Frenkie De Jong - Barcelona 2022/23Getty Images

Xavi Jadikan Frenkie De Jong Bek Tengah: Antara Ngawur, Cara "Usir" Dia Ke Man United Atau Aspek Taktikal?

Saat Barcelona mengalahkan Real Madrid 1-0 dalam laga pramusim di Amerika Serikat pada Minggu kemarin, pemandangan tak biasa terlihat saat jeda: Xavi memasukkan Frenkie de Jong untuk menggantikan peran Andreas Christensen di jantung pertahanan tim.

Selepas laga, banyak yang mempertanyakan tujuan sang pelatih memplot gelandang berbakat itu di sektor defensif Los Blaugarna.

Bahkan, fans lebih liar lagi berpikir bahwa jangan-jangan itu cara Xavi "mengusir" de Jong dari skuadnya di tengah gonjang-ganjing saga transfernya ke Manchester United yang belum jua rampung sampai saat ini. Maksudnya, de Jong dibikin tidak senyaman mungkin berada di bawah kendali Xavi dengan mengeluarkan dia dari posisi naturalnya.

Namun, ada pula yang beropini, keputusan memasang de Jong sebagai bek adalah aspek taktikal. Xavi dipandang jeli dalam memaksimalkan setiap potensi pemainnya, tak terkecuali de Jong.

Yang jelas, keputusan Xavi menempatkan de Jong sebagai centre-back di pertandingan itu jadi perhatian khusus banyak pihak.

Bagaimanapun, Xavi punya penjelasan logis mengenai kebijakannya tersebut seiring dengan kualitas yang dimiliki pemain internasional Belanda itu.

"Kami sudah melakukan percakapan pribadi yang sangat penting dan itu tidak akan dibeberkan di sini," buka Xavi kepada wartawan, saat disinggung soal potensi kepindahan eks bintang Ajax itu ke Man United.

"Dia adalah pemain kunci. Tapi kemudian ada situasi ekonomi dan Financial Fair Play. Saya di sini bukan untuk menyampaikan pesan untuk siapa pun. Saya sangat menyukai dia sebagai pemain. Bermain sebagai bek tengah, dia bisa memberi kami banyak hal. Dia bisa beradaptasi dengan posisi itu," jelas Xavi.

"Kami menginginkan agar bek tengah itu mendistribusikan bola dan dia melakukannya dengan sangat luar biasa," ulas sang juru taktik.

Dengan begitu, asumsi liar yang menuding Xavi sengaja memasang de Jong sebagai bek tengah agar sang pemain kian tak betah di Barca terpatahkan.

Ya, sebab faktanya, posisi bek tengah sejatinya bukan "barang baru" bagi de Jong. Sepanjang karier profesionalnya, dia secara sporadis menempati posisi itu.

Untuk diketahui, di bawah komando Erik ten Hag di Ajax, de Jong beberapa kali dimainkan di jantung pertahanan tim.

Zaman rezim Ronald Koeman di Barcelona, de Jong juga kerap kali diplot sebagai defender saat tim memainkan tiga palang pintu. Sama halnya dengan Xavi dari segi taktikal: gunanya sebagai bek pengalir bola agar permainan tim jadi lebih hidup di separuh pertama lapangan.

Namun, bila ujungnya de Jong melanjutkan karier di Liga Primer Inggris dengan bergabung Man United pimpinan ten Hag, pemain 25 tahun itu hampir tak memiliki kriteria fisik untuk bermain sebagai bek tengah di kompetisi Negeri Ratu Elisabeth.

Ten Hag De Jong AjaxGetty

Tapi, keterampilan yang dimiliki de Jong itu menjelaskan bahwa kenapa ten Hag memprioritaskan namanya untuk diangkut ke Old Trafford di musim panas ini.

Selain karena kebutuhan akan sosok gelandang bertahan, ten Hag tahu betul skill eks binaannya di Ajax itu bakal cakap berperan sebagai tembok pertahanan tim.

Proyeksi ten Hag jelas. Dia ingin memainkan de Jong lebih ke dalam di lini tengah timnya untuk mengendalikan bola di antara barikade pertahanan tim. Itulah yang ingin dimainkan ten Hag di Man United.

Pada akhirnya, benang merah antara Xavi dan ten Hag sama: kedua pelatih ini ingin mengontrol pertandingan dengan penguasaan bola, dan mereka berdua memandang de Jong sebagai kunci pembuka untuk mencapai visi tersebut.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0