15 Fakta Menarik Tentang Roberto Firmino

Firmino lahir di Maceio, Alagoas di Brasil. Selain keadaan ekonomi keluarganya yang memprihatinkan, daerah tempat ia dibesarkan sangat sarat dengan kejahatan. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup bagi bintang masa depan Liverpool dan orang-orang yang dicintainya.

Akibatnya, orang tua Firmino sangat melindunginya dan mencegahnya melakukan banyak hal sendirian. Sepakbola-lah yang memungkinkannya untuk melarikan diri dari kejahatan yang mengelilinginya dan pembatasan orang tuanya.

Beberapa talenta terbesar dalam sepakbola dunia telah ditemukan oleh para manajer atau pemandu bakat hebat yang tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi bakat dan mengarahkan mereka ke jalur kesuksesan.

Namun, dalam kasus Firmino, Marcellus Portella, seorang dokter gigi, yang mengidentifikasi bakat dalam diri penyerang Liverpool itu.

Portella juga merupakan seorang dokter bedah untuk tim lokal Brasil, Clube de Regatas Brasil, dan melihat Firmino, yang tidak mendapatkan banyak perhatian dari orang lain. Sang dokter memutuskan bahwa bakat sang penyerang muda terlalu istimewa untuk disembunyikan dan memutuskan untuk menjadi perwakilannya, membantunya bergabung dengan tim akademi pertamanya di Figueirense.

Firmino saat ini lebih sering diasosiasikan sebagai pemain sayap yang ideal dan telah membuat posisi tersebut menjadi miliknya di bawah asuhan Jurgen Klopp. Namun, pemain asal Brasil itu telah memainkan berbagai peran di sepanjang kariernya, dari menjadi penyerang tengah utama, pemain sayap, hingga menjadi gelandang tengah.

Faktanya, salah satu posisi pertama yang ia mainkan saat masih di akademi adalah sebagai gelandang bertahan!

Meskipun penyerang Liverpool ini telah menjadi lebih percaya diri seiring dengan perkembangan kariernya, hal itu tidak selalu terjadi pada awalnya.

Firmino memiliki rasa kurang percaya diri yang juga membuatnya tidak mendapatkan kesempatan pada tahap awal meskipun ia memiliki semua talenta yang ada di dunia. Bahkan, selama dua pekan pertama, ia membiarkan pelatih Figueirense salah memanggilnya Albert karena terlalu malu untuk mengoreksinya.

Firmino saat ini menjadi model profesional yang patut diteladani oleh siapa pun, seseorang yang memberikan yang terbaik untuk mengikuti instruksi manajer dan membantu timnya. Namun, selama di Hoffenheim, ketepatan waktu bukanlah keahliannya.

Pada 2011, Firmino, bersama rekan setimnya, Chinedu Obasi, dicoret dari skuad pertandingan untuk menghadapi Bayer Leverkusen karena berulang kali datang terlambat ke tempat latihan.

Firmino menikah dengan pasangannya, Larissa Pereira, pada 2017 di kota kelahirannya, kota Maceio. Pemain asal Brasil itu memilih rekannya di lini serang, rekan senegaranya, dan mantan penyerang Liverpool, Phillipe Coutinho, sebagai pendampingnya untuk menandai acara spesial tersebut.

Tato identik dengan Firmino. Tubuhnya adalah kanvas seni, melambangkan segala sesuatu yang ia cintai dan yakini dalam hidupnya. Keluarga pemain asal Brasil itu sangat menonjol dalam tatonya, dengan gambar ayah dan ibunya yang ada di lengan kanannya. Hal yang sama pentingnya juga diberikan pada agamanya, dengan frasa "Tuhan itu setia" yang muncul di dadanya dan kata "Deus" (bahasa Portugis untuk Tuhan) yang terlihat di lehernya.

Satu-satunya noda dalam catatan Firmino yang sangat bersih adalah ketika dia tertangkap mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2016 dan kemudian didakwa melakukan kejahatan pada 2017 setelah mengakuinya.

SIM-nya dicabut hingga satu tahun dan diperintahkan untuk membayar denda sebesar £20,000 karena membahayakan nyawanya sendiri dan orang lain.

Firmino fasih dalam tiga bahasa dan bisa berbicara dalam tiga bahasa tersebut dengan mudah. Termasuk bahasa ibunya, Portugis, serta Jerman dan Inggris.

Pengetahuannya tentang bahasa Jerman membantu membangun hubungan baik dengan rekan setimnya, Takumi Minamino. Penyerang asal Jepang itu, seperti rekan setimnya asal Brasil, fasih berbahasa Jerman dan langsung akrab dengannya, sehingga membantunya menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Bahwa Firmino menyukai mobil-mobilnya adalah sebuah pernyataan yang meremehkan. Salah satu hobi favorit pemain asal Brasil itu adalah mengoleksi beberapa mobil termewah di dunia dengan menggunakan uang yang diperolehnya dari bermain sepakbola. Koleksinya yang mengagumkan meliputi mobil-mobil seperti Porsche Panamera, Lamborghini Urus, Rolls Royce Phantom, Ferrari 458 Italia, Range Rover, dan Porsche Cayenne.

Salah, Firmino, Mane, dan Coutinho dijuluki sebagai "Fab Four" Liverpool yang terinspirasi dari The Beatles, yang juga berasal dari Merseyside.

Kelompok pemain ini tampil dengan sangat baik selama paruh pertama musim 2017/18, dengan semua pemain mengalami musim terbaik mereka secara statistik. Masa bakti mereka tidak berlangsung lama karena Coutinho pergi pada bursa transfer Januari.

Firmino terkenal dengan berbagai selebrasinya, salah satunya adalah ketika ia menutup matanya dengan salah satu tangannya, yang pertama kali ia lakukan setelah mencetak gol kemenangan melawan PSG di Liga Champions.

Ketika ditanya apa arti dari selebrasi tersebut, ia menyatakan bahwa ia ingin menyampaikan kepada para penggemar bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan setelah ia mengalami lecet pada matanya dalam pertandingan liga Liverpool lawan Tottenham Hotspur. Sejak saat itu, para pemain lain juga meniru selebrasinya.

Seorang Kristen yang taat dan takut akan Tuhan, Firmino dibaptis di rumah rekan setimnya di Liverpool dan sesama pemain Brasil, Alisson.

Firmino membagikan sebuah unggahan Instagram di profilnya, di mana ia terlihat berada di kolam renang Alisson yang sedang dibaptis oleh penyanyi Brasil, Isaias Saad, saat sang kiper menutup matanya, jelas tersentuh secara emosional oleh adegan yang terjadi di hadapannya.

Firmino mengukir namanya ke dalam buku-buku sejarah Liverpool untuk selama-lamanya dengan mendapat kehormatan berbeda dengan mencetak gol ke-1000 mereka di Anfield dalam pertandingan lawan Crystal Palace pada 19 Januari 2019.

Gol tersebut merupakan gol kedua Liverpool dalam laga thriller tujuh gol yang membuat The Reds nyaris meraih kemenangan atas Crystal Palace. Dalam jangka panjang, kemenangan itu tidak berarti banyak karena klub Merseyside kehilangan gelar juara di tangan Manchester City, tapi para fans akan selalu mengasosiasikannya dengan Firmino yang membuat sejarah.

Para fans sangat terkejut dengan gigi putih Firmino yang bersinar tiba-tiba. Namun, bukan hanya para fans yang mengagumi senyum barunya, tapi juga rekan-rekan setimnya.

Firmino dan rekan setimnya, Coutinho, mengunjungi dokter gigi terkenal Robbie Hughes, dan tak lama kemudian, banyak pemain lain yang mengikuti dan mendapatkan perawatan gigi dari ahli bedah gigi ternama itu, termasuk sang manajer, Klopp.