Wayne Rooney vs Switzerland - September 2015Getty Images

Wayne Rooney, Raja Gol Baru Yang Masuk Generasi Gagal Inggris?


GOALOLEH   AHMAD REZA HIKMATYAR     Ikuti @rezahikmatyar di twitter

Inggris sukses menjaga kesempurnaannya di babak kualifikasi Euro 2016 Grup E, dengan meraih kemenangan 2-0 atas Swiss, Rabu (9/9) dini hari WIB. Hasil itu membuat mereka sukses menorehkan poin maksimal dari delapan matchday yang sudah digelar, bahkan jadi tim kualifikasi pertama yang menyegel tempat di Euro 2016.

Dalam pertandingan tersebut, sang kapten kesebelasan, Wayne Rooney, juga berhasil mencapai tangga tertinggi daftar pencetak gol sepanjang masa Inggris, lewat lesatan 50 gol. Ya, gol penaltinya ke jala Yann Sommer di menit ke-84, membuatnya melewati rekor 49 gol milik Sir Bobby Charlton yang bertahan selama 45 tahun.

Kebahagiaan luar biasa lantas dirasakan Rooney, yang tak menyangka jika rekor itu mampu dicatatnya sebelum menginjak usia 30 tahun.  "Saya tahu ini adalah momen penting. Menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak sebelum usia 30 adalah sesuatu yang tak pernah bisa saya bayangkan," tuturnya usai mencetak rekor.

Banjir pujian dari berbagai kalangan pun melandanya, tak terkecuali dari pemegang rekor terdahulu, Charlton.  "Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan Wayne Rooney jadi top skor sepanjang masa Inggris. Itu adalah rekor yang saya yakin akan dipegangnya dalam waktu lama. Sangat besar kemungkinan baginya menambah jumlah gol untuk klub dan negaranya," sanjung sang legenda.



Rooney kini ada di atas para bomber legendaris Inggris lainnya macam Charlton, Gary Lineker, Jimmy Greaves, dan Michael Owen. Rerata gol-nya dalam daftar lima besar juga tergolong bagus, meski bukan yang terbaik. Rerata 0,47 gol per partai yang terurai dalam 107 caps, menempatkannya di belakang Greaves dan Lineker yang punya rerata gol 0,77 dan 0,6.

Seturut dengan pernyataan Charlton, keran gol Rooney masih akan mengucur deras menilik usianya yang belum menginjak 30 tahun. Kapten Manchester United ini setidaknya masih bisa kompetitif selama tiga hingga empat tahun lagi untuk mentas di ajang internasional.

Namun apa yang kemudian terjadi pasca torehan 50 gol Rooney tampak terlampau berlebihan. Selepas pertandingan melawan Swiss, Wazza  didaulat untuk melakukan pidato khusus atas prestasinya. Federasi sepakbola Inggris (FA) bahkan dikabarkan bakal menggelar pesta khusus untuk untuk merayakan rekor kaptennya tersebut. Belum lagi  headline berbagai media sepakbola dunia yang sedemikian hebohnya. Padahal faktanya, Rooney belum pernah sekali pun mempersembahkan gelar bagi The Three Lions.

Sebuah fenomena yang sama sekali berbeda, jika kita tengok polah sang juara dunia, Gianluigi Buffon dan Iker Casillas, yang terkesan biasa saja usai menorehkan rekor penampilan bersama timnas. Atau mungkin juara dunia lainnya asal Jerman, Miroslav Klose, yang tak ingin dibahas berlebihan soal rekornya sebagai top skor sepanjang masa Jerman dan Piala Dunia!

Menilik situasinya sekarang, Rooney harus lebih bijak dan mungkin mengingat pernyataan Jose Mourinho bahwa penghargaan individu sebaiknya tak perlu ada dalam olahraga tim layaknya sepakbola.



Nama Rooney sudah mendunia sejak usianya masih 16 tahun. Siapa yang bisa melupakan gol spektakulernya ke jala Arsenal pada 2002 silam? Sejak saat itu namanya terus melambung bahkan sudah membela timnas Inggris senior di usianya yang masih 18 tahun.

Mulai dari era Sven-Göran Eriksson, Steve McClaren, Fabio Capello, hingga kini Roy Hodgson, Rooney bagai jantung Tim Tiga Singa yang mustahil untuk dipisahkan. Ia juga menjalani era kepemimpinan tiga kapten, dari David Beckham, John Terry, Steven Gerrard, dan kini ban itu tersemat di lengan kirinya. 

Dalam lima ajang internasional yang terakhir diikuti Inggris, yakni Euro 2004 dan 2012 serta Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014, nama Rooney juga selalu disertakan dan menembus starting XI. Total 107 caps dan rekor 50 gol ia persembahkan, yang sekaligus menasbihkan dirinya sebagai legenda hidup sepakbola Inggris.

Namun terpapar ironi dibaliknya bahwa Rooney belum pernah membawa Inggris meraih gelar barang sebiji pun. Pada sepasang Euro yang diikutinya, Rooney dan Inggris selalu terhenti di babak perempat-final karena kalah adu penalti. Sementara dari tiga kesempatan mentas di Piala Dunia, prestasinya bahkan terus menurun, dari perempat-final, perdelapan-final, hingga jadi juru kunci babak fase grup.

Suami dari Coleen McLoughlin ini juga dikenal melempem jika dihadapkan pada lawan dan ajang besar. Dari rekor 50 gol-nya, hanya tiga yang bersarang ke jala tim besar, masing-masing satu ke gawang Argentina, Belanda, dan Brasil. Itu pun terjadi dalam partai uji coba. Di ajang besar, hanya enam gol yang bisa dicetak Rooney, yakni lima gol di Euro dan satu di Piala Dunia.

Fakta itu merangkum bahwa Rooney belum bisa membuktikan bahwa sosoknya-lah kartu As Inggris. Kini ia dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih besar, untuk tak masuk dalam golongan generasi gagal Inggris,



             Lampard dan Gerrard jadi contoh pemain legendaris, tapi masuk generasi gagal

Tanpa tendensi apapun, legenda hidup sepakbola Indonesia, Bambang Pamungkas, pernah menegaskan jika dirinya merupakan golongan generasi gagal sepakbola tanah air. Padahal Bepe merupakan pemegang caps terbanyak sekaligus top skor sepanjang masa Tim Garuda, lewat 38 gol dari 86 penampilan.

Alasan menyebut dirinya sendiri sebagai generasi gagal, adalah ketidakmampuannya mengantarkan timnas merengkuh sebiji pun gelar juara hingga memutuskan pensiun dari pentas internasional. Meski memang pernyataan itu lebih ditujukan untuk gelaran Piala AFF, yang bahkan tak masuk agenda FIFA.

Mari kita tempatkan situasi yang sama pada timnas Inggris, yang levelnya adalah Euro dan Piala Dunia. Dengan hanya mengoleksi satu gelar Piala Dunia tanpa pernah menembus final Euro, maka layak disebut jika hingga kini pesepakbola Negeri Ratu Elizabeth di luar skuat yang menjuarai Piala Dunia 1966 adalah generasi gagal!

Karenanya mulai dari pemain-pemain legendaris macam Billy Wright, Peter Shilton, Garry Lineker, Paul "Gazza" Gascoigne, David Beckham, Frank Lampard, hingga Steven Gerrard, mereka semua termasuk golongan generasi gagal. Mereka legendaris, tapi bukan legenda sejati karena gagal mempersembahkan gelar untuk Inggris.

ea56bd5b4d5a7dabf7b131528cdebcbb3cd15eb6
                  Rooney harus akhiri pesta rekor gol dan fokus pada tantangan lebih besar 

Tantangan itulah yang harus segera dijawab Rooney, pasca berpesta atas predikatnya sebagai top skor sepanjang masa Inggris. Ia tentu tak ingin dikenang sebagai top skor sepanjang masa, yang masuk golongan generasi gagal. Euro 2016 jadi ajang paling realistis baginya untuk membuktikan diri, karena di Piala Dunia 2018 usianya sudah menginjak 32 tahun sehingga sulit untuk tampil di puncak performa dengan lawan yang lebih beragam dan berat.

Momentumnya pun terasa tepat, karena Inggris tak pernah terlihat sekuat ini. Pasukan arahan Roy Hodgson jadi tim pertama yang lolos ke Euro 2016, mengukir poin sempurna di babak kualifikasi grup, dan tak tersentuh kekalahan sejak Piala Dunia 2014 lalu. Sinergi antara pemain senior dan junior juga berjalan apik dengan konsisten menghadirkan permainan cantik. Terlebih mereka semua bercokol di kompetisi yang semakin menegaskan diri sebagai liga domestik terbaik di dunia.

"Anda berbicara tentang catatan, Anda berbicara tentang mencetak gol. Untuk Wayne [Rooney], itu semua tentang memenangkan sesuatu dan jika Anda memenangkan sesuatu bersama Inggris, maka tak ada apapun yang lebih baik dari hal tersebut," ujar David Beckham, mengingatkan Rooney.

Jadi Rooney, Anda ingin jadi legenda sejati atau hanya sekadar legenda? Selagi belum jadi juara bersama Inggris, bersabar dan berjuanglah dahulu agar bisa merayakan pesta sesungguhnya yang pasti jauh lebih indah!

Bagaimana menurut Anda? Apakah Rooney bakal jadi legenda lain yang masuk golongan generasi gagal Inggris? Sampaikan komentar para pembaca setia Goal Indonesia melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini...



Gabunglah bersama Goal Indonesia di media sosial:
Facebook goal.indonesia
Facebook goal.indonesia
Google Plus +goalcomindonesia
Google Plus +goalcomindonesia
Twitter @GOAL_ID
Twitter @GOAL_ID


Iklan