Mantan pemain internasional Mesir Mohamed Aboutrika pada awal pekan ini mengecam Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) karena tidak menghukum Israel, menyusul keputusan mereka mencoret Rusia dari semua kompetisi.
Sebelumnya FIFA dan UEFA memberi hukuman berat kepada tim nasional Rusia beserta klubnya seturut keputusan petinggi negara tersebut yang melakukan invasi di Ukraina, selagi mereka berdalih itu sebagai operasi militer khusus.
Dalam keterangannya kepada Quds News Network, tiga kali juara Piala Afrika Aboutrika kesal karena FIFA menunjukkan standar ganda sebagaimana mereka tidak menjatuhkan sanksi berat kepada Israel terkait penindasannya di Palestina.
“Keputusan untuk menangguhkan klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus diikuti dengan sanksi terhadap mereka yang terafiliasi dengan Israel,” kata Aboutrika.
“[Israel] membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun. Kalian [FIFA] menggunakan standar ganda.”
Palestina sendiri berulang kali mendesak FIFA untuk mengambil tindakan atas Israel yang sering melanggar hukum internasional.
Namun pada 2016, induk sepakbola dunia itu menyatakan bahwa “sejalan dengan prinsip umum yang telah ditetapkan dalam statuta, [FIFA] harus tetap netral berkaitan dengan masalah politik.”
Aboutrika Masuk Daftar Teroris Mesir
Pemilik 100 caps bersama Mesir itu pernah masuk dalam daftar kelompok teroris oleh badan pengadilan kriminal internasional Kairo pada 2018 lalu.
Aboutrika dinilai menyalahi aturan kala memutuskan untuk bergabung dengan organisasi muslim (Muslim Brotherhood) yang terlarang di Mesir. Namanya pun dicekal selama lima tahun.
Eks gelandang serang yang kni berusia 43 tahun tersebut dituding menjadi penyandang dana bagi organisasi yang sudah masuk ke dalam daftar teroris sejak Januari 2017.
Kasus ini juga sempat membuat Aboutrika harus menjalani masa pengasingan di Qatar guna menghindari tuntutan dari pemerintah Mesir apabila kembali pulang ke negaranya.
Adapun semasa aktif bermain, Aboutrika dikenal sebagai salah satu pesepakbola ternama Afrika yang pernah meraih penghargaan pemain terbaik berbasis di benua tersebut pada 2006. 2008 dan 2012.