Kai Havertz Chelsea Bournemouth 2022-23Getty Images

Soal Bayern Munich, Kai Havertz Tegaskan Hal Ini Ke Chelsea

  • Havertz tak konsisten bersama Chelsea
  • Dirumorkan kembali ke Jerman
  • Tapi ia belum ingin pulang

APA YANG TERJADI?

Kai Havertz terkadang menjadi kambing hitam atas keterpurukan Chelsea mengingat penyelesaiannya yang tidak konsisten, tetapi kritik tersebut tampaknya tidak membuatnya ingin pindah.

Dia baru-baru ini menyebut Bayern Munich sebagai klub yang sulit ditolak, tetapi ide untuk bergabung dengan mereka kemungkinan besar akan muncul kemudian dalam kariernya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

APA YANG DIKATAKAN?

"Saya masih memiliki kontrak dua tahun, saya tidak harus pindah setiap dua hingga tiga tahun," kata Havertz kepada Phrasenmaher Podcast Bild. "Pacar saya dan saya merasa sangat nyaman di London. Saya mencintai klub ini, orang-orangnya, dan para suporter.

"Saat ini kami masih di Liga Champions. Tujuan saya adalah mencapai final lagi. Sepakbola berjalan sangat cepat, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kita lihat saja apa yang terjadi di musim panas. Saya tidak berpikir tentang itu [transfer]."

GAMBARAN BESAR

Havertz mengambil pendekatan berbeda dari Timo Werner dan Romelu Lukaku, dua striker yang dengan cepat menyadari bahwa Stamford Bridge mungkin bukan tempat terbaik bagi mereka. Hakim Ziyech harusnya juga hengkang pada Januari kemarin andai dokumen yang mengganggu tidak menghentikannya.

Tetapi dengan Chelsea menghabiskan banyak uang di pasar transfer untuk playmaker kreatif, Havertz dapat segera dipaksa untuk memperhitungkan masa depannya – atau kekurangannya – di bawah manajer permanen The Blues berikutnya.

Bayern, sementara itu, kini dipimpin oleh Thomas Tuchel, dan Havertz adalah pemain andalannya saat menjuarai Liga Champions seturut gol kemenangannya melawan Manchester City pada 2021.

IN THREE PHOTOS:

Havertz Chelsea 2022-23Getty

Kai Havertz Jurgen Klopp Chelsea Liverpool 2022-23Getty ImagesThomas Tuchel Bayern Munich 2022-23Getty Images

BERIKUTNYA?

Havertz mungkin dengan egois berharap Chelsea menunjuk Julian Nagelsmann, seorang manajer Jerman yang mungkin bisa membantu kariernya.

Iklan