Ozan Kabak Stuttgart 2018-19Getty Images

Mengenal Ozan Kabak, Rookie Terbaik Bundesliga Yang Idolai Virgil Van Dijk

Terlepas status mereka di Jerman, pemain yang merapat ke Schalke 04 jarang diperhatikan oleh kalangan sepakbola dalam skala lebih luas. Namun ketika tim Bundesliga itu mengumumkan perekrutan Ozan Kabak pada Minggu kemarin, kedatangannya dipandang orang-orang sebagai salah satu rekrutan menarik sejauh ini.

Biaya awal sebesar €15 juta dikabarkan telah dibayarkan pihak klub untuk menebus pemuda 19 tahun itu, sebagaimana Schalke mengalahkan AC Milan, Manchester United dan Bayern Munich untuk mengamankan tanda tangannya. Dan jika pelatih David Wagner ditugaskan untuk mengembalikan Schalke ke puncak sepakbola di Jerman, kemudian kedatangan Kabak bisa menjadi kunci kebangkitan mereka.

Lahir di Ankara pada 2000, Kabak belajar sepakbola di Galatasaray dan mendapatkan kontrak pertamanya di usia 17 tahun. Sepuluh bulan kemudian ia mencatatkan debut untuk klub, masuk sebagai pengganti di menit-menit akhir dalam kemenangan atas Yeni Malatyaspor di hari penutup musim Super Lig 2017/18.

Pada pertengahan September musim berikutnya, ia menjadi starter reguler di bawah arahan Fatih Terim dan menjadi salah satu bek sentral paling menonjol di Turki. Dengan status sebagai mantan kapten timnas Turki U-17, performa Kabak tidak lantas lenyap dari pengamatan terlepas ikonsistensi yang dialami Galatasary pada paruh pertama kompetisi. Stuttgart pun datang menebusnya pada Januari di angka €11 juta.

Dibawa ke Stuttgart untuk menjadi pengganti jangka panjang Benjamin Pavard yang setuju ke Bayern, Kabak langsung mendapatkan tempat dan mengukir debut melawan tim Bavaria itu dalam kekalahan 4-1 pada 27 Januari. Hasil-hasil akhir tidak membaik untuk Stuttgart sejak itu, dan tim arahan Markus Weinzierl itu mengakhiri musim tersebut dengan harus berjibaku melawan Union Berlin dalam perebutan tiket promosi-degradasi, namun performa Kabak justru menarik perhatian.

Dengan tinggi 186cm, kemampuan Kabak dalam meredam kemampuan fisik striker lawan di liga menjadikannya menonjol. Dia memenangi 66 persen duel udara dalam 19 penampilannya di Jerman, selagi ia punya kecepatan impresif saat merebut bola dan punya timing dalam melancarkan tekel yang tentu membuat lawan-lawannya kesulitan.

Performa itu kemudian membuat namanya masuk dalam NxGn Goal pada Maret 2019, penghargaan yang memetakan 50 pesepakbola muda terbaik di dunia.

Ozan Kabak NxGn GFXGetty/Goal

Dia juga terbukti sebagai ancaman untuk bola mati, dengan mencetak tiga gol, termasuk brace kala melawan Hannover, di usia 18 tahun dan 344 hari. Kabak pun menjadi pemain termuda Turki yang mencetak gol di Bundesliga, mengalahkan rekor Hakan Calhanoglu.

“Ini luar biasa betapa bijaksananya dia untuk usianya. Mengagumkan. Saya melihat dia setiap hari dan terkesan dengan kedewasaannya,” kata direktur olahraga Stuttgart Thomas Hitzlsperger soal Kabak. “Dia ingin tahu semuanya; dia langsung ingin belajar bahasa Jerman dan memahami segalanya. Itu adalah sikap yang kami butuhkan. Dia sudah menjadi panutan, terlepas usiana.”

Meski musim Stuttgart berakhir menyedihkan karena kalah dari Union Berlin di partai play-off hingga terdegradasi ke 2. Bundesliga, Kabak justru dinobatkan sebagai ‘Rookie of the Season’, mengalahkan figur lain seperti fullback Borussia Dortmund Achraf Hakimi dan winger Hoffenheim Reiss Nelson – pinjaman dari Real Madrid dan Arsenal – untuk mengklaim gelar yang sebelumnya diraih Ousmane Dembele selama waktunya bersama Dortmund.

Pemain dengan reputasi seperti Kabak tidak akan pernah bermain di kasta kedua Jerman, dan kemudian terjadi perebutan jasanya. Sama seperti pemain muda terbaik sebelumnya, Bayern ikut memburunya, namun Milan diketahui paling getol untuk mencoba mendatangkannya ke Serie A.

Tapi seiring kepindahan ke Italia yang sulit, Schalke lantas masuk dalam perburuan sang youngster sebagaimana mereka mencoba membangun era baru di bawah arahan David Wagner.

“Ozan adalah salah satu bek bertalenta terbaik di Eropa. Semua orang tahu tim mana yang telah berupaya keras untuk mencoba dan mendatangkannya,” kata Wagner.

Kabak sendiri menjadikan Virgil van Dijk sebagai panutannya, dan jika dia bisa mencapai potensi seperti bintang Liverpool tersebut, kemudian Schalke adalah pemenangnya.

Untuk sekarang, Kabak masih terus berkembang dan yang bersangkutan diyakini bisa menjadi ‘benchmark’ untuk semua bek sentral.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0