OLEH ADHE MAKAYASAIkuti di twitter
Kapten Manchester CityVincent Kompany menolak anggapan yang menyebut kekuatan di kota Manchester telah berpindah ke tangan timnya.
Sebelum City mendapat suntikan dana dari Timur Tengah, klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu sering menjadi ‘nomor dua’ di Manchester setelah rival sekota mereka Manchester United.
Peruntungan City kini berubah total seiring gelontoran dana yang seperti tidak ada habisnya dari pemilik klub. Tim arahan Pep Guardiola itu bahkan menguasai puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin dari United hingga Liga Primer memainkan 15 pertandingan musim ini.





Meski begitu, Kompany menolak anggapan yang menyebut timnya sekarang lebih superior ketimbang rivalnya tersebut. Kepada The Guardian, bek internasional Belgia itu mengatakan: “Saya sudah menjadi bagian dari klub ini yang dahulu mencoba berbenah. Ketika saya pertama kali datang ke City, kami kalah bersaing karena kami bukanlah ‘anjing besar’ di kota ini. Tapi itu sekarang berubah. Kami sekarang lebih seperti klub internasional, namun tidak seperti itu adanya ketika saya pertama kali datang ke sini.
“Ketika pemilik [baru] masuk ke Manchester City, mereka lantas memutuskan untuk menjadikan klub ini sebagai klub besar di Inggris. Di waktu yang sama, ada lubang yang besar ketika [Sir Alex] Ferguson meninggalkan United.
“Ini adalah kasus di mana klub Manchester melewati fase membangun ulang, tapi kami sedang dalam tahap menanjak. Tapi satu hal yang ingin saya katakan, mengenai Ferguson, ini adalah hal yang normal ketika seseorang dengan pengaruh begitu besar di suatu klub untuk waktu yang lama, pergi. Maka kemudian akan ada pembangunan ulang besar-besaran.
“Itulah mengapa saya enggan mengakui bahwa sudah ada pergeseran kekuatan. Saya bukannya membela United. Mereka itu telah melakukan investasi besar-besaran untuk mencoba mengejar kami dan menambal lubang yang ditinggal Ferguson. Namun ini adalah hal yang normal dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi mereka untuk menstabilkan kapalnya.”
