Turnamen Tranmere RoversIstimewa

Tranmere Rovers Berencana Bawa Pemain Indonesia Lebih Banyak Ke Inggris

Turnamen U-15 yang digelar Tranmere Rovers selesai pada Minggu (9/2) sore. Turnamen tersebut menghadirkan SSB Sixteen sebagai pemenang kategori SSB dan Cipta Cendikia sebagai pemenang kategori sekolah.

Pada babak final kategori SSB, SSB Sixteen menundukkan ASIOP Football Academy. Adapun pada final ketegori sekolah, Cipta Cendikia menang atas Taruna Persada. Dua laga final itu berakhir sama. Tim juara menang melalui adu penalti dengan skor 4-3 setelah laga pada babak normal berakhir 0-0.

Turnamen tersebut merupakan ajang seleksi untuk berlatih bersama Tranmere Rovers, di Prenton Park, Birkenhead, Inggris. Program ini digagas oleh Santini Group, yang sejak September 2019 menjadi salah satu investor Tranmere Rovers.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sebelum turnamen digelar pada Sabtu (8/2), Santini Group berencana memberangkatkan dua pemain terpilih. Namun, setelah menyaksikan pertandingan, Santini Group mempertimbangkan untuk memberangkatkan lebih banyak pemain yang tampil pada turnamen tersebut.

"Dua orang itu angka yang kita sebut di awal. Namun, kita sendiri sebetulnya tidak pernah membatasi. Dari turnamen ini, kita melihat ada banyak pemain bagus sehingga tidak fair jika kita hanya mengacu pada pernyataan awal bahwa dua pemain saja yang akan berangkat," ujar Duta Internasional Tranmere Rovers untuk Asia, Simon Nainggolan.

"Kami akan berdiskusi dengan pelatih Tranmere Rovers dan pelatih-pelatih tim peserta mengenai pemain-pemain yang kami nilai bagus. Baru setelah itu, kami akan memutuskan siapa yang akan berangkat ke Inggris. Tidak masalah berapa yang akan berangkat, karena Santini Group berinvestasi di Tranmere Rovers untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak muda Indonesia untuk menimba pengalaman di sana," lanjut Simon.

Turnamen U-15 tersebut melibatkan dua pelatih Tranmere Rovers, yaitu Matthew Hunter dan Daniel O'Donnel. Hunter dan O'Donnel tampak antusias menyaksikan permainan anak-anak Indonesia. Mereka bahkan ambil bagian dalam pertandingan persahabatan antara Selebriti FC dan Tim Jebreeet. 

"Pertandingan dua hari ini sangat menyenangkan. Ada begitu banyak pemain bagus yang membuat kami sulit memilih dan itu adalah kesulitan yang menyenangkan dan bagus bagi sepak bola Indonesia. Kami berharap bisa bekerja sama dengan lebih banyak anak Indonesia pada masa mendatang," ujar Matthew Hunter.

Ketika ditanya soal kelebihan dan kekurangan pemain Indonesia, Daniel O'Donnell mengatakan, "Level permainan turnamen ini sangat kompetitif. Itu bagus. Namun, kadang kala keinginan menang berdampak pada sejumlah atribut teknik. Jadi, menurut saya, kita perlu menemukan keseimbangan."

"Bermain dengan keinginan besar untuk menang itu bagus. Menang di turnamen ini juga penting. Namun, bermain dengan cara yang benar juga perlu ditanamkan. Dengan sejumlah pelatihan spesifik, para pemain akan lebih matang dan dewasa ketika tampil," ulas O'Donnell.

Secara khusus, Hunter dan O'Donnell menilai penyelenggaraan turnamen dikemas dan diselenggarakan dengan sangat baik. Menurut mereka, hal itu turut menciptakan suasana kompetitif dan memotivasi peserta.

"Turnamen ini jelas terlihat disiapkan sangat baik. Pelaksanaannya juga sangat baik. Anak-anak, pelatih, dan orang tua jadi ikut bersemangat karena mereka seolah-olah berada di kompetisi besar. Terima kasih kepada Roro Jonggrang Sport EO karena sudah membantu kami menciptakan atmosfer luar biasa ini," ungkap Hunter.

Iklan