Edin Dzeko Inter Champions League 2022-23 HIC 16:9Getty

Usia Hanyalah Angka Bagi Edin Dzeko! Pemenang & Pecundang Saat Serdadu Veteran Inter Milan Tumpas AC Milan Di Semi-Final Liga Champions

Usia benar-benar hanyalah angka untuk Edin Dzeko. Ia mungkin akan segera memainkan final Liga Champions Eropa pertamanya, setelah striker asal Bosnia itu menceploskan gol pembuka menit delapan saat Inter Milan membungkam AC Milan 2-0 di leg pertama semi-final UCL, di San Siro, Kamis (11/5) dini hari WIB.

Melanjutkan tema 'tua-tua keladi', Henrikh Mkhitaryan, 34 tahun, menggandakan keunggulan Nerazzurri pada menit ke-11. Tim 'tamu' pun menyetrum tetangga mereka dengan start tercepat yang bisa mereka bayangkan.

Bagaimana tidak, Milan sama sekali tak mencatatkan satu tembakan pun selama 25 menit pertama - sebagai perbandingan, Inter sudah tujuh kali menembak di periode yang sama! - dan sejujurnya tak terlihat akan bisa mengurangi defisit gol mereka sepanjang malam, apalagi membalikkan keadaan - meski Sandro Tonali menggetarkan tiang Inter di babak dua.

Alhasil, Inter kini berada berada di jalur yang sempurna untuk membalas kekalahan-kekalahan Derby della Madonnina di Eropa, di 2003 dan 2005, dengan mengamankan tiket final yang digelar di Istanbul bulan depan, melawan Manchester City atau Real Madrid.

Di bawah, GOAL mengulas semua pemenang dan pecundang di malam yang luar biasa bagi para Interisti sedunia...

  • Edin Dzeko AC Milan Inter Champions League 2022-23Getty

    PEMENANG: Edin Dzeko

    Segera setelah peluit waktu penuh dibunyikan, Dzeko ditanya kapan ia bakal memperpanjang kontraknya bersama Inter. "Itu sih tanyakan saja pada pihak klub," ucapnya cengar-cengir pada wawancara pasca-laga bersama Amazon Prime Video. "Itu tergantung mereka."

    Dari bukti yang kita saksikan di San Siro, Kamis dini hari, Inter harus segera memagarinya, karena Dzeko belum juga menunjukkan tanda-tanda kemerosotan akibat usia.

    Ia kini menjadi pemain ketujuh yang mampu mencetak 20 gol Liga Champions setelah usia 30 tahun, dan menjadi pemain tertua-kedua yang bisa masuk papan skor di semi-final.

    Dzeko memang bukan striker yang mengandalkan kecepatan. Sejak dulu, permainannya adalah tentang teknik dan kebolehan fisik - seperti yang digambarkan dengan sempurna oleh golnya.

    Entah Milan mikir apa ketika menugasi Davide Calabria untuk mengawal Dzeko di situasi tendangan sudut. Itu, kalau kata Alessandro Nesta di Amazon, adalah "pertarungan yang sama sekali tidak setara (mismatch)". Dzeko dengan mudahnya menahan kawalan sang kapten Milan, sebelum melepaskan tembakan voli fantastis ke pojok atas gawang.

    Dzeko bisa - dan mungkin memang sudah seharusnya - mencetak gol keduanya tak lama setelah turun minum. Tetapi saat ia digantikan, ia diiringi oleh tepuk tangan meriah dari fans tim 'tandang' di Curva Nord, yang bisa dijamin bakal menanti-nanti kabar resmi perpanjangan kontraknya.

    Dan setelah golnya yang ke-14, dan yang terpenting - Dzeko memang pantas diganjar kontrak baru.

  • Iklan
  • Ismael Bennacer injury AC Milan Inter Champions League 2022-23

    PECUNDANG: Lini depan Milan

    Stefano Pioli menunggu sampai saat-saat terakhir untuk melihat apakah Rafael Leao bakal cukup bugar untuk dimainkan di laga ini, dan itu sangat bisa dimengerti. Winger muda Portugal itu adalah penyerang Milan yang paling berbakat, dan perbedaan levelnya juga cukup jauh. Rossoneri tak sama tanpa kehadirannya, seorang pemain yang seringkali disandingkan dengan Thierry Henry dan Ruud Gullit atas kecepatan mematikannya.

    Maka, cederanya menjadi pukulan besar bagi Milan, meski memang sesuai dugaan karena Leao harus keluar hanya setelah 10 menit di laga kontra Lazio akhir pekan kemarin.

    Maka harapannya adalah untuk Milan bisa hidup tanpa sang bintang andalan, seperti ketika menumbangkan tim peringkat dua Lazio demi menjaga asa finis empat besar di Serie A.

    Tapi kenyataannya, Milan sudah di posisi limbung ketika Ismael Bennacer terpaksa keluar di menit 17 Derby della Madonnina. Bintang Aljazair tersebut, yang beroperasi sebagai semacam gelandan bertahan, adalah salah satu pemain terbaik Milan akhir-akhir ini, bahkan mencetak gol kemenangan krusial saat mengalahkan Napoli di leg pertama perempat-final.

    Diagnosis - dan durasi - cederanya memang masih belum bisa dipastikan, tetapi Pioli bakal berdoa Bennacer bisa sembuh tepat waktu untuk diturunkan di leg kedua, apalagi karena tak ada jaminan Leao bisa 100 persen bugar Rabu depan.

    Kekalahan ini semakin membuktikan bahwa Milan bukanlah skuad yang diberikati oleh lini serang yang mentereng. Zlatan Ibrahimovic selalu cedera dan Chalres De Ketelaere hanyalah pemborosan sia-sia belaka. Coret saja beberapa pemain utama, dan Milan bakal kesulitan bikin gol.

  • Henrikh Mkhitaryan Inter AC Milan Champions League 2022-23Getty

    PEMENANG: Beppe Marotta

    Beppe Marotta tampil di Amazon sebelum laga dan mengakui bahwa meski kejayaan Inter di Liga Champions tidak akan mengobati krisis finansial ada, ia tetaplah krusial sebagai pos pendapatan tambahan, yang bisa memastikan dana mereka cukup untuk menguatkan skuad di musim panas.

    Tapi toh Marotta jarang membutuhkan dana yang terlalu banyak. Selama ini memang ada satu-dua blunder, tetapi kepiawaian Marotta di bursa transfer sudah melegenda. Di Juventus, ia merekrut pemain gratis berkualitas satu demi satu, dan kini melakukan hal serupa di Inter. Sadar tidak, dua gol Inter sama-sama dicetak yang didatangkan gratis dari AS Roma?

    Nerazzurri mungkin memang akan terpaksa menjual salah satu bintang terbaik mereka demi menyeimbangkan neraca pengeluaran, yang mana tetap saja membuat para suporter cemas. Tetapi mereka harus banyak bersyukur punya Marotta yang ahli mengelola situasi ini. Tak ada direktur sepakbola yang lebih baik darinya soal menemukan pemain-pemain murah (bahkan gratis) bermutu tinggi.

  • Federico Dimarco Inter AC Milan Champions League 2022-23Getty

    PEMENANG: Federico Dimarco

    Sulit membayangkan ada pemain Inter yang lebih menikmati derbi ini dibandingkan Federico Dimarco, yang lahir dan tumbuh besar di Milan. Bintang 25 tahun itu tertangkap kamera berada di tribun San Siro ketika Inter kalah gol tandang di tangan Rossoneri pada 2003, maka, seperti yang ia katakan menjelang pertandingan, ia sebenarnya tak memiliki "kenangan yang indah" saat kedua tim ini terakhir kali berjumpa di semi-final Liga Champions.

    Bisa dipastikan ia akan mengingat laga ini dengan lebih banyak kebahagiaan, setelah berjasa memberi assist gol kedua Inter.

    Dimarco bisa dinobatkan sebagai pemain Inter yang paling berkembang musim ini, setelah menjelma menjadi wing-back menyerang yang tanpa tanding, dibuktikan oleh fakta bahwa tak ada satu pun pemain yang mengoleksi lebih banyak assist di Liga Champions musim ini (lima).

  • PECUNDANG: Fans Milan yang syok

    Fans Milan tak bisa berbuat lebih banyak lagi ketika menyulap stadion yang menjadi rumah bagi kedua tim ini menjadi stadion yang angker nan intimidatif untuk Inter. "Neraka kosong, semua iblis hadir di sini!" bunyi banner yang dikibarkan sesaat sebelum sepak mula, diiringi suara ledakan di dalam dan luar San Siro.

    Ketika anthem Liga Champions selesai diperdengarkan, kebisingan stadion membuat telinga serasa mau tuli. Tetapi Milan menjawabnya dengan penampilan lesu sepanjang seperempat pertama pertandingan. Bagaimana tidak? Mereka bahkan hampir tertinggal 3-0 di menit 15, ketika Hakan Calhanoglu menghajar tiang gawang dengan tembakan jarak jauhnya.

    Tentu saja harapan belum sepenuhnya sirna. Tak ada keuntungan kandang di partai satu ini, terlebih setelah gol tandang dihapuskan dari Liga Champions.

    Namun, rasanya mustahil menanggalkan perasaan bahwa Milan akan membayar mahal setelah gagal memaksimalkan dukungan luar biasa dari para loyalis mereka. Rossoneri kini sudah menelan tiga kekalahan beruntun di derbi Milan dan pekan depan harus bisa membalikkan keadaan di Giuseppe Meazza yang akan penuh sesak oleh Interisti. Leg kedua sangat bisa menjadi neraka bagi para iblis di tribun tandang.

  • Simone Inzaghi Inter AC Milan 2022-23 Champions League

    PEMENANG: Simone Inzaghi

    Inzaghi sebelumnya sudah menyatakan bahwa ini bukan sembarang derbi. Laga ini adalah Derbi (dengan D kapital) - dan pelatih Inter Milan itu mengambil beberapa keputusan maha dilematis di pertandingan terbesar dalam kariernya ini. Dan kredit untuknya, semua keputusannya jitu!

    Pertama-tama, menduetkan Romelu Lukaku dengan Lautaro adalah godaan terbesar, menginat keduanya memiliki koneksi yang luar biasa di dalam dan luar lapangan, apalagi ditambah fakta bahwa striker Belgia itu sedang bangkit. Namun, Inzaghi memilih percaya pada Dzeko, yang tampil gemilang saat membantai Verona 6-0 pekan lalu, dan striker veteran Bosnia itu menjustifikasi keberadaannya dengan mencetak gol pembuka.

    Inzaghi juga meracik lini tengahnya dengan al dente. Sejak dulu Marcelo Brozovic-lah pemain yang membuat ruang mesin Inter bekerja sempurna, tetapi musim ini performanya fluktuatif, sehingga Inzaghi lebih memilih eks-No.10 Milan Calhanoglu di posisi jangkar, dan Henrikh Mkhitaryan di kirinya.

    Lagi-lagi, keputusan sang Allenatore terbukti tepat; adalah sepak pojok Hakan, sang spesialis bola mati, yang dikonversi Dzeko menjadi gol pertama, sebelum Mkhitaryan menggandakan keunggulan Inter tiga menit berselang.

    Meski memenangi Supercoppa Italiana, membantai Milan 3-0, dan memandu Inter menuju final Coppa Italia, Inzaghi menjadi sasaran kritikan keras musim ini, utamanya gara-gara La Beneamata inkonsisten banget di Serie A.

    Bahkan tak ada jaminan ia masih akan menukangi Inter musim depan - Inzaghi juga disebut-sebut tidak bahagia dengan perlakukan yang ia terima - jika ia mampu mengantarkan Inter ke Istanbul, maka ia boleh pergi dengan kepala tertegak penuh kebanggaan, dan dengan reputasi yang sehat.

0