Sota Kitano

WAWANCARA Eksklusif Kitano Sota: Gemblengan Akademi Cerezo Osaka Yang Bercita-cita Kejar Takumi Minamino Di Panggung Dunia

Berlian Cerezo Osaka, Kitano Sota, mengutarakan tekad besar dia untuk bisa menjadi pemain Jepang yang mendunia, sebagaimana yang dilakukuan seniornya, Takumi Minamino, yang pernah bermain di Liga Primer Inggris bersama Liverpool dan merasakan manisnya torehan juara.

GOAL berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan pemain 18 tahun itu, mulai dari cerita perjuangan dia mengenal sepakbola sebelum masuk sekolah, hingga bagaimana dia bisa mencuat di akademi Cerezo sampai mendapatkan kepercayaan tampil di tim utama.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Awal mula yang membuatmu tertarik untuk bermain sepakbola?

Mulanya, ayah saya bermain sepakbola, begitu juga saudara saya, tiga tahun lebih tua dari saya. Saya mengikuti dia gabung ke klub sekolah dasar.

Apakah Anda mengikuti sang kakak dan mulai bermain sepakbola?

Ya, saya mengikutinya di sekolah dasar ketika saya berumur kurang lebih tiga tahun. Saya bergabung dengan klub ketika saya berumur empat atau lima tahun.

Anda bermain bola sebelum sekolah dasar?

Benar. Sebelum masuk ke sekolah dasar.

Apakah klub itu Arterivo Yuasa?

Bukan. Sebelum gabung tim itu, saya gabung tim di sekolah dasar. Jadi, saya bermain sampai kelas 4. Ketika kakak saya memulai sekolah menengah pertama, saya gabung Arterivo Yuasa.

Anda bermain untuk Arterivo Yuasa dari kelas 4 sampai 6, lalu bergabung ke Cerezo Osaka U-15. Apa alasan di balik itu?

Di musim panas, ketika saya pindah ke Arterivo kelas 4, ada turnamen di Wakayama dan di sana saya dipandu masuk ke kelas elite akademi Cerezo. Itu yang membuat saya bermain untuk Cerezo, yang bikin saya bergabung ke tim U-15.

Jadi, Anda pernah bermain di kelas elite akademi Cerezo ketika Anda di sekolah dasar?

Benar.

Apakah saat itu Anda bermain untuk Arterivo Yuasa?

Ya, karena aktivitas di kelas elite hanya sekali dalam seminggu.

Apakah Anda bepergian dari Wakayama untuk kegiatan tim U-15?

Tidak, kami pindah. Hanya ayah saya yang menetap di Wakayama karena pekerjaan. Di saat yang sama, kakak saya juga terpilih untuk bersekolah di sekolah menengah Osaka. Jadi, ibu dan saya pindah ke Osaka.

Apa Anda mengingat pertama kali bermain untuk tim U-15?

Kecepatan saya bisa dibilang tidak terlalu lamban. Namun, saya menilai bahwa perbedaan fisiknya cukup kontras. Di tim ini, yang lain besar-besar, saya sangat kecil. Ya, saat itu, pelatih bilang ke saya, "Anda kecil, namun Anda selalu bisa meningkatkan skill Anda [untuk mengatasi gap dari segi fisik]."

Apakah Anda punya skill yang bagus semasa di sekolah dasar?

Saya adalah pemain yang komplet dengan kecepatan dan teknik. Bukan pemain dengan kekuatan.

Karena Anda dibina, Anda tentu menonjol dari pemain-pemain di sekitar Anda.

Ya, mungkin begitu [tertawa]. Saya cukup percaya diri dengan teknik yang saya miliki.

Apakah Anda punya ingatan tentang Cerezo Osaka U-18? Meskipun Anda masih terhitung U-18 dari segi usia [tertawa].

Di tahun pertam saya di sekolah menengah, saya hanya mengingat berlari sepanjang waktu. Namun, saya bisa berpartisipasi di sejumlah pertandingan, berpartisipasi di J3 adalah satu hal besar bagi saya. Di tahun kedua saya di sekolah menengah, Mr. Kazama [kepala teknis Cerezo Osaka Sports Club] datang dan mengubah pandangan saya tentang sepakbola. Itu sungguh tahun yang sulit, akan tetapi itu juga membantu saya untuk berkembang.

Apakah gaya bermain Anda berubah dalam banyak cara?

Itu memang telah berubah. Saya kira, setiap rintangan harus [dihadapi] dengan presisi. Sepakbola jelas berbeda.

Jadi, apakah dampak tahun lalu sangat berpengaruh untuk U-18?

Ya. Itu adalah tahun besar dalam kehidupan sepakbola bagi saya.

Mengenai posisimu, Apakah Anda selalu bermain dengan peran menyerang?

Pada dasarnya ya. Musim lalu, ada saat di mana terkadang saya main sebagai full-back.

Apakah Anda selalu merasakan kebahagiaan saat Mencetak gol?

Ya. Kesenangan berhasil mencetak gol itu luar biasa.

Apakah Anda punya sikap menantang, sekalipun itu terbilang jauh dari kebiasaan Anda misalnya melakukan tembakan loop?

Ketika saya secara intuitif merasa bahwa saya bisa menembak bola, saya mencoba menembaknya [dengan loop] tanpa gentar.

Apakah seseorang mengajari Anda mental orientasi mencetak gol atau apakah Anda sudah memilikinya secara naluriah sejak mulai bermain sepakbola?

Saya sudah berjumpa dengan banyak pelatih. Mereka semua memberitahu saya bahwa spesialisasi saya adalah "bermain di depan gawang". Juga, banyak hal yang ayah saya ajarkan pada saya telah memberi pengaruh pada saya.

Apakah ayah Anda juga tipe pemain yang berupaya mencetak gol?

Tidak, saya kira dia bermain sebagai gelandang. Namun, dia cukup memiliki pengetahuan tentang sepakbola dan mengajarkan saya bagaimana mencetak gol.

Pelatih yang menginspirasi Anda di akademi?

Untuk U-15, dia adalah Mr. Kim [pelatih Kim Hwang-jung]. Dia biasa melatih saya ketika saya di sekolah menengah. Mr. Kim juga pencetak gol semasa karier profesionalnya, yang juga melatih saya dengan sangat ketat. Kami berjumpa di tahun kedua di sekolah menengah. Saat itu, saya dilatih olehnya.

Anda melewatkan kelas tahun ini dan bermain di tim top. Namun, bagaimana perasaan Anda sekarang?

Bermain di tim top sedini mungkin akan membantu saya berkembang. Saya sangat senang, saya bisa mencapai level atas. Saya kira, sungguh luar biasa bahwa saya bisa merasakan pengalaman profesional lebih duluan dibanding rekan-rekan saya.

Saya kira performa Anda di kamp Miyazaki adalah bagian dari kontrak profesional Anda. Namun, apakah Anda pernah membayangkan kapan akan memutuskan bahwa Anda akan bergabung dengan kamp itu?

Saya sepakat. Keesokan harinya setelah saya terpilih untuk gabung ke kamp, keputusan itu dibatalkan. Saat itu, saya benar-benar depresi. Namun sehari berikutnya, saya terpilih untuk pergi dan saya merasa "itu luar biasa" [tertawa]. Saya berpikir, entah bagaimana kalau saya tidak jadi pergi. Saya cukup beruntung.

Dari hari pertama, Anda mencuri perhatian dengan mencetak gol di laga mini, namun apakah Anda merasa terus menunjukkan kualitas terbaik Anda?

Itu benar. Saya tidak berniat untuk menjadi semacam "tamu". Secara intuitif, saya merasa bahwa itu adalah kesempatan besar, jadi saya merasa senang karena saya bisa mewujudkannya.

Anda tiba-tiba masuk di bangku cadangan laga pembuka J1, bahkan bermain. Apakah itu lebih kepada kesempatan dibandingkan perasaan ragu-ragu bagi Anda?

Saya setuju. Saat itu, saya hanya bisa bahagia. Lebih dari sekadar kesempatan, saya hanya menikmati itu. Itu adalah pertandingan pertama saya. Jadi, saya bermain dengan bersenang-senang.

Langsung setelah itu, Anda mencetak gol profesional pertama menghadapi Kashima di Levain Cup. Setelah benar-benar bermain di J1, bagaimana Anda melihat tantangan secara umum?

Saya pikir, ada banyak sekali [tantangan]. Kecepatan saya bekerja pada level itu sungguh mengejutkan. Saya merasa bahwa lawan-lawan saya membenci pergerakan cepat saya. Namun, masih ada beberapa masalah dalam hal kualitas dalam setiap permainan dan seberapa besar perbedaan yang bisa kami tunjukkan dalam intensitas tinggi. Saya melatih itu secara sadar saat latihan.

Di sela-sela ini, Anda berpartisipasi di turnamen internasional [Turnamen Maurice Rebero yang ke-48] di Prancis sebagai bagian dari tim nasional Jepang U-19. Bagaimana perasaan Anda dengan situasi itu, dan apa yang Anda perhatikan ketika Anda bermain menghadapi negara-negara luar?

Saya kira perbedaan dengan level dunia sangat jelas. Itu adalah turnamen yang benar-benar sulit.

Apa perbedaan terbesar yang paling Anda rasakan?

Segi fisik, bahkan sebelum saya berada di turnamen itu, saya berpikir "Saya akan melakukannya dengan hebat." Saya sangat menyadari bahwa "sepakbola mereka sangat luar biasa". Saya kira, para pemain Jepang mungkin lebih baik dalam permainan yang monoton, tapi saya menilai mereka bagus dalam dasar-dasar sepakbola, seperti positioning dan teknik mempertahankan bola.

Anda bilang, Anda banyak belajar dari bermain satu lawan satu.

Benar. Saya senang dengan itu.

Apakah pengalaman itu membuat Anda ingin bermain di kompetisi internasional di masa depan, seperti Piala Dunia U-20 dan Olimpiade Paris?

Ya, tentu saja. Kami juga bertekad untuk Olimpiade Paris, akan tetapi pertama-tama, kami harus punya hasrat yang besar untuk menjuarai Asia di generasi kami dan mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-20. Saya ingin memenangkan Asia dengan tim ini.

Jadi, Anda punya hasrat yang besar untuk Piala Dunia U-20?

Fakta bahwa Piala Dunia U-17 dibatalkan karena Corona juga jadi faktor besar. Saya hanya bermain di putaran pertama kualifikasi Asia, tapi final kualifikasi dan Piala Dunia U-17 telah dibatalkan. Saya tidak suka dengan fakta bahwa saya tidak punya pengalaman di Piala Dunia. Saya punya tekad kuat untuk berpartisipasi di Piala Dunia U-20.

Apa kekuatan dan motivasi Anda saat bermain sebagai pemain sepakbola?

Hal terpenting adalah memberi balik. Saya bisa berada di titik ini berkat dukungan yang saya terima dari banyak orang. Saya menghadirkan masalah bagi keluarga saya seperti pindah, jadi saya ingin meraih yang lebih tinggi lagi untuk mereka."

Anda bicara tentang orang-orang yang dekat dengan Anda dan mendukung Anda.

Itu sama dengan para suporter. Saya banyak berutang budi dengan klub ini, dan semua orang yang telah terlibat sejauh ini.

Kapan kontrak profesional diberikan? Apakah keluarga Anda memberi selamat pada Anda?

Pertama, saya beritahu ibu saya lewat telepon. Ibu saya terkejut [tertawa].

Apa yang Anda pikir mengenai kualitas dari akademi Cerezo dari sudut pandang Anda?

Tim ini selalu melihat dunia dan itu memandu mereka. Saya kira, itu hal bagus dengan klub ini, di mana Anda bisa membidik hal-hal besar di dunia dengan rival-rival sengit di bawah instruktur terbaik di lingkungan terbaik.

Apa pertandingan paling berkesan bagi Anda sejauh ini?

Yang pertama hinggap di kepala saya adalah laga kontra Kashima, di mana saya mencetak gol profesional pertama. Saya senang, saya bisa menjadi penentu di laga itu, jadi saya benar-benar bahagia.

Anda menjadi pemain termuda di laga resmi klub, nama Anda masuk dalam sejarah.

Jujur saja, saya sangat bahagia [tertawa].

Rekor sebelumnya adalah Takumi Minamino. Pemain seperti apa Minamino bagimu?

Saya selalu memerhatikan dia. Yang bisa saya katakan bahwa dia adalah pemain yang paling mewakili klub ini. Namun, saya juga punya perasaan bahwa suatu saat saya akan mengejar dan menyusulnya.

Tampaknya Minamino juga menyadari keberadaan Anda, namun pernahkah Anda berjumpa atau berbicara dengan dia?

Saya belum pernah berbicara dengannya. Tapi, dia follow Instagram saya. Saya sangat senang dengan itu. "Anda tahu saya." [tertawa].

Apakah Anda punya pesan untuk Minamino?

Tidak, tidka ada [tertawa].

Saya kira, salah satu kekuatan Cerezo bahwa akademi klub ini rutin memproduksi pemain-pemain yang aktif bermain di panggung dunia.

Pada akhirnya, tujuan saya adalah terpilih untuk tim nasional, bermain di Piala Dunia, bermain di klub terbesar di dunia. Namun pertama-tama, saya harus meraih hasil bagus di Cerezo. Saya ingin berkarier di luar saat saya masih muda, tetapi saya kira itu terjadi jika tim ini menuai hasil-hasil bagus. Saya kira akan ada tawaran dari luar negeri. Jadi saya ingin memainkan peranan aktif di tim ini dan melangkah maju.

Ngomong-ngomong, jika Anda mencetak gol sebagai pemain termuda di J1, Anda akan melewati rekor Minamino. Apakah Anda bertekad melangkahi itu di akhir tahun ini?

Saya ingin merebutnya!

Saya punya dua pertanyaan terakhir. Ini adalah proyek wawancara bernama "Kekuatan dari akademi".

Saya ingin menjadi pemain yang dicintai tidak hanya oleh junior-junior saya di akademi. Tapi juga oleh semua orang yang menonton saya. Saya ingin orang-orang melihat cara saya yang ingin selalu berada di puncak, dan mencetak gol.

Terakhir, apa nasihat yang ingin Anda berikan untuk siswa sekolah menengah dan sekolah menengah pertama saat ini?

Saya kira, menikmati sepakbola adalah hal terbaik. Saya terus melangkah dengan Cerezo, namun ada banyak masa-masa sulit. Saya ingin semua orang bermain tanpa melupakan perasaan menikmati sepakbola setiap saat. Saya pikir, saya bermain sepakbola untuk bersenang-senang, ketimbang kembali ke awal. Mulai dari sekarang, bahkan ketika saya menghadapi situasi sulit, saya tidak akan pernah melupakan perasaan menikmati permainan sepakbola.

Iklan