Di Sini, Chelsea Juaranya! Mane, Pogba, & 21 Transfer Paling Mengecewakan Musim 2022/23 Eropa

Doherty gagal beradaptasi di Tottenham, tapi toh siapa yang bisa menyalahkannya? Oktober kemarin, ketika Antonio Conte ditanya mengapa bek Irlandia itu tak ia mainkan, ia menjawab: "Saya tidak bodoh. Saya tak mau kalah."

Tiga bulan kemudian di Januari, Spurs sepakat memutus kontraknya supaya ia bisa ke Atletico Madrid, tempat di mana Doherty berharap ia bisa menghidupkan kembali kariernya. Toh Kieran Trippier, sesama eks-Spurs, cukup sukses di ibukota Spanyol itu.

Tetapi nasib Doherty jauh berbeda. Ia hanya mencicipi 16 menit bermain di La Liga. Mungkin yang ia butuhkan sekarang adalah pemutusan kontrak (lagi).

Turbulensi karier Sanches berlanjut musim ini. Setelah menyalakan lagi bara kariernya yang meredup di Lille, membantu Les Dogues juara Ligue 1 2020/21, ia memilih kembali ke papan atas Eropa dengan hijrah ke Paris Saint-Germain di musim panas 2022

Sebuah langkah yang keliru. Peraih Pemain Muda Terbaik Euro 2016 tersebut tak mampu menembus tim utama lantaran tak bisa lepas dari cedera. Ia masih punya peluang untuk bangkit, karena PSG ingin merombak skuad lagi di akhir musim, tetapi bukan tak mungkin ia dipinjamkan.

Ajax menggelontorkan biaya transfer termahal kedua dalam sejarah Eredivisie untuk merekrut Bassey dari Rangers, tetapi ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan setelah rentetan penampilan buruk. Rumornya, ada klub Liga Primer yang menawarkan £20 juta untuk bek Nigeria tersebut di musim panas - tetapi Ajax menolaknya.

Tapi Wesley Sneijder tidak percaya, dan berkata: "Saya tak percaya itu sama sekali. Menurut saya yang terjadi adalah Ajax ingin meringankan tekanan yang mereka terima setelah kalah final piala domestik dan gagal juara liga. Menurut saya sih tidak mungkin Ajax serius menolak tawaran setinggi itu untuk Calvin Bassey." Pedas!

Origi menggadaikan status cult hero di Liverpool untuk, harapannya, mendapatkan menit bermain reguler di AC MIlan. Namun yang terjadi adalah ia cuma dipercaya sebagai pelapis Olivier Giroud, kesulitan mencetak gol dan menjaga kebugarannya.

Meski memang sering absen karena cedera, torehan dua gol sangatlah memalukan untuk pemain bergaji setinggi dirinya. Musim panas nanti, Rossoneri pasti akan mencari alternatif lain untuk suksesor Giroud.

De Ketelaere adalah salah satu aset paling diperebutkan di musim panas 2022, dan AC MIlan berhasil mengalahkan Leicester dan Leeds perlombaan mendapatkan tanda tangannya. Rossoneri menggelontorkan £30 juta bagi pemain berpaspor Belgia itu, tapi ia gagal mencetak satu gol pun.

Dari sisi kreatif, ia juga hampir nihil. Mencatatkan sebiji assist dalam hampir 40 penampilan. De Ketelaere memang tak diharapkan tiba di Milan sebagai pemain yang sudah memenuhi potensinya, tetapi catatan tersebut tak bisa diterima, tak peduli semuda apa pun Anda. Maka tak heran Milan tak mempercayainya untuk tampil di perempat-final dan semi-final Liga Champions.

Aubameyang nampak bahagia di Barcelona, maka cukup mengagetkan melihatnya mau hijrah ke Stamford Bridge. Performanya? Jauh lebih mengagetkan lagi. Ia cuma mencetak tiga gol bagi The Blues di semua kompetisi.

Penampilan memuakkan di dua laga Liga Primer Inggris melawan bekas klubnya, Arsenal, menjadi salah dua titik terendahnya, tetapi terbang ke Barcelona untuk merayakan kemenangan El Clasico mereka, di saat ia sedang dibekukan oleh Graham Potter, juga tak kalah memalukan.

Kedua belah pihak sama-sama memutuskan bahwa berpisah adalah jalan terbaik, tetapi mencari klub yang sudi membayar gaji selangitnya akan menjadi tugas yang sulit bagi para direktur Chelsea.

Nah, kisah pemain yang satu ini salah satu yang paling miris. Setelah kepergian Pepe Reina dan Thomas Strakosha di musim panas, Lazio mendatangkan Luis Maximiano dari Sporting CP untuk menjadi kiper utama baru mereka.

Namun, di menit keenam debut Serie A-nya (lawan Bologna), sepertinya Maximiano lupa aturan main sepakbola. Ia berlari maju keluar area penalti dan dengan konyolnya memegang bola dengan tangannya. Maximiano dikartu merah, dan sejak saat itu ia tak pernah lagi dimainkan oleh Lazio. Ivan Provedel, yang sama-sama didatangkan di musim panas 2022, membuatnya jadi cadangan mati sepanjang musim.

Dele, Dele... Ada apa denganmu? Dahulu digadang-gadang sebagai masa depan sepakbola Inggris, nasib bekas bintang Tottenham ini semakin merana di 2022/23. Setelah gagal berkontribusi di Everton, Alli 'dibuang' dalam kesepakatan peminjaman ke Besiktas. Yang terjadi setelahnya? Bencana.

Ia mengawali kariernya dengan buruk dan langsung mendapatkan sorakan dan cemoohan fans Besiktas, ketika ditarik keluar di menit ke-30 sebuah laga Piala Turki di bulan Desember. Beberapa bulan kemudian, ada saga aneh di mana pihak Besiktas mengklaim ia bolos latihan. Setelah masa peminjamannya diputus sebelum waktunya, sebuah video yang menunjukkan Dele Alli menghirup (yang diduga) dinitrogen oksida alias gas tertawa. Entahlah ke mana ia akan berlabuh setelah ini, tapi yang jelas Besiktas tak sudi menampungnya.

Buang-buang waktu semua orang. Liverpool sangat membutuhkan opsi rotasi lini tengah sepanjang musim ini, tetapi Arthur tak mampu menjaga kebugarannya, sehingga ia akan meninggalkan Anfield setelah nyaris tak menginjakkan kaki ke lapangan semenit pun.

The Reds diketahui membayar biaya peminjaman sebesar£4 juta untuk memakai jasa gelandang Brasil itu - tapi mereka tak mendapatkan apa-apa.

Gravenberch digadang-gadang sebagai salah satu bakat terbaik di generasinya, tetapi progresnya benar-benar mandek sejak bergabung dengan Bayern Munich. Jangkar Joshua Kimmich-Leon Goretzka ternyata nyaris mustahil digeser, dan bintang 21 tahun itu harus terima membusuk di bangku cadangan sepanjang musim.

Tapi ia tak malu-malu mengakui ketidakpuasan menit bermainnya, dengan berbicara: "Satu tahun berlatih dan bermain di level tertinggi adalah pengalaman yang indah dan instruktif. Tapi kebanyakan cuma latihan. Situasi ini harus berubah musim depan, lalu saya sangat ingin lagi bermain setiap pekannya. Saya belum berbicara dengan manajemen klub, jadi kita tunggu saja apa yang akan terjadi. Tapi yang jelas peran ini tak sesuai ekspektasi saya."

Ya, kentara sekali Gravenberch merasa 'dikibuli' Die Roten dan nampaknya ia bisa mengakhiri masa baktinya di Bavaria lebih cepat, dengan Liverpool menjadi salah satu peminat terbesarnya.

Menyedihkan melihat bagaimana Sterling hancur musim ini. Terjebak di skuad disfungsional Chelsea, ia gagal menjustifikasi harga mahalnya.

Memang ada beberapa momen yang layak disorot, termasuk brace ke gawang Nottingham Forest baru-baru ini, tetapi secara umum ini adalah musim yang berat untuk Sterling. Ditambah sesekali cedera, juga perampokan di rumahnya yang memaksanya pulang dari Piala Dunia lebih cepat, maka tidak heran jika ini adalah musim terburuknya sepanjang kariernya.

Daftar pemain Liga Primer yang menemukan penghidupan baru setelah keluar Inggris sangatlah panjang, tapi Hudson-Odoi bukan salah satunya. Dipinjamkan ke Bayer Leverkusen - mendapat kesempatan bekerja di bawah Xabi Alonso - ia lebih sering menghabiskan waktunya di bangku cadangan.

Setelah gagal memberikan kesan baik di awal musim, Hudson-Odoi semakin terperosok menjadi pemain lapis kesekian. Ia cuma mencatatkan DUA kontribusi gol dan kini masa depannya tak jelas di Stamford Bridge, karena Chelsea dikabarkan ingin menjual beberapa pemain-pemain homegrown mereka di akhir musim.

Ajax memang paling piawai menjual pemain. Dan penjualan Antony ke Manchester United semakin membuktikan itu. Mereka 'menjebak' The Red Devils dengan sempurna, bergeming digempur proposal mereka dan baru melepas Antony setelah menerima tawaran selangit di penghujung bursa transfer.

Harga selangit tersebut memberatkan lari Antony sepanjang musim, menghantui setiap gocekan nirfaedah, operan buruk, dan sepakan gagalnya. Namun bukan lantas ia flop sepenuhnya, gol debutnya ke gawang Arsenal akan lama dikenang oleh para penggemar. Namun setelah membelanjkan jumlah uang yang luar biasa besar, United pasti mengharapkan setidaknya dua digit gol dan/atau assist musim ini.

Mane seharusnya jadi pengganti Robert Lewandowski di Bayern Munich, namun musim pertamanya hanya akan diingat atas pemukulannya terhadap Leroy Sane.

Itu bukan satu-satunya momen pertikaian luar lapangan yang melibatkan Mane. Hubungannya dengan Julian Nagelsmann, sebelum sang pelatih dipecat, dilaporkan tidak harmonis, sementara pihak Bayern diam-diam mengkhawatirkan kebugaran striker Senegal itu pada bulan Maret. Selain itu, posisi penyerang sentral nampak tak cocok untuknya dan sepertinya harus ada restrukturasi di musim panas jika Mane ingin mereplikasi performa yang ia tunjukkan di Liverpool.

Menurut laporan, Lingard adalah pemain bergaji paling tinggi di Nottingham Forest, dan gapnya dengan nomor dua sangatlah jauh. Dalam gaji yang besar, muncul ekspektasi yang maha hebat - dan bekas penyerang Manchester United ini sepenuhnya gagal memenuhi ekspektasi tersebut. Sebelum jeda Piala Dunia, Lingard cuma jadi figuran sementara skuad baru Forest terperosok ke zona degradasi.

Pada laga Liga Primer Inggris pertama Forest pasca-jeda, Lingard cedera. Sejak saat itu, ia cuma tampil tiga kali, dan lebih sering menonton rekan-rekan bergaji kecilnya membantu Nottingham bertahan di kasta tertinggi dari bangku cadangan. Ia memang cuma meneken kontrak satu tahun, tapi sepertinya tidak akan ada klub Liga Primer, atau liga top lain, yang tertarik menggunakan jasanya kecuali ia menurunkan permintaan gajinya.

Memang, tak ada yang berharap Mudryk bakal langsung tancap gas di Liga Primer Inggris. Tetapi Chelsea pasti minimal berharap mendapatkan satu gol setelah menghabiskan hampir £90 juta untuk mendatangkan penyerang Ukraina ini.

DI luar lapangan, masalah ikut menjerat. Mudryk dikecam karena tanpa izin merekam seorang lansia yang berlatih di gym. Di dalam lapangan, kiprahnya juga mengecewakan. Ia cuma dipercaya starter beberapa kali dan tiga kali mendekam di bangku cadangan tanpa dimainkan. Musim depan, persaingan starting XI di Chelsea tidak akan lebih mudah dibanding musim ini dan saat ini, Mudryk bisa dinobatkan sebagai salah satu transfer paling memalukan dalam sejarah.

Banyak sekali perdebatan mengenai apakah dominasi Manchester City akan menghancurkan sepakbola Inggris. Tetapi, terlepas dari kubu mana Anda berada, kita semua bisa sepakat bahwa perlakuan Man City terhadap Kalvin Phillips musim ini sangatlah disayangkan.

Dahulu didapuk sebagai gelandang paling efektif di Liga Inggris untuk Leeds asuhan Marcelo Bielsa, Phillips cuma jadi pemandu sorak di Etihad. Ia cuma satu kali jadi penghias halam utama surat kabar di Inggris, yakni ketika Pep Guardiola memanggilnya si gendut. £42 juta adalah uang yang banyak sekali untuk seseorang yang sepertinya tidak akan pernah dimainkan secara reguler oleh Man City. Mungkin uang tersebut lebih bermanfaat jika diinvestasikan ke area lain; bek kiri misalnya.

Masa peminjaman Dest di Milan adalah bencana untuk semua pihak. Setelah gagal meyakinkan Xavi bahwa ia pantas untuk tim utama Barcelona, hijrah ke Serie A adalah langkah masuk akal bagi bintang Amerika Serikat itu untuk kembali ke level terbaikny.

Namun kenyataanya, masa peminjaman tersebut malah menimbulkan tanya bagi Dest; apa benar ia memang pantas berada di level elite? Ia dimainkan beberapa kali di awal musim, tetapi biasanya ditarik keluar setelah turun minum.

Itu menjadi pertanda bagi nasibnya di masa yang akan datang: Dest dicoret dari skuad Liga Champions AC Milan pada babak gugur. Ia tak pernah tampil lagi sejak saat itu, dan titik terendahnya datang ketika dipanggil timnas Amerika Serikat versi 'KW', yang berisikan pemain-pemain kelas dua, untuk melakoni laga di luar kalender FIFA. Sebuah pengingat yang sadis betapa masa peminjamannya di MIlan musim ini hanya buang-buang waktu belaka.

Iya, Chelsea lagi.

Kesulitan yang Cucurella alami di Chelsea seharusnya menjadi alarm tanda bahaya bagi Alexis Mac Allister dan Moises Caicedo - mereka sama-sama dispekulasi akan meninggalkan Amex musim panas ini. Bek kiri Spanyol itu nampak seperit pemain kelas dunia bersama The Seagulls musim lalu, tetapi ia seperti ikan menggelepar di daratan ketika disorot lampu terang London barat.

Harganya konyol, £63 juta. Lebih konyol lagi adalah fakta bahwa Cucurella mengecewakan di semua aspek permainan. Ia terlihat seperti ayam tanpa kepala saat bertahan di laga-laga besar musim ini, dan tak jauh lebih baik ketika menguasai bola. Ia cuma mencatatkan dua assist dan bikin Mudryk jengkel karena terlalu main aman dalam mengoper.

Pesaingnya di bek kiri pun bukan cuma Ben Chilwell. Lewis Hall, produk akademi Chelsea yang berposisi alami gelandang, tampil lebih trengginas dari dua seniornya itu. Tapi mungkin ia tak perlu terlalu mencemaskan nasibnya di Stamford Bridge. Karena sekarang, siapa juga yang mau menadahnya. Ya, dia terjebak di Chelsea, dan Chelsea terjebak bersamanya.

Kameo Richarlison versus Liverpool di bulan April sudah mewakili betapa nelangsanya musim bomber Brasil itu. DImasukkan di menit 86, ia (hampir) menjadi pahlawan. Ia mencetak gol Liga Primer Inggris pertamanya untuk Spurs pada menit ke-90+3, menyamakan kedudukan menjadi 3-3 setelah The Lilywhites tertinggal 3-0 dalam 15 menit pertama. Richarlison pun merayakan golnya dengan heboh, lepas baju, membungkam para penggemar Liverpool, dan bahkan memamerkan tarian merpatinya.

Dua menit kemudian, Diogo Jota mencetak gol kemenangan untuk Liverpool...

Richarlison adalah salah satu pemain baru di musim panas yang harusnya melambungkan Tottenham ke pacuan gelar EPL di bawah Antonio Conte. Tetapi Conte tak pernah memercayainya, emoh memainkannya bahkan ketika Son Heung-min mandul tiada akhir. Angka £60 juta adalah valuasi yang sangat memalukan setelah dilihat lagi, apalagi jika mengingat Everton saat itu berada di posisi tawar yang lemah.

Juventus pasti mengutuki dan mengumpati keputusan mereka untuk memulangkan Paul Pogba. Memang, mantan gelandang Manchester United tak sepatutnya disalahkan atas cedera yang menghantuinya, tetapi sepakbola terkadang memang kejam dan keputusan Bianconeri memberinya kontrak bernilai tinggi sulit digambarkan dengan frasa lain selain bencana besar.

Start pertama Pogba baru terjadi di bulan Mei, hanya beberapa pekan sebelum musim berakhir. Sudah begitu, ia cuma bisa bertahan selama 23 menit kontra Cremonese sebelum cedera lagi. Ia keluar lapangan dengan penuh tangis malam itu, ditelan kalutnya emosi setelah menjalani musim penuh turbulensi - di mana ia menjadi korban pemerasan kakaknya sendiri.

Terdapat beberapa kasak-kusuk bahwa Pogba bisa pergi musim depan. Menyedihkan sekali harus berpisah dengan cara yang seperti ini dari klub yang membesarkan namanya.