Arema FC Persebaya SurabayaGetty

Tragedi Kanjuruhan: Apa Itu Gas Air Mata, Mengapa FIFA Melarang & Efek Mengerikan Apa Yang Dihasilkan?

Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga ratusan jiwa tak bisa dipisahkan dari penggunaan gas air mata yang dilepaskan oleh aparat seiring laga Arema FC versus Persebaya berakhir chaos.

Seperti diketahui, suporter Arema menginvasi lapangan setelah mendapati tim kesayangan mereka takluk 3-2 dari sang tamu. Demi mengurai massa yang kadung membanjiri lapangan, petugas keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata, namun berakibat fatal.

FIFA sebetulnya telah melarang pemakaian gas air mata di dalam stadion karena memiliki efek yang tidak main-main. Risiko terburuknya adalah menghilangkan nyawa.

FIFA telah menuangkan aturan mengenai keamanan stadion, yakni "FIFA Stadium Safety" dan "Security Regulations" dalam pasal 19 b, berbunyi: "Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak diperkenankan dibawa dan dipakai."

Mengapa FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion?

Efek yang dirasakan dari gas air mata bisa sifatnya jangka pendek, bahkan panjang.

Menurut pakar, efek yang dihasilkan dari gas air mata adalah sensasi mata yang tiba-tiba berair, adanya rasa terbakar, nyeri pada dada, sulit bernafas, iritasi kulit serta memicu air liur keluar terus-menerus.

Lebih lanjut, pengaruh gas air mata juga menyebabkan seseorang mendadak jadi kelimpungan, mengalami kepanikan, melecut amarah yang tak terkendali hingga disorientasi.

Itulah sebabnya, FIFA melarang penggunan gas air mata dalam aturan "FIFA Stadium Safety and Security Regulations" karena mengancam keselamatan seseorang.

Dampak mengerikan gas air mata

Gas air mata sendiri memiliki bebereapa jenis dan tingkat toksikologi yang berbeda, sehingga efeknya variatif. Namun, gejala akan mulai terasa setelah 20 detik terpapar. Butuh waktu hingga 10 menit untuk mencapai keadaan normal setelah gas tersebut terurai dengan udara segar.

Mengutip Medical News Today, efek yang paling parah dari penggunaan gas air mata ini adalah seseorang bisa mengalami kebutaan, glaukoma, gagal nafas dan luka bakar kimia.

2017 lalu, sebuah studi mengungkapkan bahwa efek gas air mata pada tubuh seseorang mengakibatkan cacat permanen hingga kematian. Kematian itu terjadi lantaran adanya gagal nafas yang dialami seseorang.

Apa itu gas air mata?

Diistilahkan gas air mata, akan tetapi material sebetulnya bukan berupa gas, melainkan zat kimia cair atau bisa juga padat.

Menurut Medical News Today, gas air mata adalah istilah umum perihal bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi kulit, mata, tenggorokan hingga paru-paru.

Wujud gas air mata ini umumnya cair atau bubuk yang kemudian disemprotkan. Reaksi kelembabannya akan menimbulkan iritasi sampai rasa sakit yang cukup menyiksa.

Karena itu, area-area lembab pada bagian tubuh manusia seperti mulut, tenggorokan, mata dan paru-paru bisa terpengaruh dengan sangat cepat oleh gas air mata.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0