LIPUTAN ALDI FATHIR DARI PALEMBANG
Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan mengakui salah memprediksi permainan yang diterapkan PSM Makassar, sehingga Laskar Wong Kito hanya bermain imbang tanpa gol di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (28/4) sore WIB.
Rahmad mengatakan, PSM menerapkan permainan terbuka, dan man to man marking, sehingga membuat anak asuhnya terkejut dengan skema yang diterapkan lawan. Menurutnya, permainan yang dikembangkan PSM berbeda dibandingkan ketika Juku Eja menghadapi Barito Putera.
“Kami mengawali pertandingan sedikit kalah inisiatif dengan PSM. Mereka langsung tampil marking, dan bermain sedikit keras, sehingga pemain kami terpancing emosi, dan terbawa ritme permainan lawan,” beber RD, sapaan Rahmad.
“Memasuki babak kedua sudah ada perubahan dan kombinasi, namun tidak ideal dan hanya tiga peluang yang telat diambil. Tapi kami tetap beri semangat kepada pemain, meskipun ini kurang maksimal, karena bermain di kandang.”
“Ke depan saya akan terus ingatkan pemain. Kualitas induvidu pemain kami cukup bagus, dan tetap bermain dengan gaya kami, serta tidak terpancing permainan lawan.”
Pertandingan Berikut
RD juga mengungkapkan alasannya memainkan Alberto 'Beto' Goncalves dari bangku cadangan. Pemain asal Brasil itu dianggap masih belum dalam kondisi fisik terbaik, sehingga diturunkan sebagai pemain pengganti.
“Terkait Beto dicadangkan, kami sudah kordinasi dengan dokter tim Beto masuk line-up dengan catatan kalau sangat dibutuhkan. Saya akan diskusi dengan dokter tim apakah harus MRI [pencitraan resonansi magnetik] terhadap Beto,” jelas RD.
Sementara itu, gelandang Rahmad Hidayat merasa kecewa Sriwijaya FC gagal memetik poin penuh di kandang. Apalagi hasil seri ini sudah yang kedua kalinya di hadapan suporter.
“Kecewa pasti. Tetapi semua pemain sudah bermain maksimal di laga tadi. Kami berharap ke depannya bisa membawa hasil maksimal saat menjalani laga tandang nanti,” ujar pemain nomor punggung 8 itu. (gk-70)
