Reiss-Nelson-ArsenalGetty

Plot Twist! 3 Kali Arsenal Di Puncak Klasemen Setelah 12 Laga, Bagaimana Mereka Di Akhir Musim?

Arsenal menjalani start mengesankan di kampanye 2022/23. Mereka saat ini duduk di puncak klasemen dengan perolehan 31 poin setelah 12 pertandingan.

Jika Skuad Mikel Arteta melanjutkan rata-rata 2,58 poin per laga, mereka bakal menuntaskan musim ini dengan torehan 98 poin!

The Gunners hanya dua kali membuang poin dalam 12 pertandingan pertama Liga Primer. Dengan mencatatkan rata-rata 2,5 gol per pertandingan, Meriam London berpotensi menghadirkan kejutan besar di akhir musim.

Arteta dinilai telah membangun kekuatan Arsenal yang sesungguhnya dengan kini skuad diisi rata-rata penggawa berusia 23,8 tahun. Dalam sejarah, tiga kali Arsenal berada di puncak klasemen setelah berlalu 12 pertandingan, dan bagaimana mereka mengakhiri musim saat itu?

  • Arsenal InvinciblesGetty Images

    2003/04

    The Gunners tak terkalahkan dalam 12 pertandingan pembuka musim itu, rekor yang kemudian berhasil mereka lanjutkan hingga akhir musim!

    Gameweek 12 adalah salah satu yang paling terkenang oleh fans Arsenal. Setelah tertinggal saat laga baru berjalan lima menit kontra Tottenham Hotspur di Highbury, Arsenal membalikkan situasi lewat gol-gol dari Robert Pires dan Freddie Ljungberg untuk mengamankan kemenangan 2-1.

    Sesuatu yang istimewa sedang menghampiri kubu Arsenal saat mereka duduk di puncak klasemen dengan 30 poin setelah melewati 12 pertandingan.

    Skuad Arsene Wenger akhirnya menyelesaikan musim itu dengan tanpa satu pun kekalahan, dan tentunya mengamankan gelar juara Liga Primer, pencapaian 'invincible' yang belum pernah atau mungkin tak akan pernah diulangi lagi oleh tim mana pun.

  • Iklan
  • 2007/08

    Setelah gagal mendulang titel Liga Primer sejak 2004, Arsenal mengemban misi merebut kembali status juara mereka.

    Era Invincible telah berlalu, tapi di kampanye 2007/08 Wenger tampak bakal kembali membangun sesuatu yang mengejutkan.

    Wenger mungkin telah menjauh dari 'cetak biru' sebelumnya, yang membuat nama-nama seperti Patrick Vieira dan Thierry Henry melejit fantastis. Sebaliknya, Arsenal menjadi tim yang lebih teknis dengan kehadiran pemain-pemain seperti Cesc Fabregas dan Tomas Rosicky.

    The Gunners duduk di pucuk klasemen setelah berlalu 12 laga, menyusul kemenangan 3-1 atas Reading. Skuad Wenger mengoleksi 30 poin dari 12 laga pembuka dan mengamankan kemenangan mengesankan kontra Spurs 3-1 di periode itu.

    Namun, persaingan liga kembali memanas di edisi 2007/08, dan Arsenal akhirnya kehilangan momentum untuk merebut gelar juara, meski menjalani kampanye cemerlang. Mereka hanya kalah di tiga laga sepanjang musim, tapi mengakhiri musim di peringkat ketiga.

    Manchester United mengalahkan mereka dalam perburuan kampiun kendati mengalami dua kekalahan lebih banyak dibanding Arsenal sepanjang musim. Chelsea juga berhasil finis di atas Meriam London di klasemen akhir.

    Pasukan Wenger sebetulnya sempat memuncaki tabel hingga gameweek 29, tapi buntut dari lima laga berikutnya yang berakhir tanpa kemenangan bikin mereka kehilangan pijakan. Cedera Eduardo, kehilangan poin di Birmingham dan drama William Gallas di Februari 2008 adalah di mana musim baru saja keluar dari trek.

  • Mesut Ozil Arsenal vs TottenhamGetty Images

    2013/14

    Ini jadi musim yang cukup kacau bagi Arsenal. Setelah terlempar dari jalur juara dalam beberapa tahun terakhir, Arsenal sepertinya bisa kembali menjadi kontender kali ini. Anak-anak Wenger sempat menelan kekalahan di laga pembuka kontra Aston Villa, tapi memenangkan delapan dari sembilan laga berikutnya.

    Mesut Ozil adalah transfer besar mereka di musim panas dan keberadaannya memunculkan asa untuk bisa kembali bersaing di jalur juara. Playmaker Jerman itu menuntaskan musim debutnya dengan lima gol dan sembilan assist.

    Musim 2013/14 dikenang sebagai perburuan kampiun antara Manchester City dan Liverpool. Namun Arsenal menghabiskan sebagian besar gameweek di posisi teratas klasemen, bertahan di sana hingga pekan ke-25.

    Namun, segalanya dengan cepat terurai bagi mereka di paruh kedua musim. Skuad Wenger menjadi subjek skor memalukan di tahun itu. Kalah 6-3 dari Manchester City, dibantai 5-1 Liverpool dan diluluhlantakkan Chelsea 6-0.

    Pada akhirnya, Arsenal finis di peringkat keempat dan tertinggal tujuh angka dari Man City selaku juara. Waktu akan memberitahu apakah sejarah akan terulang lagi musim ini.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0