Diego Carlos SevillaGetty

Siapa Diego Carlos? Bintang Sevilla Hasil 'Bargain' Terakhir Monchi

Monchi tampak kembali melakukannya lagi. Nama besar direktur olahraga Spanyol itu sebagai juru transfer sempat menurun saat di AS Roma. Tapi dengan dia sekarang kembali ke Sevilla, Monchi sepertinya berhasil mengembalikan reputasinya itu.

Jule Kounde, Fernando, Olivier Torres dan Lucas Ocampos semuanya terbukti menjadi rekrutan gemilang, setelah merapat ke Ramon Sanchez Pizjuan tahun lalu, selagi Sergio Reguilon menikmati musim sensasional seusai dipinjam dari Real Madrid.

Akan tetapi, satu rekrutan musim panas menjadi yang paling mengesankan dari yang lain - dia adalah Diego Carlos.

Adapun selama musim pertamanya di Andalusia, Monchi telah mendatangkan keuntungan jutaan euro lewat berbagai ‘bargain’ yang ia lakukan dengan membeli Dani Alves, Ivan Rakitic, Seydou Keita, Julio Baptista dan Federico Fazio.

Empat nama pertama yang ada dalam daftar tersebut akhirnya hengkang ke Barcelona, dan selama musim debutnya di LaLiga, Carlos juga sempat dikaitkan dengan kepindahan ke Camp Nou.

Tapi hal itu tampak sulit untuk terjadi di musim panas ini. Untuk sederhananya: klub Catalunya tersebut tidak sanggup membelinya.

Setahun setelah merapat ke Sevilla dari Nantes di harga 15 juta euro, harga Carlos sudah naik tiga kaii lipat.

Sevilla menegaskan bahwa bek Brasil itu tidak akan dilepas sampai ada klub yang berani membayar klausulnya di angka 75 juta euro.

Tentu saja, ini akan mengejutkan jika ada klub yang sanggup menebus angka tersebut mengingat dunia sekarang sedang mengalami krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi virus corona.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan minat klub lain untuk mencoba melakukan transfer dengan Sevilla terhadap aset bergharganya itu.

Monchi Sevilla 2019-20 GFXGetty/Goal

Selain Barca, Madrid juga dikaitkan dengan kepindahan Carlos, dan itu masuk akal mengingat mereka tengah berupaya mencari pengganti jangka panjang untuk kapten Sergio Ramos, yang kini berusia 34 tahun.

Namun, minat yang paling konkret tidak ditemukan di Spanyol, tetapi Inggris.

Seperti yang diungkapkan Goal awal bulan lalu, Sevilla telah menerima dua tawaran untuk Carlos dari klub Liga Primer Inggris. Tawaran pertama tiba pada Juni, dan yang kedua pada pertengahan Juli.

Carlos jelas terlihat sangat cocok untuk sepak bola Inggris.

Dia boleh saja kesulitan untuk meladeni kecepatan Adama Traore saat membantu timnya mengalahkan Wolves di babak perempat-final Liga Europa, dengan ia memberikan penalti kepada lawan setelah menjegal sang winger di area terlarang, tetapi hanya ada sedikit bek yang dapat mengimbangi salah satu pemain tercepat tersebut untuk saat ini.

Carlos sendiri biasanya tenang dan dominan dalam bertahan di lni belakang dan bersama Kounde, mereka telah berubah menjadi salah satu yang terbaik di Spanyol, mungkin juga Eropa.

Memang benar adanya bahwa di musim ini, hanya juara Real Madrid dan Atletico Madrid lah yang kebobolan lebih sedikit daripada Sevilla di La Liga (34).

Lebih istimewanya lagi, lini belakang mereka baru kecolongan empat gol selama perjalanan mereka menembus semi-final Liga Europa 2019/20.

Sevilla belum pernah kebobolan satu gol pun dalam lima pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi dan tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir mereka. Carlos adalah kunci dalam hal itu.

Dia membuat clearances dan head clearance paling banyak di LaLiga pada 2019/20, sementara dia berada di peringkat kelima untuk blok.

Carlos hanya membuat 30 tekel tetapi itu sebagian besar karena fakta bahwa sangat sedikit penyerang yang bisa melewatinya. Memang, dia hanya dilewati sebanyak 11 kali; sedangkan Ramos 31 kali musim lalu.

Carlos juga terkenal dengan bakatnya pada bola dan dia telah menciptakan 14 peluang di semua kompetisi pada 2019/20 - dua kali lebih banyak dari Ramos.

Diego Carlos Sevilla 2019-20 GFXGetty/Goal

Carlos mungkin memiliki akurasi operan yang lumayan di angka 84,51 persen, tapi itu masih di bawah Ramos, Gerard Pique dan Clement Lenglet (semuanya di atas 91 persen).

Perbedaan dari segi kualitas menjadi lebih jelas saat melemparkan bola ke area lawan. Carlos selalu sangat tertarik untuk memainkan umpan dari dalam areanya, tetapi itu sering meleset dari target yang diinginkan.

Akurasi operannya di paruh lawan hanya 68,77 persen, dan itu 20 persen di bawah pemain seperti Lenglet, Ramos dan Pique.

Pada usia 27, Carlos tidak berada di level ‘ball-playing defender’ terbaik di sepakbola. Tapi dia jelas akan menjadi bek ideal untuk salah satu klub top Inggris. Orang-orang pasti bisa melihatnya berkembang jika diduetkan dengan Virgil van Dijk, misalnya.

Tentu saja, Liverpool tidak akan mau untuk memenuhi harga yang diminta Sevilla tetapi Chelsea, sebaliknya, telah menunjukkan kesediaannya untuk mengeluarkan uang pada musim panas ini dan mereka sangat membutuhkan bek tengah yang dominan secara fisik.

Arsenal memiliki uang yang jauh lebih sedikit untuk dibelanjakan tetapi mereka juga perlu memperkuat pertahanan mereka dan tidak mengherankan jika kedua klub London itu dikaitkan erat dengan Carlos dalam beberapa pekan terakhir.

Alis orang-orang tentu saja masih akan terangkat seandainya Mikel Arteta memilih untuk menghabiskan sebagian besar dari anggaran transfernya yang terbatas pada pemain yang tidak pernah tampil di level mana pun untuk Brasil dan dianggap tidak lebih dari sekadar bek tengah yang solid oleh pengikut Ligue 1 selama tiga tahunnya di Nantes antara 2016 dan 2019.

Meski begitu, terlepas kegemarannya dalam melakukan operan-operan yang terlalu ambisius dan terkadang tidak tepat waktu, Carlos tak dapat disangkal tetaplah pemain besar di lini belakang Sevilla musim ini.

Penampilan yang mengesankan melawan lini depan Manchester United di babak semi-final nanti juga akan sangat membantu untuk menghilangkan keraguan yang tersisa atas kualitasnya. Dan itu sekaligus membuktikan bahwa Monchi benar-benar telah merebut kembali gelarnya sebagai master bursa transfer lewat ‘bargain’ yang ia lakukan.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0