Lautaro Martinez Lionel Messi Inter Barcelona GFXGetty/Goal

Tak Cetak Gol Dalam Enam Laga - Apakah Fokus Lautaro Martinez Terpecah Gara-Gara Barcelona?

Diungguli Alexis Sanchez bukanlah hal yang baik untuk pemain mana pun sekarang ini - apalagi buat Lautaro Martinez.

Memang tidak ada suporter yang datang ke Stadio San Paolo pada Sabtu (13/6) malam lalu, tapi ada banyak orang yang menonton leg kedua semi-final Coppa Italia antara Napoli dan Inter Milan di rumah - dan itu bukan cuma dua kelompok suporter yang timnya terlibat di partai tersebut.

Banyak suporter Barcelona juga menonton laga itu demi menyaksikan Lautaro bermain untuk pertama kalinya sejak klubnya menegaskan minatnya pada sang pemain depan.

Seperti dilansir Goal pada April, Barca bersedia menawarkan kontrak kepada bintang Argentina itu senilai €10 juta (£9 juta / $11 juta) per tahun. Yang menjadi masalah hanya biaya transfer.

Lautaro memiliki klausul pembelian sebesar €111 juta ($121 juta) tetapi itu berakhir pada 15 Juli, yang kemudian menghadirkan masalah untuk Barca yang sedabg kekurangan uang, mengingat mereka masih perlu menjual pemain hanya untuk memenuhi persyaratan anggaran musim 2019/20.

Sekali pun jika tim Catalunya berhasil menurunkan biaya transfer dengan membujuk Inter untuk menerima sejumlah pemain sebagai imbalan, membayar sejumlah kompensasi yang terlalu tinggi untuk seorang pesepakbola dalam iklim keuangan saat ini tentu tidak akan didukung oleh banyak pengikut Barca.

Bahkan juara dunia Liverpool menolak keras untuk membayar £47,5 juta ($ 59 juta) untuk Timo Werner, dan itu membuat wacana membeli Lautaro dengan harga hampir dua kali lipat terlihat sembrono.

Performa Lautaro melawan Napoli jelas tidak memuluskan persepsi itu.

Suporter Barca ingin diyakinkan bahwa pemain berusia 22 tahun itu layak dijadikan investasi yang sangat besar, selagi rekan setimnya di Inter menginginkan jaminan bahwa fokus si pemain tidak ‘oleng’ hanya karena spekulasi transfer.

Namun kedua kelompok pendukung tersebut justru dibuat kecewa.

Lautaro Martinez Inter Barcelona Transfer GFXGetty/Goal

Lautaro tidak terlihat seperti penyerang dinamis yang menjebol gawang Barcelona pada Oktober lalu, dengan ia kemudian mencetak gol dalam empat pertandingan Liga Champions beruntun.

Di laga kontra Napoli kemarin, ini bukan hanya karena dia tidak menghadirkan ancaman gol - dia cuma berhasil melakukan satu tembakan ke gawang dalam 72 menit di atas lapangan - namun dia juga gagal memberikan pengaruhnya ke permainan.

Inter mungkin mendominasi untuk waktu yang lama, dengan rekrutan Januari Christian Eriksen justru menampilkan performa terbaiknya bersama Nerazzurri, sedangkan Lautaro tampil sebagai anonim untuk sepanjang laga.

Dia memiliki sentuhan bola yang lebih sedikit (20) daripada pemain lain yang jadi starter, termasuk dua kiper dari kedua kubu, dan kehilangan bola sebanyak lima kali. Dari 16 pemain Inter yang tampil di Naples, hanya Stefano Sensi yang memainkan umpan lebih sedikit daripada Lautaro (sembilan).

Dia juga tidak berkontribusi saat bertahan, padahal Lautaro dikenal sebagai pekerja tak kenal lelah yang biasanya unggul di udara tetapi dia tidak memenangkan satu sundulan atau tekel.

Namun, terlepas dari statistik, aspek yang paling memberatkan dari penampilannya kemarin adalah bahwa penggantinya, Alexis yang sering dipojokkan, menawarkan lebih banyak dalam hal serangan selama 18 menit di lapangan ketimbang Lautaro, dengan pemain Chile itu bahkan nyaris menjaringkan gol kemenangan, yang akan membuat Inter ke final.

Pertandingan itu berakhir 1-1 dan dengan demikian Napoli maju ke pertarungan puncak di Roma melawan Juventus. Itu lantas menghilangkan semua keraguan seputar kelayakan Gennaro Gattuso dalam memimpin tim yang akhirnya keluar sebagai juara.

Sementara itu, pelatih Inter Antonio Conte memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban untuk timnya.

Juru taktik Inter itu berhak berdebat bahwa timnya pantas melangkah ke final, mengingat cara mereka mendikte pertandingan di Naples, tetapi ia menghindari pertanyaan tentang lini depannya.

Lautaro dan Romelu Lukaku telah memainkan peran penting di lini depan dalam musim pertama Inter yang menjanjikan di bawah arahan Conte. Kedua penyerang itu terlihat menyatu dengan instan sejak kedatangan rekrutan Belgia itu dari Manchester United pada musim panas lalu.

Namun, mereka sama sekali gagal terkoneksi melawan Napoli. Memang, setiap pemain dapat dimaafkan karena tampil buruk, terutama setelah tiga bulan masa rehat yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Lautaro Martinez Inter 2019-20 GFXGetty/Goal

Lautaro belum bermain bagus untuk beberapa waktu sekarang ini. Dia telah menjalani enam pertandingan tanpa mencetak gol di semua kompetisi, dengan gol terakhirnya terjadi kala melawan Cagliari pada 26 Januari. Bahkan tidak ada assist di Serie A dari dia pada 2020.

Tidak mengherankan, penampilannya yang buruk dikaitkan dengan spekulasi seputar masa depannya, yang semakin meningkat pada Februari ketika Lionel Messi berbicara dengan penuh semangat tentang potensi kedatangan rekan senegaranya itu di Camp Nou.

"Ringhio (Gennaro Gattuso) di final, Lautaro di Barcelona," demikian tajuk berita utama di halaman depan Gazzetta dello Sport, Minggu lalu.

Suporter Inter berharap itu tidak benar. Mereka tidak menyerah untuk mempertahankan Lautaro, sebagaimana Barca kini mengalami krisis keuangan. Jika tim Catalunya itu tidak dapat mengumpulkan uang yang dibutuhkan, Inter akan memberikan kontrak baru kepada penyerang.

Namun, jika transfer menjadi tak terhindarkan, Nerazzurri berharap Lautaro tetap fokus pada tugas yang ada.

Menjelang dimulainya kembali pertandingan Serie A pada akhir pekan ini, Inter tertinggal sembilan poin dari Juventus dan terpaut delapan angka dari Lazio di urutan kedua, tetapi pasukan Conte memiliki satu pertandingan lebih banyak, dengan mereka akan melawan Sampdoria pada Senin (22/6) dini hari WIB.

Nerazzurri butuh kemenangan. Mereka membutuhkan Lautaro kembali dalam kondisi terbaiknya. Atau setidaknya bermain lebih baik daripada Alexis Sanchez!

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0