Federico MachedaGetty

5 Youngster Man United Yang Dulu Diheboh-hebohkan Setengah Mati, Ujungnya 'Zonk'

Manchester United dikenal mampu memproduksi sejumlah pemain kelas dunia hasil dari akademi mereka. Para pemain yang paling dikenal dari akar rumput mereka adalah tim Man United di era 90-an atau dikenal dengan sebutan 'Class of 92'.

Fans sejati The Red Devils tentu paham betul bagaimana kualitas Class of 92.

Tumbuh bersama di akademi, sosok-sosok legenda besar macam Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, Phil Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes merupakan bagian dari tim yang memenangkan FA Youth Cup pada 1992.

Mereka semua bertransformasi jadi pilihan andalan tim, dan selanjutnya berhasil mengukir dereta gelar juara prestisius.

Namun, dalam sepakbola, tidak setiap prospek muda pada akhirnya bisa menjadi seorang superstar. Ada banyak faktor yang membuat mereka gagal bersinar. Seperti yang terjadi pada lima youngster Man United berikut ini, yang sempat digadang-gadang bakal jadi generasi penerus terbaik, tapi berujung 'zonk'.

  • Ravel Morrison

    Di jenjang youngster, Sir Alex Ferguson pernah memandang dia sebagai pemain terbaik di generasinya.

    Morrison melakoni debut pada 2010 di ajang Piala Liga menghadapi Wolves. Namun, setelahnya dia hanya mengukir dua penampilan di ajang itu sebelum angkat kaki dari Old Trafford untuk gabung West Ham United pada 2012.

    Karier Morrison pasca era Man United terjun bebas, dengan dirinya menjalani karier di kasta kedua sepakbola Inggris, Belanda, Italia bahkan Meksiko.

    Sumber di Man United menceritakan, kegagalan Morrison bersinar karena pola asuh semasa dia kecil dulu, yang benar-benar mengintimidasinya dan menghambatnya jadi pemain bintang.

  • Iklan
  • Bebe

    Bukan asli jebolan akademi Man United, tapi saat datang dia berada di jenjang tim muda. Yang menarik, Sir Alex Ferguson dengan berani mendatangkan dia senilai £7 juta tanpa pernah melihatnya bermain.

    Dia hanya sekali berjumpa dengan si pemain sehari sebelum transfernya dituntaskan. Sir Alex mendapatkan rekomendasi dari asistennya asal Portugal, Carlos Queiroz.

    Saat baru didatangkan, sang gelandang muda tidak dipinjamkan melainkan dipertahankan untuk masuk ke skuad di musim itu. Dia membuat debut sebagai pengganti di ajang Piala Liga melawan Scunthorpe United dan mencetak gol pertamanya saat Man United menang 3-0 atas Bursaspor di Liga Champions.

    Tapi sejak saat itu, dia hanya membaut tujuh penampilan bagi Man United dan dia pun harus merasakan serial peminjaman beberapa kali.

  • Darron Gibson

    Pernah digadang-gadang sebagai The Next Paul Scholes setelah dia menembus tim utama Man United, gelandang Irlandia ini pada kenyataannya tak pernah benar-benar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya di level tertinggi.

    Debut di usia 19 tahun pada 2008, di tahun itu dia jadi bagian dari skuad yang memenangkan Piala Dunia Antarklub. Total, Gibson membuat 60 penampilan bagi sebagai youngster, mencetak sepuluh gol dan delapan assist.

    Di musim-musim selanjutnya, dia kemudian melalangbuana di berbagai klub Inggris dan namanya seketika saja dilupakan oleh fans Man United.

  • Federico Macheda

    Di awal kemunculannya, remaja Italia ini sekilas membuat perbedaan signifikan bagi Man United. Di satu kesempatan saat tim membutuhkan pahlawan, Macheda mencuat secara spartan ketika Man United tertinggal 2-1 dari Aston Villa. Dia dimainkan di menit ke-60. Setelah Cristiano Ronaldo menyeimbangkan skor, pemuda 17 tahun saat itu mencetak gol sensasional untuk menentukan kemenangan Setan Merah.

    Di penampilan keduanya, dia kembali mencetak gol sebagai substitusi melawan Sunderland hanya 46 detik setelah dia masuk dari bench. Dia pun seketika dipanggail untuk memperkuat Italia U-21, membuat dia jadi pemain termuda dalam sejarah yang debut sebelum usia 18 tahun.

    Nahas, setelah awal yang begitu menjanjikan, tiba-tiba performa moncer Macheda bak tenggelam ditelan bumi. Dia pun lantas lebih sering dikirim sebagai pinjaman ke Sampdoria, QPR, Stuttgart, Doncaster Rovers, Birmingham City sebelum dibuang pada 2014.

  • Adnan Januzaj

    David Moyes memberi Januzaj debut pada musim 2013/14. Youngster Belgia itu dipromosikan oleh Sir Alex semusim sebelumnya dan menempatkannya di bench di laga pamungkas musim itu.

    Ledakannya dimulai saat melakoni debut penuh melawan Sunderland dalam kemenangan 2-1 dengan seluruh gol Man United dicetak olehnya. Di musim itu, dia mengukir lima gol dan delapan assist dalam 38 penampilan di seluruh kompetisi, membuat dia dihadiahi nomor keramat 11 yang pernah dipakai sang legenda Ryan Giggs.

    Sayang, Januzaj lantas gagal mereplikasi musim debutnya nan gemilang di musim-musim selanjutnya. Dia ujung-ujungnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund dan Sunderland secara berturut-turut, dan sekarang dia terdampar di kancah La Liga memperkuat Sevilla.