarak jauh yang menentang probabilitas statistik. Para pemain seperti Morgan Rogers, Emiliano Buendia, dan Matty Cash seolah memiliki sentuhan Midas, mengubah peluang kecil menjadi gol spektakuler dari luar kotak penalti yang menyelamatkan tim berkali-kali.
GOAL coba membedah secara mendalam anomali statistik Aston Villa yang unik ini. Kita akan melihat bagaimana gol-gol "ajaib" menyelamatkan mereka dari posisi papan bawah, mengapa striker bintang Ollie Watkins justru kesulitan di tengah tren positif ini, dan sampai kapan keberuntungan statistik ini bisa bertahan sebelum realitas menghantam mereka.







